Kebenarannya

1.6K 191 17
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

Ceklek

"Markeu-ssi, bagaimana keadaanmu?"

Laki-laki berpakaian pasien itu menoleh ke arah pintu, seseorang dengan jaz dokter masuk dengan senyum hangat.
Tidak peduli apa, dokter selalu bersikap baik pada Mark.

"Dokter, ada yang aneh dengan ku."

"Wae? Ada yang sakit? Kaki mu sakit? Atau kepalamu?"

Dokter itu sangat merawatnya. Apa semua dokter seperti itu? Mark menjadi kagum dengan sosok dokter.

Mark menundukkan kepalanya, mengingat kembali ucapan Chenle. Ia sekarang sedang bingung.

"Ingatanku. Aku ... A–aku bingung dengan ingatan ku, dokter. Aku, aku rasa ingatanku—"

"Apa kau mengingat sesuatu?"

Mark menatap dokter, yang terlihat santai. Dokter itu memasukkan tangannya di saku, masih melempar senyum.

"Itu bisa saja terjadi Markeu-ssi ... "

"Kau sudah mengalami kecelakaan besar. Sebuah keajaiban kau bisa selamat."

"Mengubah ingatan, itu dugaan ku untukmu. Ini bisa terjadi setelah seseorang mengalam hal besar yang membuat orang tersebut trauma, dan tidak menerima akan kenyataan yang ada."

"Kau juga sudah dioperasi bagian kepala, itu sangat memungkinkan mu untuk mengubah ingatan mu."

"Aku tidak mengerti, dokter."
Mark jujur akan hal itu. Penjelasan panjang dokter membuat kepalanya pusing, sungguh.

"Singkatnya, kau mengubah ingatan mu karena kau mengalami trauma. Dan mengubah ingatan seperti itu bisa dilakukan karena efek setelah kau melakukan operasi di otak, dan mengalami koma panjang."

"Apa kau memiliki keluhan lain?"

Mark menggeleng, tangannya memijat pelipisnya. "Aku hanya pusing setelah mendengar penjelasan mu, dokter."

Dokter itu terkekeh kecil. "Baiklah aku akan pergi," ucapnya disela tawa.

"Gwenchana Markeu-ya, perlahan ingatanmu akan kembali pulih."

"Aku akan kembali dua jam lagi, sekarang aku akan ke IGD."

Setelah dokter pergi, suasana pun kembali hening. Mark menoleh ke arah jendela, menutup matanya mencoba menggali ingatannya.

FLASHBACK ON

"Waahh aku sangat kenyang!!"

Enam orang itu keluar dari sebuah restoran, berurutan. Ini sudah hampir jam tiga, tapi mereka baru saja makan malam.

"Kalian tidurlah, aku akan membangunkan kalian saat sudah sampai."

Seseorang yang duduk di kursi kemudi itu menoleh ke belakang, lima orang yang terlihat mengantuk.

"Kau juga tidur Markeu-ya ... "

Keenam orang itu pun tidur. Mereka adalah NCT Dream yang baru saja menyelesaikan jadwal mereka.

"Kkamjjagiya!"

Laki-laki berstatus manajer itu berseru, terkejut saat tiba-tiba seekor kucing menyebrang jalan.

"Ada apa Hyung?"

Manajer menoleh, dan melihat Mark yang berusaha membuka matanya.

"Tidurlah lagi Markeu-ya ... "

"Aku sudah cukup tidur Hyung. Apa kau mau bertukar denganku? Matamu merah, kau terlihat sangat lelah."

"Aniya, hyung—"

"Ayolah Hyung!"

Seperti itulah mereka bertukar tempat. Mark, sang leader menggantikan manajer menyetir mobil.

Baru sepuluh menit menyetir, sebuah cahaya terang membuat Mark mengernyit. Kemudian, suara klakson yang sangat memekik telinga dibarengi truk besar yang mendekat membuat Mark melebarkan matanya dan panik, tubuhnya kaku tidak bisa melakukan apapun.

Mark harus meminggirkan mobilnya, atau lakukan sesuatu apapun itu untuk menghindari truk. Tapi tubuh Mark kaku, dan pikirannya blank.

"HYUNGGG!!!"

BRAKK

FLASHBACK OFF

"Arghh!"

Mark memegang kepalanya, dan mulai menjambak rambutnya karena sakit yang luar biasa. Mark mencoba membuka matanya, dan pandangnya berputar.

Arghhh hahhh 

Mark mengatur napasnya, dan memutuskan untuk tiduran. Ia memejamkan matanya erat, menetralkan rasa sakitnya.

"Jisung-ah mianhae," lirih Mark sebelum akhirnya pingsan.

"Jisung-ah mianhae," lirih Mark sebelum akhirnya pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang