Konser solo

2.1K 215 6
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

Laki-laki dengan mantel hitam tebalnya itu berdiri, mendongak menatap gedung tinggi di depannya.

"Sudah lama tidak ke sini," gumamnya.

"Jisung-ah!"

Merasa terpanggil, laki-laki berambut hitam itu menoleh. Seorang yang ia kenal menghampirinya.

"Kau ke sini untuk rapat juga 'kan?"
Jisung tersenyum tipis, lalu mengangguk.

"Wah, rambutmu sudah berubah. Terakhir kali aku melihat rambutmu berwarna putih."

Jisung terkekeh kecil menanggapi perkataan itu.
"Kau juga sudah berubah Hyung, kau menjadi lebih tampan."

Yang dipuji tertawa, lalu menepuk pundak Jisung.
"Ayo! Kita masuk bersama."

Lee Taeyong. Leader NCT, menuntun Jisung masuk ke gedung SM. Mereka akan membahas kelanjutan karir NCT.

Waktu hampir satu tahun itu sudah cukup untuk mereka beristirahat. Waktu berlalu begitu cepat, NCT bisa saja terlupakan. Lagipula tidak baik bersedih lama-lama.

"Konser solo?"
Jisung menatap direktur perusahaan yang duduk di ujung sana.

"Iya. Lakukan konser solo Jisung-ah," ulang direktur.

"Untuk apa?" tanya Jisung masih sopan.

"Nyanyikan lagu NCT Dream. Anggap saja itu konser terakhir mu sebagai anggota NCT Dream. Di konser itu juga kau umumkan sendiri, kalau kau akan bergabung dengan 127."

Jisung terkejut, menatap direktur perusahaan tidak percaya. Ditambah, mendengar kata terakhir membuat Jisung sangat sedih.

"A—aku tidak mau," ucap Jisung dengan takut.

Butuh waktu lama bagi Jisung untuk menata pikirannya, menerima kenyataan tentang Hyungnya.

Sekarang, Jisung harus melakukan konser sendirian?! Itu terlalu kejam, sungguh!
Jisung akan teringat kenangan konser bersama Hyung lain, dan yang paling penting adalah ... Jisung harus menyanyi sendirian padahal lagu milik tujuh orang.

"Kau juga akan bernyanyi, dan menari untuk lagu repackaged. Repackaged yang kalian siapkan tahun lalu. Kita akan merilisnya."

"T—tapi, tapi kami belum syuting MV."

"Kau akan syuting MV sendirian. Kau hanya perlu mematuhi perintah Jisung-ah, hasilnya pasti akan memuaskan. Orang akan memberi kita simpati, dan kita akan mendapatkan perhatian."

Ahh ... Jadi ini tujuan sebenarnya.
Dalam waktu singkat NCT memang sudah tidak dikenal. Tidak ada lagi yang membicarakan NCT.

"Aku tidak akan melakukannya," ucap Jisung dengan berani.

Jisung bangkit dari duduknya, dan pergi keluar dari ruang rapat. Kaki panjangnya melangkah ke elevator, dan tangannya menekan tombol ke lantai paling atas.

Jisung menaiki tangga satu per satu, hingga ia pun sampai di pintu rooftop. Jisung membuka pintunya, dan ia sudah berada di rooftop.

Meski bukan rooftop yang sama, Jisung kembali mengingat kenangan tentang ia berkelahi dengan keenam Hyungnya di rooftop. Berkelahi saat ia memasuki usia dua puluh tahun, dan dijadikan konten.

Jisung merebahkan tubuhnya di lantai rooftop, tidak memperdulikan bajunya akan kotor.

Matanya menatap ke langit, dan menyipit saat merasa silau karena cahaya matahari. Tangannya terulur untuk menutupi matahari yang membuatnya silau.

[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang