Disebuah ruangan bernuansa putih. Sunyi, sepi menjadi ciri khasnya.
Seorang laki-laki duduk di brankar dengan menekuk lututnya, menenggelamkan wajahnya. Laki-laki itu adalah penghuni satu-satunya ruangan.Beberapa jam lalu laki-laki itu hampir saja kehilangan nyawanya karena sesak napas yang terasa mencekik. Untung saja pertolongan segera datang, dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan maksimal.
Laki-laki itu mengangkat kepalanya dan tangannya terulur untuk menekan pin di ponselnya. Jarinya berselancar mencari-cari artikel yang ingin ia baca.
Matanya nampak merah, begitu juga hidungnya. Ia menangis.
Dan beberapa menit yang lalu, laki-laki itu mengamuk seperti orang kesetanan. Park Jisung mengamuk ingin keluar menjenguk salah satu Hyungnya yang juga berada di rumah sakit yang sama dengannya.
Corona sialan!
Jisung tidak diperbolehkan keluar karena ia positif corona tentunya. Jisung harus tetap di ruangan ini.
Bukankah ini siksaan yang sebenarnya?!
Orang yang kau sangat sayangi meninggal, tapi kau tidak boleh melihat orang yang kau sayang bahkan untuk terakhir kalinya. Itu kejam!!Bahkan saat kau berada di rumah sakit yang sama, kau tidak boleh menjenguk orang yang kau sayang tersebut. Ini tidak adil!!
Betapa tersiksanya Jisung saat ini. Ia hanya bisa melihat TV dan memantau artikel di layar ponselnya.
"Hyung ... "
Lirihan serak yang hampir tidak terdengar itu terucap dari bibir kecil Jisung. Netranya melihat ke arah layar televisi yang menayangkan upacara kematian Hyungnya.
Saat melihat member NCT 127 mengangkat peti yang diyakini peti Hyungnya, Jisung semakin menangis. Ia berlari mendekati televisi, tangannya menyentuh layar televisi. Tangisan yang keras kini memenuhi ruangan itu. Ruangan yang khas dengan sepi, dan sunyi.
"Hyunggg!!!!"
"Jaemin Hyung!!!"
"Jeno Hyung, Haechan Hyung!! Jeballl!!!"
Chenle, dan Renjun dimakamkan di China. Jadi, hanya Jaemin Haechan dan Jeno yang dimakamkan di Korea.
Tangan besar Jisung memukul layar televisi itu. Ia ingin ke pemakaman!!! Kenapa?! Kenapa Jisung tidak boleh?!
Tangan besar yang sudah mengeluarkan darah itu perlahan melemah, kehilangan tenaganya. Bukan, bukan karena memukul layar televisi. Melainkan karena infus yang terlepas dengan paksa.
Sakit di tangan tidak seberapa dengan sakit di hati Jisung. Rasanya Jisung ingin lompat dari jendela, dan berlari ke tempat pemakaman.
Jisung menatap sendu bingkai foto yang Jungwoo, Yangyang, dan Winwin bawa.
Di foto itu, ketiga Hyung yang selama ini menyayangi Jisung dan sudah Jisung anggap seperti Kakak sendiri itu tersenyum formal, dengan jas rapih. Dulu, saat Jisung melihat foto itu Jisung mengagumi ketampanan Hyungnya. Tapi kini, entah kenapa foto itu seperti mengatakan selamat tinggal padanya.
Senyum cerah bak matahari yang Haechan tampilkan dengan mata indah itu terlihat sendu di mata Jisung.
Senyum indah, dengan mata sipit khas yang Jeno tampilkan juga terlihat sangat menyakiti hati Jisung. Ia tidak akan melihat senyum indah itu lagi?
Dan, senyum lebar Jaemin yang terlihat manis itu ...
Jisung membenturkan kepalanya ke dinding dan berteriak frustasi. Air matanya sama sekali tidak bisa diminimalkan.
Apakah ini kiamat?
Ya! Dunia sudah berakhir untuk Jisung. Jisung kehilangan segalanya! Jisung tidak ingin hidup.
Ceklek
Pintu dibuka kasar dan beberapa orang dengan pakaian dokter juga suster pun masuk.
"Pasien, apa yang anda lakukan!"
Dokter dan suster mencoba menghentikan Jisung, tapi Jisung menolaknya dengan brutal. Tidak ada yang bisa menghentikan Jisung. Biarkan saja Jisung mati!! Tolong!
"Jisung-ah!!"
Jisung menoleh ke arah pintu saat mendengar suara yang tidak asing. Matanya menangkap seorang wanita paruh baya berdiri dengan air mata yang mengalir di pipinya. Orang yang sangat ia butuhkan dan rindukan.
"Eomma!!"
Jisung langsung berlari memeluk Eommanya dan Eomma Jisung membalas pelukan putra bungsunya. Menepuk punggung Jisung pelan, seraya membisikkan sebuah kata di telinga Jisung.
"Gwenchana ... Gwenchana Jisung-ah, kamu tidak sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. I'm Alone : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Apa yang akan terjadi, jika Jisung tanpa Hyungnya? Bagaimana jika suatu hari, Jisung kehilangan Hyung-hyungnya? . . . ⚠️Don't PLAGIAT! Start : 4 Mei 2022 Finish : 17 Juni 2022