Dua Puluh Tujuh

141 29 4
                                    

Vote dan Komen ya xixi

Bentar lagi TAMAT, lebih tepatnya masih beberapa part lagi

Serius deh, alurnya makin sini makin gak jelas😭🙈

*****

Sagara dan Starla berada di Apartement milik Sagara. Ini juga permintaan dari Sagara sendiri, mereka sudah di sana sehabis dari taman.

Mereka sama-sama duduk di sofa yang ada di sana.

"Kenapa?" tanya Starla saat melihat raut wajah Sagara menjadi ekspresi yang sulit diartikan.

"Aku ada janjian sama temen-temen mau jenguk Saskara, sekarang."

"Terus kenapa?"

"Ya ... tapi ... aku masih pengen sama kamu, menghabiskan waktu bareng kamu."

"Sa. Kamu sebaiknya jenguk Saskara aja, tar kalau udah beres jenguk-nya. Boleh sama aku, gitu."

"Tapi ...."

Starla mengangkat kedua bahunya. "Ya, tapi terserah kamu aja sih."

"Oke." Tiba-tiba Sagara tersenyum menyeringai.

"Lo ... lo ngapain senyum gitu hah?!" Starla berteriak kaget.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Starla, Sagara memajukan sedikit tubuhnya ke arah Starla yang membuat Starla mundur.

"Lo ... lo mau ngapain?!" ujarnya menahan Sagara.

"Mau peluk lo, nyari kehangatan." Tiba-tiba saja Sagara memeluk tubuh Starla.

"Sa ... Sagara! To-tolong lepasin!" ujarnya memberontak.

"Gak mau. Pinjem tubuh lo dulu sebentar," bisiknya sambil menyimpan kepalanya ceruk leher Starla.

"Ta-tapi gak gini juga, Sagara!" ujarnya yang terus ingin melepaskan diri.

Sagara hanya terdiam tidak menggubris perkataan Starla.

Dan akhirnya Starla hanya pasrah dan membiarkan posisi dirinya di tindih oleh Sagara di atas, dan di atas sofa.

"By," panggilnya dengan nada serak.

"A-apa?"

"Lo janji gak akan ninggalin gue 'kan?" bisik Sagara.

"Kok lo nanya gitu? Gue gak akan pergi ke mana-mana. Di sini aja."

"Tapi ... firasat gue mengatakan lo akan pergi meninggalkan gue," ujar Sagara lagi dengan nada pelan.

"Sa. Gue beneran akan terus bersama lo, gak akan pergi."

"Janji?" tanyanya sambil bangun dan menatap lekat ke arah Starla.

Starla tersenyum kecil. "Janji kok, Sayang."

Sagara hanya terkekeh. "Cantik banget sih, pacarku!" ujarnya sambil mencubit hidung Starla.

"Ish. Baru nyadar ya gue cantik? Gue ini mirip sama anggota Girls Grup Kpop, Ryujin Itzihhh, tau!" balasnya sambil menabok kepala Sagara.

"Eh ... aduh! Gak usah di tabok juga kali, Star!" ujarnya kesal.

Starla hanya nyengir. "Hehe."

"Ya udah, gue pulang aja." Starla bangkit dari tempat duduknya ingin pergi namun tiba-tiba tangannya di cekal oleh Sagara yang membuat Starla kembali duduk lagi.

"Ck. Apa lagi sih?!" ujarnya kesal.

Sagara nyengir lalu menunjuk-nunjuk ke pipi kanannya. "Cium dulu baru pergi."

Starla membalas dengan tatapan sinis. "Ogah! Lagian kita belum sah juga!"

Sagara mengangkat salah satu alisnya. "Ya udah, tar kita ke KUA yuk. Nikah!"

"Gue masih sekolah, Sagara!" balas Starla kesal lalu berdiri lagi dan berjalan ke depan pintu, namun lagi-lagi Sagara mencekal tangan gadis itu dan mendorong pelan ke tembok lalu mengunci pergerakan Starla.

"Lo mau ngapain lagi sih?! Gue mau pulang!"

"Berani pulang tanpa izin dari gue, ya?" tanyanya dengan tatapan tajam.

"Emang kenapa? Gak boleh? Lo siapa emang?" tanya Starla balik.

"Lo lupa? Gue pacar lo. Lebih tepatnya pacar dari Starla Cazozia Vellyne," bisiknya.

"Ya itu tau. Cuma pacar, bukan suami! Ngapain harus izin segala?!" ujarnya kesal sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Bentar lagi gue jadi suami lo kok."

"Hah? Maksud lo?" tanya Starla bingung.

"Nikah sekarang yuk?!" ajaknya dengan mata yang berbinar.

"HAH?!"

****

"Sagara mana? Kok gak ada?" tanya Saskara heran saat tidak ada Sagara di sana.

"Gak tau. Ada urusan palingan," jawab Devon.

Iya. Sekarang ada Devon, Galang, Valdo dan Hudson di rumah Saskara. Menjenguk Saskara, kalau Kania sudah pulang dari tadi.

"Dia di Apartementnya bareng Starla," ujar Galang tiba-tiba dan membuat Saskara, Devon, Valdo dan Hudson menoleh ke arahnya.

Galang yang di tatap hanya mengangkat kedua bahunya acuh. "Kenapa? Gue gak bohong kok, Sagara sendiri yang nge chat gue tadi."

"Mereka ngapain di sana?" tanya Valdo.

"Pacaran kali," jawab Galang.

"Heran. Mentang-mentang udah punya pacar, jadi Sagara jarang kumpul sama kita-kita," balas Hudson.

"Kenapa? Lo iri?" tanya Valdo.

"Nggak lah! Lo sendiri gimana? Iri gak?" tanya Hudson.

"Pake nanya lagi! Ya iya lah!" ujar Valdo enteng.

Devon geleng-geleng kepalanya. " Udah, jangan bikin Saskara makin pusing," ujarnya menegur saat melihat Saskara yang dari tadi memegang kepalanya.

"Lo masih pusing? Ke rumah sakit yuk!" ajak Galang.

"Gue gak mau."

"Kenapa?" tanya Devon.

"Gak papa."

Tiba-tiba datang Maya sambil membawa nampan berisi makanan lalu meletakkan di atas meja.

"Silahkan di makan," ujar Maya sopan lalu pergi lagi.

"Wih! Tau aja Nyokap lo gue lagi laper!" ujar Galang sambil menyerobot mengambil brownies yang tadi di bawa oleh Maya.

"Iya-iya serah lu aja, setan!" balas Valdo sinis.

***♡***

Di sisi lain, Reno sedang menunggu seseorang di sebuah cafe. Dan seseorang itu adalah Bianca, mereka akan  merencanakan sesuatu untuk menghancurkan hubungan Sagara dan Starla.

"Datang juga lo," ujar Reno saat melihat Bianca yang baru saja datang lalu duduk di hadapan Reno yang di batasi oleh meja.

Bianca tersenyum sinis. "Iya dong! Kalau masalah 'itu' gue harus dateng."

Reno tersenyum miring. "Sip!"

Bianca berdehem. "Jadi apa rencana lo?" tanyanya.

"Gue minta lo besok di sekolah  deketin Sagara sampai dia tergoda dan tertarik sama lo, dan bikin Starla panas." Reno tersenyum sinis.

Bianca tersenyum kecil. "Sip! Lo tenang aja! Urusan masalah menggoda, gue jagonya!"

"Oke! Janji ya! Sampai Starla panas dan cemburu, oke?"

"Oke siap, Reno! Tar kalau berhasil gue kabarin kok."

"Oke."

Kemudian mereka melanjutkan rencana lain.

******

Bersambung

Segini dulu yah semoga suka❤❤

Di lanjut atau tidak?

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang