Vote dulu baru baca ya.
***
Pagi juga telah tiba. Saat ini Sagara sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dia menyisir rambut di depan cermin di kamarnya.
"Ganteng banget aku," puji diri sendiri.
Setelah beberapa menit akhirnya dia pun keluar dari kamar menuju ke meja makan, untuk sarapan pagi. Di sana juga sudah ada kedua orang tua-nya.
"Selamat pagi, Mami, Papi!" sapanya.
"Pagi juga," balas Icha dan Davis-ayahnya Sagara.
"Nih, nasi goreng telur ceplok," ujar Icha sambil menyodorkan sepiring nasi goreng ke hadapan Sagara.
"Wah. Makasih, Mi." Sagara tersenyum.
"Sama-sama."
"Jadi makin sayang sama Mami deh," ujarnya tersenyum malu.
"Haha. Iya, Sayang. Mami juga." Icha tertawa kecil.
"Sama Papi? Kamu gak sayang?" tanya Davis dengan cemberut.
Sagara menggeleng kepalanya. "Nggak. Saga lebih sayang sama, Mami soalnya."
Davis menghela nafasnya. Icha terkekeh geli melihat Davis. Sedangkan Sagara hanya fokus makan nasi goreng buatan Icha.
"Nih. Susu." Icha juga menyodorkan segelas susu kepada Sagara, dan dia pun langsung meneguknya.
"Wuihhh! Enak!" ujarnya saat sudah habis meminum susu rasa coklat tersebut.
"Ya udah. Aku sekolah dulu."
"Belajar yang rajin. Jangan malas," nasehat Davis.
"Iya, Papi." Sagara pun berjalan menuju ke depan rumah. Lalu ke garasi, Sagara pun menaiki motornya dan meninggalkan rumah tersebut ke sekolah.
***
"Saga. Lo kenapa senyum-senyum sendiri gitu? Udah gak waras lo?" tanya Devon sang Wakil Ketua Geng Zervanos(GengZer). Dia heran saat melihat Sagara yang sedari tadi senyum-senyum sendiri, mereka ada di kelas.
"Ih! Nggak kok! Aku masih waras lah!" jawab Sagara. Sebenarnya dia masih teringat saat dirinya makan es krim bersama Starla waktu itu di taman.
"Serius lo?" tanyanya lagi.
"Seriussss!" ujarnya. Devon hanya mengangguk.
"Hudson. Galang dan Saskara pada ke mana ya? Kok belum datang mereka," ujar Valdo.
"Masih di jalan kali mereka," ujar Devon.
"Eh. Devon, jangan sok tau!" timpal Sagara.
"Bukan sok tau, Ga. Bisa aja gitu."
"Serah lu dah," sahut Valdo yang mendapat tatapan sinis dari Devon.
"Hai. Selamat pagi dunia tipu-tipu!" sapa seseorang yang tiba masuk ke kelas. Yang tidak lain tidak bukan Galang.
"Dari mana lo? Baru dateng sekarang," ucap Devon.
"Hehe. Gue telat bangun!" jawabnya. Sagara hanya geleng-geleng kepalanya.
Tiba-tiba datang Hudson. "Hah! Untung belum masuk!" ujarnya ngos-ngosan.
"Kenapa lo?" tanya Valdo.
"Gue ke sini jalan kaki! Motor gue di bengkel! Rusak!" jawabnya.
"Kok bisa?" tanya Sagara.
Hudson menggeleng kepalanya. "Gue gak tau juga sih, pas kemarin baik-baik aja tuh motor gue. Terus pas gue tadi mau berangkat ke sekolah, eh malah rusak."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA[Tamat&Lengkap]
Novela Juvenil[VOTE DAN KOMEN BILA SUKA✔] (Gakmaksasih) CERITA INI SUDAH TAMAT! PART MASIH LENGKAP!!! ||Di larang PLAGIAT|| Dia Sagara Alterio Sebastian. Cowok manis, baik hati, dia juga sedikit polos, kekanak-kanakan dan nakal juga. dia juga menjadi Pemimp...