Starley menahan napasnya. Apa Damien mabuk? Atau Damien langsung keracunan karena memakan makanan tadi? Membuat Damien langsung melindur.
"Damien, apa kau lupa kita ada di mana?" tanya Starley, mencoba terlihat tidak terpengaruhi. Walaupun sebenarnya dia merasa tubuhnya mulai terasa gelisah sekarang.
"Di Dubai," jawab Damien terlihat santai. Malah sangat santai.
"Kita ada di kediaman musuh kita astaga." Starley membetulkan dengan suara sangat pelan. Sambil melototi Damien.
Mata Damien berkilat-kilat geli. "Lalu?" Tanya Damien."Lalu sebaiknya kita jangan main-main," jawab Starley tegas. Damien memperhatikan wajah Starley sejenak.
"Apa kau benar-benar Starley? Karena Starley yang aku kenal tidak suka berhati-hati seperti ini," bisik Damien. Dan di situ Starley merasa tertantang. Iya, biasanya dia tidak pernah sekaku ini. Dia memiliki jiwa pemberontak.
Tapi keadaan mereka sekarang ini benar-benar berisiko. Mereka bisa ketahuan kapan saja kalau mereka Mr. dan Mrs. Karim yang palsu.
"Kita hanya melepaskan stress, kan?" Jawab Damien. Lalu tiba-tiba Damien mendekati leher Starley dan mengecupnya dengan lembut.
Starley kaget dengan aksi Damien yang berani itu. Ketika Starley ingin melepaskan dirinya, tangan Damien masih menahan kedua tangan Starley di atas kepala Starley.
"Damien!" seru Starley.
"Iya, sayang?" tanya Damien.Astaga, Starley masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Tapi sampai kapan pun sepertinya ia tidak akan terbiasa. Suara Damien yang begitu rendah memanggil dirinya 'sayang' membuat tubuh Starley merasakan sesuatu.
Starley tidak membalas Damien. Entah kenapa tenggorokan Starley terasa begitu kering sekarang, padahal ia yakin kalau dirinya sudah meminum cukup air tadi.
"Jadi, bagaimana menurutmu dengan tawaranku tadi?" tanya Damien lagi, masih belum menyerah.
Starley melihat jam di dinding kamar mewah itu. "Sekarang sudah sisa lima jam empat puluh menit," seru Starley.
"Oleh karena itu kau harus segera memutuskannya, karena waktu berjalan, cupcake."
Starley merasa tenggorokannya kering, ia harus menahan dirinya. Tapi ia juga tidak ingin terlihat kalah, makanya dia langsung menatap Damien dengan tatapan sayu. Dan tidak melawan lagi.
"Jadi, kau menginginkanku?" tanya Starley. Starley dalam melihat sedikit kilatan geli dari mata Damien.
"Bukan kah kau sudah tahu jawabannya, cupcake?" tanya Damien.
"Belum, jadi bagaimana kalau kau beritahu aku," jawab Starley.
"Lalu apa yang aku dapatkan?" tanya Damien.Starley menatap Damien dengan tatapan sensual, lalu menjawab, "Aku."
Damien mengerang rendah seperti hewan kelaparan, lalu ia kembali menatap Starley dengan intens dan berkata.
"Every cell in my body needs you, Starley."
Starley menarik napasnya tajam setelah mendengar Damien berkata seperti itu. Starley berbohong pada dirinya sendiri kalau dia mengatakan, kalimat itu tidak memiliki efek sama sekali pada dirinya.
Damien terlihat puas melihat Starley yang seketika tidak bisa berkata-kata. Wajah Damien semakin mendekat.
"So, you're mine now, right?" bisik Damien.
Tarik napas Starley, kau hanya perlu memberikan Damien satu ciuman setelah itu kau bisa lumpuhkan Damien. Starley berbicara pada dirinya sendiri.
"So what are you waiting for? Come kiss me," seru Starley.
Seperti langsung mendapatkan lampu hijau, tanpa menjawab ucapan Starley, Damien langsung mencium bibir Starley. Ketika bibir mereka bertemu, Starley bisa merasakan percikan luar biasa yang membuat seluruh tubuhnya lemah. Damien menciumnya seperti ciuman itu adalah ciuman terakhir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...