46

60 7 0
                                    

Halo. Apa kabar kalian? Masih mau kan ya nunggu cerita si Gerhana sama Crystal. Maaf banget ya kalau aku jarang up karena lagi sibuk ujian.

Nih, buat ngobatin rasa kangen sama pasangan prik, aku kasih agak panjang ceritanya.

Happy reading

***

Ilham dan Merliana saling tatap melihat anak perempuan mereka memakai kemeja motif warna pink dan putih. Gadis itu juga memakai riasan wajah tipis. Crystal meraih kunci motor di meja samping kursi Ilham dan Merliana duduk.

Merliana mengangkat gelas bekas Ilham minum. “Kamu mau ke mana, Crys?” tanya wanita itu.

“Mau kerja kelompok, Ma. Besok harus dikumpulin.” Crystal mendekati Papanya, lalu salim. Gadis itu mengambil sepatu di rak yang tak jauh dari ruang tamu.

“Pulang jangan lewat jam sembilan ya,” pesan laki-laki kaus merah.

Tali sepatu sudah terikat sempurna. Badan mungil itu bangkit, lalu gadis itu membenarkan letak tas selempang. “Iya. Aku berangkat. Assalamualaikum.” Pagar hitam ditutup setelah sang papa menjawab salam.

☆☆☆


Motor hitam matic dikendarai sampai di warung dekat sekolah. Kunci motor ia titipkan kepada salah satu teman Gerhana. Berani juga wanita berbadan pendek membohongi kedua orang tua. Pamit kerja kelompok, eh enggak tahunya malah jalan sama pacar.

Gerhana mengeluarkan mobil BMW putih dari pekarangan warung. Lelaki itu meluruskan posisi mobil dengan jalan. Gerhana turun dari mobil. Laki-laki itu membuka cepat jaket hitam dan melempar ke bangku belakang. Pemilik senyum menawan melangkah ke arah sang pacar dan meraih telapak tangan lebih kecil dari miliknya.

Gerhana berbalik dan mengangkat tangan. “Gua jalan dulu sama Ayang. Motor dia jagain tuh. Jangan dipakai.” Cowok memakai kemeja putih memberi titah. Anak-anak tongkrongan membalas dengan jempol.

Dua remaja itu telah sampai dekat pintu mobil. Gerhana membukakan pintu mobil dan membuat Crystal tersenyum. Satu tangan besar berada di atas kepala Crystal. Gadisnya telah duduk manis. Baru cowok itu menutup pintu dan masuk mobil setelah berlari kecil mengelilingi mobil.

Menurut Google Maps lokasi tujuan tinggal 2 menit lagi. Jalanan malam ini sedang berbaik hati. Tidak banyak kendaraan besar lewat yang membuat macet. Gerhana membelok ke kanan. Laki-laki itu memarkirkan mobil seenak jidat di depan lobby.

Gerhana melepas sabuk pengaman Crystal, lalu miliknya. Turun duluan dan berlari agak cepat untuk membukakan pintu lagi. Tanpa ragu, laki-laki itu merengkuh pinggang Crystal dan berjalan santai ke pintu masuk. Ia berbincang sebentar kepada salah satu satpam dan menyerahkan kunci mobil.

Agak membingungkan di tempat ini. Mengapa semua pegawai memakai blazzer hitam tunduk kepada cowok kemeja putih. Diliriknya cowok itu hanya merespons dengan senyuman ramah.

Crystal merasa minder karena merasa salah pakaian. Kemeja dan celana kulot putih saja yang dia pakai. Wanita itu seketika merutuki diri yang tidak mengikuti kata hati. Seharusnya saat ke tempat ini ia menggunakan rok saja supaya terlihat lumayan. Namun, gadis itu berpikir ulang dan mensyukuri kalau ia masih terlihat pantas-pantas saja. Make up dan tas selempang warna hitam penyelamat.

Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang