08

70 5 0
                                    

Tama baru kembali ke kelas setelah 15 menit cosplay menjadi ikan asin. Dijemur di bawah matahari sambil hormat bendera. Cowok itu merampas Aqua yang ada di meja Billy. Air mineral ia habiskan sampai tetes terakhir.

Cowok topi hitam merengut kesal. “Anj*r minum gua lu habisin!” Singa jantan mengamuk.

Botol itu dilihat terus. “Punya lu ini, Ger?” Ekspresi terkejut terlukis pada wajah manis.

“Hm.” Gerhana tidak mood karena saat dia haus minumnya malah diambil.

“Bagaimana dengan dare? Berhasil?” tanya cowok tinggi besar.

Gerhana menggeleng. “Belum. Susah buat dapetin dia. Gua kasih cokelat tadi pagi saja dia kayak biasa saja. Enggak ada excited-nya.”

“Hayolo, Bos. Tinggal tersisa kurang lebih dua puluh satu hari lagi. Cemen lo! Masa kalah sama Graha. Dia bisa dapetin seribu wanita dalam satu malam,” timpal Tama menjengkelkan.

Billy termenung. Memikirkan dampak yang terjadi jika Gerhana nekat melaksanakan dare. “Mending ganti saja. Kasihan masa harus mempermainkan cewek,” lirih lelaki pakaian lebih rapi dari yang lain.

Jonathan merangkul sahabatnya. “Kenapa pula kau tidak asyik. Kemarin-kemarin kau juga setuju. Apalah kau ini,” protes cowok yang memakai slayer merah di lengan kiri.

Cubo kowe pikir. Opo tego kowe ngelarani ati cah wedok?” (Coba kamu pikir. Apa tega menyakiti hati anak perempuan?”

“Tam, lihat kawan kau. Lebai sekali.”
Botol minuman dilempar ke loker meja. “Biasa, Bung. Dia belum pernah tahu betapa nikmat membuat cewek baper. Bukan begitu, Bung Gerhana?” Kedua alisnya naik turun.

“Semerdeka lo deh,” sahut cowok jaket denim hitam malas.

“Pokoknya lu harus jalanin,” tekan Tama.

Gerhana menghela napas. “Iya bacot.”
Billy hanya menghela napas karena kelakuan berengsek dia serta 3 temannya. Mudah-mudahan tetap dapat restu deh gua.

☆☆☆

K

antin hijau sudah mulai padat. Murid-murid datang silih berganti. Crystal duduk sendiri di kursi seberang kantin 07. Kedua kaki bergerak ke kanan ke kiri mengikuti alunan lagu. Empat kawannya sedang memesan makanan.

“Hai, Crys,” sapa Belva dan langsung duduk di tempat kosong.

Gadis itu menoleh. “Hai, Bel. Enggak jajan?” tanyanya.

“Nanti dulu. Crystal, Belva mau bilang kalau Reyhan benar suka sama kamu.”

Dunia berhenti sejenak. Mencerna apa yang dikatakan oleh wanita lesung pipit terlihat jelas. Crystal mengulum bibir untuk menahan salah tingkah. Kupu-kupu beterbangan di perut. Jelas ini adalah hal yang diinginkan sejak dahulu.

“Masa iya?” tanya Crystal memastikan.

 “Iya. Sebentar." Belva mengutak-atik HP. Mencari bukti chat bersama laki-laki itu semalam.

CA

Membalas status anda
Cewek lu?

Belum
Kenal sama dia?

Kenalah. Dia teman gua

Oh

Sebentar. Belum? Eum...apa nih
Belum berarti....

Apa?

Lu suka sama dia?

Iya

Kapan mau jadian?

Nanti belum tahu

Buru gercep keburu digas orang

Hm

Rasanya ingin terbang ke langit. Tidak menyangka kalau lelaki yang dia suka sejak SD ternyata juga memiliki rasa sama. Duh, rasanya tidak sabar untuk menunggu hari di mana dia akan jadian dengan Reyhan. Hari itu pasti menjadi hari paling indah.

“Wah, makasaih infonya ya, Bel.”

“Sama-sama. Gua jajan dulu ya. Bye.

Bye.

Bibir merah muda tidak turun setelah mendapat pesan itu. Crystal bangkit hendak ke kelas.

Byur

Kuah mangkok mengenai tangan. “Maaf, Kak. Saya enggak sengaja,” ucap perempuan bet kelas 11 bergetar.

Crystal tersenyum lebar. “Enggak apa-apa. Santai saja. Kuahnya dingin kok, Dek.” Lantas perempuan rambut dicepol melanjutkan langkah.

Adik kelas itu kebingungan. Jari telunjuk dimasukkan ke dalam mangkuk. “Panas begini kok dibilang dingin. Aneh itu Kakak kelas.”

☆☆☆

"Bosan,” ucap Ara. Sudah berkali-kali gadis itu menguap.

Rania memutar jari telunjuk di meja. “Sama. Main TOD yuk,” ajaknya semangat.

“HAYUK!” jawab Crystal, Kirei, Ara, dan Tari. Mereka mengambil posisi dan Rania memutar pulpen. Ujung pulpen mengarah pada Crystal.

Dare aja ya. Biar adil. Kalau enggak begini enggak ada yang mau ambil dare.” Keputusan Rania sudah bulat. Sahabat lain hanya menurut.

Dare dari gua.” Ara menyerobot. “Lu harus bilang ‘aku suka kamu’ ke crushh  pakai bahasa asing.”

“Oke yang lain?”

“Samain,” ucap Rania.

“Dua.” Kirei menjawab tanpa lepas dari ponsel.

“Sama.”

Gadis itu menghela napas. Ponsel pada saku rok diambil. Segera dia membuka google translate. Tiga kata itu sudah diterjemahkan dalam bahasa Prancis dan dikirimkan kepada Reyhan. “Sudah ya.”

RCA

Reyhan
Aku mau bilang sesuatu

Apa?

Malu bilangnya

Bilang aja

Je vous aime

Oui Je vous aime 
Lagi belajar bahasa Perancis?

“Ini dia balas perasaan lu?” tanya Rania.

Crystal mengangkat bahu. Sejujurnya dia bingung maksud dari ketikan Reyhan. Kalau diterjemahkan artinya ‘iya aku suka sama kamu’, tapi Crystal tidak paham itu buat membetulkan bahasa Prancis atau dia memang suka. Entahlah.

Bersambung ....

Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang