30

54 5 2
                                    

Tatapan sengit tidak berakhir dari mulai makan sampai sudah selesai. Pelaku hanya bisa memasang wajah tanpa dosa dan menyengir. Meski yang lain bercanda, Crystal hanya diam karena dia malas. Apalagi ada Rania yang membuat darahnya tinggi.

Cewek berwajah jutek itu merangkul pundak sahabatnya. “Udah ih ngambeknya. Kan, udah baikan. Jangan ngambek.” Sebuah telapak tangan diulurkan oleh Rania. “Gua minta maaf. Ayo baikan.” Mata Rania seakan mengatakan “ayo salaman”.

Crystal menjabat tangan Rania singkat. Ia masih marah dengan wanita prik. Aura permusuhan masih ada sedikit pada dirinya. Crystal memilih bangkit dan duduk dekat Tari yang diam sejak tadi.

“Halo, cewek-cewek,” sapa 4 laki-laki yang saling rangkulan.

“Hai,” jawab Kirei.

“Masih ada space kosong, boleh ya kita gabung?” tanya pria berkalung salib.

Geng Broken Flower saling bergeser supaya tempat duduk tidak sempit. Empat pria itu mulai duduk dan mengobrol dengan geng cewek. Tempat duduk Broken Flower tadinya tampak tenang. Namun, sekarang berubah menjadi pusat perhatian.

Para perempuan fans geng Bima Sakti menatap tak suka kepada mereka. Beberapa dari mereka diam-diam mengambil gambar untuk disebar di grup gosip. Bisik-bisik sirik tidak mengganggu ketenangan makan geng Broken Flower karena mereka sudah selalu menerapkan sikap bodo amat.

Rasa iri kaum hawa semakin memuncak saat Gerhana– The Most Wanted sekolah–menyuapi Crystal. Belum lagi disusul oleh Tama yang menjahili Rania sampai cowok itu tertawa lepas. Persis di belakang meja Broken Flower dan Bima Sakti, ada sepasang mata yang menatap tidak suka. Terutama pada pria berjaket denim.

Sikap manis Gerhana semakin membakar diri orang itu. Cowok itu tiba-tiba berdiri dan menghiraukan pacarnya yang hendak menyuapinya. Gerhana yang melihat wajah merah Reyhan menjadi euforia. Terlihat gamblang kalau cowok wibu itu sedang cemburu.

Makannya kalau suka enggak usah sok mempermainkan cewek. Panas sendiri kan.

☆☆☆

Dua remaja beda jenis kelamin sedang menuju tempat parkir. Jarak cukup jauh dari gerbang sampai sana. Gerhana memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana abu-abu. Pria itu melempari pantun dan dibalas oleh Crystal.

Puas berpantun membuat mereka tidak terasa sudah sampai. Crystal mengeluarkan kunci motornya dari saku rok abu-abu. Inisiatif Gerhana menggeser motor Vario biru di sebelah motor Crystal. Karena sudah luas membuat Crystal dengan mudah mengeluarkan motor.

Gerhana berdiri di samping motor Crystal. “Nanti malam jalan yuk?” ajaknya.

“Lupa kalau gua pasti enggak dibolehin pergi malam-malam? Apalagi sama cowok?”

Lelaki tinggi itu menepuk jidatnya keras. Ia merutuki sikap lupa dalam dirinya. “Next time ajalah kita jalan,” ucap Gerhana.

“Iya. Oh iya, thanks sudah bantuin geser,” ujar Crystal tulus.

“Santai.”

“Gua balik dulu ya. Bye.” Perlahan gas motor dilepaskan. Gerhana masih setia di tempatnya sampai motor perempuan itu menghilang dari pandangan.

☆☆☆

Tugas, tugas, dan tugas. Datang setiap hari tanpa berhenti. Selesai satu tumbuh seribu. Membuat lelah siswa dan siswi. Tanpa perasaan guru menjejalkan sebanyak yang mereka minta dan memberi tenggat singkat.

Brak!

“Capek! Baru kelar biologi sudah ditambah matematika peminatan. Mana ada empat puluh soal lagi,” keluh Crystal sembari menatap layar ponsel.

Terpaksa wanita memakai kaus biru langit mengambil kertas polio. Embusan napas panjang meluncur dari mulut wanita itu. Penuh kesabaran ia membuka soal yang ada di ponselnya. Nomor satu segera ditulis soalnya.

Ketika membaca soal, mata cokelat tua indah itu melebar. Mulutnya menganga karena tahu dia tidak akan bisa menjawab soal. Crystal mengeluh lagi. Gadis itu memutuskan membuka grup untuk memanggil sahabat-sahabatnya.

Broken Flowers


Guys

Kalian udh ngerjain tugas?

Ara ratu ghibah

Belum. Tinggal 1 nomor bio

Tari

Belummm. Lagi rebahan gua.

Rebahan teross wkwk

Rania

Belum ygy.

Ngantuk banget gila

Sama njir

Telponan yuk biar gk ngantuk

Sekalian diskusi soal 

Rania

AYO

Buru call

Gadis itu meletakkan ponsel sejenak di atas meja. Dia melakukan peregangan sebentar supaya ototnya tidak kaku.

Drrtt ... drrtt ....

Panggilan dari Broken Flowers

Tanpa berlama-lama gadis itu memencet tombol hijau.

“Halo,” ucap Rania dengan nada sok diimutkan.

“Halo. Ini gimana ya tugasnya? Banyak banget. Mana gua enggak ngerti.”

Tari bergabung dalam panggilan

“Sama. Lagian seh gurunya ngasih tugas ngada-ngada memang. Mana besok lagi harus dikumpulin. Enggak ada akhlak.” Suara hardikan Rania membuat Crystal menahan tawa.

Crystal mulai membaca soal. Gadis itu mulai membagi soal kepada teman-temannya setelah lengkap kurang Kirei. Remaja itu tidak mengangkat panggilan. Pasti sibuk main ML. Crystal berpikir demikian.

Obrolan mereka dalam telepon tidak ada habisnya. Bahkan selesai menugas tetap tidak berhenti. Rania memberikan banyak topik sehingga Crystal mau tidak mau menyahut.

“Udah malam nih. Mau sleepcall-an atau matiin?” tanya Crystal.

Sleepcall aja. Biarin sampai pagi kalau perlu sampai sekolah,” usul Rania.

“Iya bener sleepcall aja.” Suara Tari terdengar setuju.

“Oke. Gua mengantuk guys.”

Ada suara menguap dari seberang sana. “Sama. Gua tidur ya. Bye.” Tari langsung mengaktifkan tombol off mic.  

Setelah Tari off, Rania dan Crystal masih mengobrol. Sampai lama-lama mata mulai susah diajak kompromi. Crystal menekan tombol yang sama seperti Tari dan menaruh ponsel di atas nakas.

Bersambung ....

Gerhana Untuk Crystal (Udah Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang