33

47 5 3
                                    

“Woi.” Tepukan pada pundak membuat seorang laki-laki bermata cokelat tersentak. Kepalanya menunduk, membaca buku cetak sejarah Indonesia.

Laki-laki itu bergeser untuk memberi tempat gadis cantik dengan rambut mulai panjang menyentuh dada. “Ngapain?” Seharusnya pertanyaan itu tidak muncul. Jelas mereka sedang di perpustakaan, otomatis pasti tujuan gadis itu meminjam buku.

Novel bersampul ungu dengan latar pantai mulai dibuka. Crystal memegang kedua sisi buku agar nyaman waktu membaca. Dia menyandarkan punggung pada tembok. Paragraf-paragraf novel menghanyutkan dirinya.

Gerhana melirik sekilas gadis di samping. “Seru bukunya?” Perasaannya menjadi mupeng karena penasaran dan melihat sampul buku sepertinya seru.

“Heem,” jawab Crystal seadanya dan tanpa mengalihkan perhatian dari buku warna ungu.

Lembar demi lembar sudah dibaca. Tersisa satu lembar lagi menuju akhir cerita. Butuh waktu 5 menit untuk menamatkan 1 lembar cerita. Buku itu ditutup kencang. “Please so sweet banget tokoh cowoknya. Pengin deh punya cowok kayak gitu. Mana jago sejarah.” Kedua tangan diletakkan di atas dagu. Tatapan wanita itu mendambakan sosok tokoh utama pria. Crystal mulai berhalusinasi.

Kening Gerhana mengernyit mendengar kata ‘sejarah’. “Lu suka sejarah?”

Crystal menolehkan kepala menghadap lawan bicara. “Enggak suka-suka banget. Cuman, gua butuh belajar sejarah karena gua mau ambil kuliahnya lintas jurusan.”

Sudut bibir Gerhana ditarik ke atas. Cowok itu mendekatkan badan pada gadis itu dan membuka buku. “Sini gua ajari materi Orde Baru.”

Crystal menatap tak yakin laki-laki yang mulai memakai kacamata non minus. Berlagak seperti guru yang akan menjelaskan. Merasa ditatap begitu, satu alis Gerhana naik diikuti seringai singkat.

“Jadi, masa orde baru dimulai dari SUPERSEMAR.”

Mendengar itu membuat Crystal langsung semangat menatap buku yang dipegang. Mengikuti arah jari, tapi terkadang memperhatikan cowok besar itu menjelaskan. Ada rasa kagum saat Gerhana–cowok berandal di matanya–menjelaskan dengan detail.

Dimulai dari penjelasan singkat SUPERSEMAR yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret tahun 1966. SUPERSEMAR atau Surat Perintah Sebelas Maret dibentuk oleh Presiden Soekarno untuk mengatasi kekacauan pada masa itu. Presiden Soekarno memanggil Letjen Soeharto. Sebelum itu, ada 3 Jenderal yang diutus oleh Soekarno. Mereka adalah Amir Mahmud, M. Yusuf, dan Basuki Rahmat.

Dengan lahirnya SUPERSEMAR, Soeharto mendapatkan tugas mengambil tindakan-tindakan pengamanan negara yang sedang kacau. Langkah yang diambil Soeharto setelah menerima SUPERSEMAR adalah pembubaran PKI. SUPERSEMAR adalah tonggak orde baru.

So, Crystal. Sebelum ada SUPERSEMAR, sebenarnya pada bulan Februari tahun seribu sembilan ratus enam puluh enam ada kayak demo begitu. Mereka meminta Tritura atau tiga tuntutan rakyat. Lu tahu apa isinya?”

Dengan polosnya gadis cantik itu menggelengkan kepala. Gerhana hanya terkekeh dan malah mengacak rambut hitam wanita berusia 17 tahun. “Gua jelaskan. Isi dari Tritura adalah pertama, pembubaran PKI. Lalu, pembersihan kabinet dari urusan PKI, dan turunkan harga.” Cowok itu membaca buku cetak terlebih dahulu.

“RP,” panggil wanita dengan wajah berseri.

“Hm?”

Crystal mengetuk telunjuk pada dagu seolah berpikir. “Pengertian orde baru itu apa?”

“Orde baru adalah tatanan pemerintahan baru yang berupaya untuk menerapkan pancasila dan undang-undang dasar seribu sembilan ratus empat puluh lima secara murni dan konsekuen.” Botol minuman di depan diambil, lalu lelaki itu membuka botol dan meneguk beberapa kali. Saat melihat cowok itu minum, Crystal merasa kalau tingkat ketampanan dan keseksian cowok itu meningkat.

Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang