[Hanya fiksi]
•••••••
"Chenle-ya, cuci ini."
Jisung mengulurkan tangannya, memberikan daun bawang pada Chenle yang berdiri di sampingnya.
"Arraseo."
Tanpa penolakan, Chenle mencuci daun bawang sesuai perintah Jisung. Chenle juga memotongnya langsung.
"Bukankah sekarang aku kokinya, dan kau asisten ku, Chenle?"
Chenle melirik sekilas ke arah Jisung yang sedang mengaduk ramyeon di panci.
"He'em, majja Park Jisung."
Jisung tersenyum lebar, dan menganggukkan kepalanya merasa puas dengan jawaban Chenle.
Chenle hanya terkekeh, lalu memberikan potongan daun bawang pada Jisung.
"Eo! Kau sudah memotongnya? Jalhaesseo, Zhong Chenle ... "
Bahkan saat Jisung menepuk-nepuk kepalanya, Chenle diam saja. Tersenyum tipis, dan mengangguk-angguk.
"Yaa kau menginjak ku!!!"
Chenle, dan Jisung menoleh ke arah pintu saat mendengar keributan itu. Chenle kembali terkekeh melihat 127 Hyung yang sedang mengintip.
Hari ini adalah hari terakhir Chenle berada di Korea. Seperti rencana, Chenle mengambil pialanya dan datang ke dorm 127. Sekaligus, berkencan?
Chenle, Jisung berniat memasak ramyeon dan camilan lainnya lalu menonton film sampai sore.
Chenle berjalan ke arah pintu, menghampiri 127 Hyung.
"Taeyong Hyung, apa kau mau mencoba puding buatan ku? Aku membuat banyak puding, aku dan Jisung tidak akan bisa memakan puding sebanyak itu. Aku juga membuat popcorn, dan ramyeon."
Tawaran itu bukan sekedar tawaran biasa. Tawaran itu berarti Chenle mengajak Taeyong dan yang lainnya bergabung dengannya, dan Jisung.
Taeyong tersenyum lebar, lalu mengangguk. "Tentu saja aku akan membantumu menghabiskannya."
"Jadi, mau bergabung? Hyungdeul?"
Ketujuh orang itu mengangguk kompak, dan tersenyum lebar.
Kluntangg
Park Jisung berhasil membuat semua orang memusatkan perhatian. Chenle segera menghampiri Jisung, dan menghela napasnya panjang. Tutup panci baru saja jatuh. Jisung menggaruk belakang kepalanya, dan tersenyum lebar.
Chenle mengambil tutup pancinya, dan menaruhnya di wastafel.
"Chenle-ya, ambilkan mangkuk. Aku ingin mencicipi."
Dengan patuh Chenle mengambil mangkuk kecil, dan memberikannya pada Jisung.
"Hmm, Chenle-ya gomawo ... "
Jisung menerima mangkuk itu, dan mencicipi ramyeon yang ia masak.
"Kau memasak apa Jisung-ah?"
Doyoung, dan yang lain sudah masuk ke dapur. Sekarang dapur penuh karena semua member masuk.
"Hanya ramyeon, dan Jisung sedang mencicipinya. Hyung cobalah puding atau popcorn yang ada di sana. Untuk ramyeon masih belum bisa dimakan."
Chenle menatap Jisung yang sedang menempelkan jari telunjuknya di dagu, dan matanya menatap atas seperti berpikir.
"Bagaimana?" tanya Chenle dengan kekehan kecil.
"Kurasa lumayan, Chenle-ya. Kau cobalah!"
Jisung memberikan sumpit, dan mangkuknya pada Chenle. Chenle pun menerimanya, lalu mencicipinya. Ia menganggukkan kepalanya beberapa kali. Ya, memang lebih baik dari beberapa tahun terakhir saat ia memakan ramyeon Jisung. Istilahnya, sekarang sudah berkembang. Sudah lebih baik.
Setelah semua makanan camilan selesai dimasak, mereka bersembilan pun membawa makanan itu ke kamar Jisung dan menonton film. Film komedi, yang membuat mereka tertawa lebar. Ruangan yang lumayan luas itu dipenuhi tawa. Mereka terlihat sangat bahagia.
Untuk satu waktu Jisung, dan Chenle tanpa sengaja saling bertatapan. Diam sebentar, lalu tertawa bersamaan.
"Kau tidak sendirian, Park Jisung ... "
Jisung tersenyum tipis, dan menganggukkan kepalanya. "Terima kasih, Zhong Chenle."
Keduanya kembali tersenyum, lalu fokus pada film lagi. Hidup seseorang tidak ada yang sempurna, tapi seseorang itu bisa menciptakan happy ending mereka sendiri. Happy ending adalah saat dimana mereka tertawa bahagia tanpa beban. Mereka yang berhasil melupakan masalah mereka, dan tertawa lebar.
Dan Park Jisung berhasil menciptakan happy endingnya.
Waktunya pamitan🥺
Makasih banget kalian yang udah ngikutin cerita ini dari awal.
Udah satu bulan 'kan yah?
Kalian yang nggak ngikutin dari awal juga makasih bgt
Pokoknya thank you bgt buat kalian para readers aku🥺💚💚Kalian udah dukung aku
Vote cerita aku, komen nyemangatin aku
Itu bener-bener bantu aku bgt, dan itu aku pokoknya beribu-ribu makasih.
Tanpa dukungan kalian, aku nggak tau bisa menyelesaikan cerita ini atau nggak.Ini cerita ff pertama aku, aku nggak tau kalian bakal suka, kayak gini.
Kalian yang komen bilang suka bgt sama cerita aku, itu bener-bener bikin aku terharu 🥺Kalian bisa senyum-senyum pas baca cerita aku, terus nangis, itu aku bener-bener nggak nyangka loh
Aku nggak tau tau kalo kalian bakal nangis bareng aku😅
Ternyata perasaan sedih aku pas nulis, sampe ke kalianPokoknya di cerita pertama aku ini, aku bener-bener makasih sama kalian yang udah dukung aku
Kalian yang nggak vote atau komen juga aku tetep makasih kok
Aku seneng bgt kalian baca cerita aku sampe akhir 💚Love you all🥰
Untuk cerita kedua, aku belum rencanain😅
Masih belum move on sama cerita ini, sama kaya kalian😁
Tapi aku udah bener-bener nggak bisa lanjutin cerita ini, karena takutnya udah nggak ada feel kalau kepanjangen.Author note juga kayaknya udah kepanjangen😅
Aku mau negasin lagi, ya, kalau semua yang ada di cerita ini tuh fiksi. Plis jangan dihubungin sama realitaRealitanya Jisung bahagia dengan 23 Hyung kok. Dan 6 Hyung laknat tapi sayang banget sama Jisung🤭
Jisung dan NCT Dream baik-baik sajaAku juga minta maaf kalau ada kesalahan informasi atau penulisan aku di cerita ini. Aku masih belum pro, masih belajar hehe😅
Apalagi typo, itu pasti banyak bgtKalian kalo mau tanya tentang apapun boleh komen yah, ato mau cerhat juga boleh😁
DM aku juga nggak papa kok, aku bakal bales DM dan komen kalianSekian dari aku, annyeong 👋
Have a nice day buat kalian semua 🤗🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. I'm Alone : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Apa yang akan terjadi, jika Jisung tanpa Hyungnya? Bagaimana jika suatu hari, Jisung kehilangan Hyung-hyungnya? . . . ⚠️Don't PLAGIAT! Start : 4 Mei 2022 Finish : 17 Juni 2022