Vote dan Komen ya xixi
:)
*****
"Ide lo bagus juga. Starla bener-bener marahan sama, Sagara." Sekarang ini Reno sedang bersama Bianca di markas Vandalas.
Bianca tersenyum miring menganggapi itu. "Gue gitu lho! Dan lo tenang aja, gue akan terus mengusik mereka di sekolah."
Reno tersenyum sinis. "Oke. Lo terus usik mereka di sekolah, buat Starla makin marah sama Sagara dan minta putus," ucap Reno sambil menekan kata 'Putus'
"Tenang aja kok heheee."
Tanpa mereka sadari. Alan menguping semuanya. Dia geleng-geleng kepalanya, gak habis pikir sama Reno, pikirnya dalam hati.
Tidak mau ketahuan. Alan pergi dari sana, ingin ketemuan dengan Sagara dan menjelaskan semuanya.
*****
Plak!
Brugh!
"Sa-sakit, Pa ...," lirih Saskara sambil memegang pipinya yang terasa nyeri dan menyeka darah dari sudut bibirnya karena pukulan dari Ayahnya, Burhan.
"Papa udah larang kamu, jangan pacaran! Kenapa masih ngelakuin hah?!" gertak Burhan emosi.
Saskara memejamkan kedua matanya sejenak, lalu menatap datar ke arah Ayahnya. "Emang kenapa? Gak boleh? Iya?! Ini terserah Saskara mau ngapain! Saska capek! Capek di kekang terus oleh, Papa! Capek!" balasnya yang di mana kedua matanya mulai berkaca-kaca.
Brugh!
Brugh!
Saskara menahan rasa sakitnya akibat pukulan dari Ayahnya. Maya Ibunya sedang tidak ada di rumah, itu kesempatan bagus Burhan untuk memberi pukulan buat Saskara.
"Cu-cukup ..., Pa! Sa-sakit!" lirihnya sambil memegang perutnya akibat tendangan dari Burhan.
"MATI AJA KAM--"
Ucapannya terpotong karena tiba-tiba ada suara seseorang yang tiba masuk ke dalam rumah tersebut, dan itu adalah Maya.
"MAS! KAMU APA-APAAN HAH?!"
Sontak membuat Saskara dan Burhan ke arah Maya. Burhan kembali kaget akan kedatangan Maya, sedangkan Saskara mati-matian menelan salivanya melihat Maya dan masih memegang perutnya yang sakit.
"PERGI KAMU DARI SINI!" Tanpa berpikir panjang, Maya mendorong kasar tubuh Burhan hendak di keluarkan dari rumah itu.
"May--"
"DIAM KAMU!" balasnya sampai akhirnya berhasil mendorong tubuh Burhan lalu menutup pintunya dan mengunci pintunya.
"MAYA! KAMU APA-APAAN SIH HAH?!" gertak Burhan sambil menggedor-gedor pintu.
Maya hanya acuh lalu menghampiri Saskara yang terduduk di lantai. Membantu bangun, lalu memapah Saskara dan mendudukkannya di sofa.
"Mana yang sakit?" tanya Maya sendu dan tanpa memperdulikan Burhan yang terus memanggilnya.
Saskara menggeleng kepalanya pelan. "Aku gak papa."
Maya mendengus kesal. "Gak papa gimana? Itu tadi Mama liat kamu di pukul sama, Mas Burhan," kesal Maya tiba-tiba.
Saskara nyengir tidak berdosa. "Aku gak papa kok hehe. Gak usah khawatir gitu, Ma," ujarnya seraya memegang tangan Maya.
Maya menghela nafasnya kasar. "Ayo, Mama bantu kamu ke kamar." Maya kembali memapah Saskara dan membawanya ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA[Tamat&Lengkap]
Ficção Adolescente[VOTE DAN KOMEN BILA SUKA✔] (Gakmaksasih) CERITA INI SUDAH TAMAT! PART MASIH LENGKAP!!! ||Di larang PLAGIAT|| Dia Sagara Alterio Sebastian. Cowok manis, baik hati, dia juga sedikit polos, kekanak-kanakan dan nakal juga. dia juga menjadi Pemimp...