Empat Puluh Tiga

145 23 8
                                    

P, minimal kasih Vote gitu biar aku gak kesal dan pundung gitu":)

Gak papa. Di Vote aja, gak usah di komen. Biar aku tambah seneng dan semangat gitu:))

*****

Sagara menajamkan sorot matanya saat melihat sesuatu yang tak asing di lihat. Cowok itu memberhentikan motornya di tepi jalan, dan tak sengaja melihat seseorang yang di kenal dan orang itu adalah Starla bersama si Ketua Geng Vandalas alias Reno yang sedang duduk berdua di sebuah cafe, di tempat meja luar cafe tersebut.

Sagara turun dari motornya dan kakinya melangkah menghampiri Starla dan Reno. Tanpa aba-aba, Sagara menonjok Reno dan membuat Starla terkejut akan kehadiran cowok itu.

"Maksud lo apa nonjok gue, hah?!" gertak Reno.

"Seharusnya gue yang nanya. Maksud lo apa deketin cewek gue?" tanya Sagara sambil mencengkeram kerah jaket Reno.

Reno tersenyum miring. "Emang salah, ya? Dulu dia juga cewek gue."

"Cih. Mantan aja belagu lo!"

Brugh!

Sagara kembali menonjok Reno. Reno yang tidak terima akhirnya membalas pukulan itu. Di sisi lain, Starla merasa bingung ingin memisahkan mereka.

Namun, tiba-tiba datang dua orang petugas keamanan cafe tersebut melerai Sagara dan Reno. Setelah itu Reno pun lantas pergi dari sana.

Sagara dan Starla masih terdiam diri di sana. Sesekali Sagara menyeka darah dari sudut bibirnya, sedangkan Starla berkeringat dingin saat raut wajah tak bersahabat Sagara.

Tanpa berpikir panjang Sagara menarik tangan gadis itu ke motornya dan membawa pergi.

Di tengah perjalanan. Sagara dan Starla sama-sama terdiam. Sagara masih agak kesal dengan Reno, sedangkan Starla sibuk memikirkan hal lain.

"Kok berhenti?" heran Starla saat Sagara memberhentikan motornya di tepi jalan.

Sagara menoleh ke Starla. "Mau Es Krim, gak?"

Starla tampak berpikir, lalu mengangguk iya. "Mau."

"Ya udah ayo turun."

Sagara dan Starla pun sama-sama turun dari motornya dan memasuki toko Es Krim di pinggir jalan.

Setelah dapat, mereka kembali menaiki motornya lagi dan menuju ke taman.

"Ngapain tadi sama Reno? Lo dah tau 'kan dia mantan lo."

"Tau kok, tadi itu cu-cuma jalan aja."

Sagara hanya berdehem

"Lo marah?"

Sagara menoleh ke arah Starla. "Sedikit marah."

Starla menahan senyum. "Maaf." Sagara hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka pun selesai menghabiskan Es Krim itu. Starla melirik ke jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sa, anterin gue pulang dong!"

"Tunggu, Star!"

"Ada apa?" tanya Starla dengan tatapan heran.

"I love you. Do not ever leave me."

Starla mengangguk lucu.

"Iya, Saga."

Sagara pun ikutan tersenyum.

Starla kembali tersenyum lagi saat merasakan rambutnya di kecup Sagara yang kedua kalinya. Starla refleks menutupi wajahnya karena malu.

"Starla."

"Apa?" tanya Starla yang masih menutupi wajahnya.

"Sini peluk gue deh."

Tanpa berpikir panjang Starla langsung memeluk Sagara.

*****

Malam pun tiba

Sagara sudah bersiap-siap untuk pergi ke arena balap. Sekarang dia ada di markas, tapi sebelum itu dirinya makan Nasi goreng dulu.

"SA! SAGARA! GARAAA!" teriak Galang terbirit-birit memasuki markas.

"Awpwa?" tanya Sagara sambil fokus mengunyah nasi gorengnya.

"Tadi gue dapat pesan, katanya tanding balap di batalkan!"

Sagara refleks menyemburkan nasi gorengnya ke lantai. Lalu menatap ke arah Galang dengan tatapan kaget.

"Serius? Kok bisa?!"

Galang menggeleng. "Gak tau gue juga."

"Gue yang batalin," ujar seseorang yang tiba datang ke markas itu.

Sontak membuat mereka yang di sana menoleh ke sumber suara dan melihat Starla yang berdiri di ambang pintu markas.

"Maksud? Lo yang batalin apa?" tanya Sagara tidak mengerti.

"Iya, gue yang batalin balapan lo sama Reno dengan cara gue bilang ke panitia di sana."

"Kenapa?! Maksud lo melakukan hal itu kenapa?"

Starla hanya mengangkat kedua bahunya acuh. "Ya gak papa."

Sagara berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menghampiri Starla. Starla terdiam mematung.

"Kenapa? Gue salah? Gue kayak gini takut Reno curang saat balapan nanti. Gue gak mau lo terluka."

Sagara terdiam sejenak lalu tiba-tiba dirinya tersenyum tipis. "Hm ya udah."

Hening

Keadaan di markas itu kembali hening tak ada yang bersuara.

*****

Pagi telah tiba

Di SMA Bima Sakti

"Selamat pagi wahai ahli kubur!" teriak Galang saat memasuki kelas.

"Berisik!" balas Valdo sambil melempar secarik kertas tulis ke arah Galang.

Galang nyengir. "Hehe."

Lalu Galang pun duduk di bangkunya

"Sagara belum dateng?" tanya Galang sambil celingak-celinguk ke sana ke mari mencari Sagara.

"Ya kalau udah berarti dari tadi ada Sagara lah!" balas Hudson.

"Oh iya!" Hudson hanya memutar bola matanya malas.

Tiba-tiba datang Sagara dan Devon barengan. Lalu duduk di bangkunya masing-masing. Sagara kembali memikirkan hal semalam.

Bel masuk pun berbunyi. Acara pelajaran pertama pun di mulai.

****

Segini dulu yah semoga suka

See you next part~

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang