Dua Puluh Sembilan

136 25 4
                                    

Vote dan Komen ya❤❤

Beberapa part lagi TAMAT
Part gak nyambung dan gak jelas

******

Bel pulang pun berbunyi. Dan semua siswa dan siswi lain berhamburan keluar kelas menuju ke parkiran, termasuk Sagara dan teman-temannya, Starla juga.

"Star. Mama gue pengen ketemu sama lo," ujar Sagara sambil menahan Starla yang ingin menaiki motornya.

Starla menoleh ke arah Sagara dengan mengerutkan dahinya. "Mau ngapain?" tanyanya.

Sagara tersenyum nakal. "Mau ketemu calon menantunya lah."

Mendadak ekspresi wajah Starla kian datar. "Gak lucu, Sa."

"Gue gak lagi ngelawak juga," balas Sagara santai.

Starla berdecak. "Ck, ya udah tar gue dateng ke rumah lo."

"Oke, sip! Nanti malam dan harus tampil cantik, oke?"

"Iya."

Setelah itu Starla menaiki motornya lalu pergi meninggalkan sekolah. Sagara juga sama begitu, langsung pulang ke rumahnya.

"Gimana? Starla akan datang 'kan malam ini?" tanya Icha saat melihat Sagara yang baru saja masuk ke rumah.

Sagara menoleh ke arah Ibunya dengan senyum yang terus mengembang. "Iyaa! Starla setuju kok."

"Oke lah!"

"Calon menantu Mami itu," ujar Sagara sambil tersenyum jahil.

Icha hanya terkekeh. "Aish! Ada-ada aja kamu."

"Oh iya. Papi mana?"  tanya Sagara sambil celingak-celinguk ke sana ke mari.

"Kamu lupa? Papi 'kan lagi pergi ke luar kota."

Sagara refleks menepuk jidatnya sendiri. "Oh iya, lupa."

"Sudah-sudah, sana ganti baju habis itu shalat dan makan." Icha langsung pergi kembali ke dapur.

Sedangkan Sagara pergi ke kamarnya. Sesampai di sana, Sagara melemparkan asal tas-nya ke kasur setelah itu dirinya menjatuhkan tubuhnya ke kasur juga.

"Reno apa kabar, ya?" gumamnya.

Setelah beberapa menit dia tersadar atas ucapannya barusan. "Heh! Lo ngapain mikirin dia sih?! Gak ada kerjaan banget! Masa cowok mikirin cowok lagi sih, jing?!" kesalnya.

"Dari pada mikirin dia, mending mikirin Starla aja."

Tapi sebelum itu dirinya mengganti baju seragam sekolahnya, di ganti dengan baju biasa lalu kembali turun ke bawah ingin makan.

****

Saskara sudah sampai di rumah. Saskara juga langsung pergi ke kamarnya, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat Ayahnya memanggil dirinya lalu menoleh ke arah Burhan dengan tatapan datar.

"Apa?" 

"Terus sekolah! Jangan malas!" balas Ayahnya.

Saskara menghela nafasnya. "Anda gak tau saya lagi sakit?"

"Gak usah nyari alasan! Sekolah yang bener jangan malas! Saya gak sudi punya anak bodoh sepertimu! Mau saya anggap 'kan? Peduli sama kamu 'kan? Ya udah nurut aja!"

Saskara menahan tubuhnya yang hampir saja oleng karena pusing. "Egois!!" balas Saskara tersenyum miring.

Lalu pergi begitu saja ke kamarnya lalu membanting pintu kamarnya kasar dan menjatuhkan tubuhnya di kasur.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang