Halo kawan. Gimana nih kabarnya? Masih semangat kan nungguin update hehe. Meski cerita ini agak aneh. Aku harap kalian suka.
Untuk bab ini ada yang lebih gemesin dari Gerhana dan Crystal. Siapa tuh? Yuk langsung gas baca.
Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading.
☆☆☆
Mumpung belum ada orang jadi harus rajin. Crystal mengambil sapu di sudut belakang kelas dan mulai mengerakkan dari barisan belakang ke depan. Pengki yang ada di dekat sapu dibawa ke depan pintu. Debu dan kotoran sudah terkumpul dan langsung saja ditaruh ke pengki. Gadis itu membuang debu ke tempat sampah depan kelas.
Crystal hendak kembali masuk. Sebuah tangan melingkar dari belakang dan sebuah buket cokelat ada di depan mata. “Buat lu,” bisik orang itu.
Gadis itu balik badan. Kedua alis hampir menyatu. “RP. Lu ngapain kasih gua banyak cokelat?”
Cowok itu melengkungkan bibir. “Biar lu semangat belajar. Lu kan anak IPA terus berat pelajarannya. Pasti bikin bete. Nah, kalau lu sudah bete tinggal makan cokelat. Terima ya.” Lelaki itu memohon sambil menunjukkan pupy eyes.
“Gua terima. Sana lu ke kelas. Gua mau beres-beres terus siap-siap upacara.” Crystal masuk begitu saja. Meja-meja diatur dan dipaskan.
Laki-laki itu masuk ke dalam. Dia berdiri di belakang gadis itu sambil ikut menggeser meja. Gadis itu berdecak. “Minggir, dong. Gua enggak bisa kerja.”
“Enggak ah.”
“Minggir,” rengek gadis itu.
Gerhana mengalah. Cowok itu mundur. Dia memperhatikan cewek itu dari depan. Duh, ternyata dia cantik juga ya. Seulas senyum tanpa sengaja terangkat. Gerhana menggeser kursi dan bertopang dagu.Suara berisik mulai terdengar dari koridor. “Crys, gua keluar ya. Da.” Gadis itu hanya menatap tanpa membalas. Dia mengangkat bahu cuek dan kembali melanjutkan aktivitas.
Suara suruhan berkumpul di lapangan sudah terdengar. Geng Broken Flower kurang Rania segera ke lapangan. Mereka berbaris satu deret. Tidak disela oleh anak lain. Urut dari Tari-Crystal.
Upacara sudah mencapai amanat. Kepala sekolah memberi banyak kata sehingga badan siswa siswi pegal. Rania selaku anggota Patroli Keamanan Sekolah (PKS) sedang merazia murid yang tidak lengkap atributnya. Gadis itu menyeret tangan yang dibalut sweater hitam.
“Buka sweater-nya,” ucapnya ketus.
“Enggak ah. Enak tahu pakai ini.”
Rania memperlihatkan ekspresi jengkel. “Lepas sendiri atau Pak Hendri yang buka?” tegas wanita almamater hijau tentara.Cowok tengil itu terpaksa membuka baju luaran hitam. Baju hitam diambil paksa oleh Rania, lalu disampirkan ke pundak. Tatapan wanita itu menajam saat melihat kemeja putih itu polos tanpa dasi.
“Mana dasinya?” ketusnya.
Tama meraba kantong celana. Dia menarik kain tipis panjang. “Ini.” Dasi itu diangkat.
“Pakai,” ucap Rania dingin.
“Gua enggak bisa pakai dasi. Boleh tolong pakein?” Wanita tinggi 162 cm mengambil paksa dasi. Kerah seragam putih diangkat. Dasi itu diikat rapi. Tama senang karena modusnya berhasil. Sekarang dia bisa melihat wajah cantik Rania dari dekat.
Dari jauh Crystal dan Ara mengulum bibir. Senang saja melihat temannya yang jutek, tapi kocak memasangkan dasi kepada Tama. Mereka langsung membuat ship Tamara. Tama dan Rania.
“Buru foto,” titah Crystal. Ara segera mengambil ponsel dan mengarahkan kepada wanita yang memasangkan dasi. Foto itu berhasil diambil dan mereka menahan diri agar tidak heboh sendiri.
Seorang lelaki berpakaian serupa dengan Rania menoleh kepada mereka. Crystal yang lebih dahulu sadar langsung balik badan. Alhasil Ara yang ditarik ke belakang. Ara tidak marah karena yang menyeret dia adalah Kenzo.
“Cie Kenzo. Kalau kangen sama gua bilang, dong.” Iseng gadis itu memukul lengan Kenzo.
Lelaki kalung plus menggantung di leher hanya menatap datar. Itu tidak membuat semangat perempuan bando hitam. Godaan dan canda dilayangkan agar lelaki itu mau meresponsnya.
“Ken, bagi username IG lu, dong.”
“Enggak.”
Ara tersenyum getir. “Atau minta nomor HP lu.” Sebuah ponsel sudah ada di depan cowok itu. Kenzo bergeming membuat rasa penasaran Ara muncul. Tatapan pria itu tidak lepas pada layar pipi diberi casing biru. Satu tangan Kenzo mendekati ponsel. Ara melayang ke langit saat tangan itu mulai menyentuh ponsel.
Kenzo mengambil ponsel dan mengantongi pada saku celana. “Pulang sekolah ambil di kelas 12 IPA 1.” Lelaki melenggang. Ara mencebik karena HP kena sita.
Bersambung....
![](https://img.wattpad.com/cover/300781267-288-k137851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)
Teen FictionGerhana Rajendra. Cowok tampan, kaya, dan berhati mulia. Dia punya prinsip tidak akan menyakiti wanita. Namun, suatu hari Gerhana main TOD dan dapat dare. Dare yang diberikan adalah menjadikan salah satu anak 12 IPA 2 yang kelasnya terkenal wanita s...