Mimpi indah

1.8K 205 20
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

"Hyung hyung hyung ke kiri! Sedikit lagi hyung! Di depanmu hyungg!!"

"Baiklah, hyung akan membunuhnya Jisung-ah ... Uljimma! Berani-beraninya dia membunuh adik hyung huh?"

Doyoung menoleh ke arah tiga laki-laki di sofa yang sedang bermain game di ponsel mereka. Bukan hanya Taeyong, yang lainnya juga terkekeh dengan percakapan antara Jisung, dan Johnny.

Jisung, Johnny, dan Taeyong sudah bermain game sejak setengah jam lalu. Paket tempo hari membuat Jisung murung untuk satu hari, tapi kemudian Jisung kembali ceria dan sekarang bermain game bersama. Taeyong yang terus membujuk Jisung, dan menenangkan Jisung.

Sementara perusahaan masih menyelidiki pengirim paket. Sepertinya ini adalah masalah serius.

"Yaa! Kalian berhenti bermain game, ini sudah malam. Kalian harus tidur, ingat besok kita berangkat untuk merekam NCT Life."

"Sebentar lagi Doyoung-ah, kita harus menang untuk Jisung!"

Jisung yang tadinya masih fokus pada ponselnya, mendongak menatap Doyoung karena perkataan Taeyong itu. Jisung tersenyum lebar, menggaruk belakang kepalanya.

Doyoung mengerang, merasa gemas dengan Jisung. Doyoung pun mengacak rambut Jisung, lalu mengelus kepala Jisung.

"Jangan malam-malam, oke?"

Jisung mengangguk lucu, dan Doyoung terkekeh kecil lalu beranjak menuju kamarnya.

"Kalian juga tidur! Aku tidak memerintah dua kali, aku bukan leader. Kalau besok kalian mengantuk saat di mobil, aku tidak peduli. Ingat, di mobil ada kamera."

Doyoung pun menutup pintu kamarnya. Yuta, Jaehyun, dan Jungwoo yang hanya duduk menonton televisi pun beranjak dari tempatnya menuju kamar mereka juga. Tersisalah tiga orang itu.

"Aaaakkhhhhh!!! Bagaimana mungkin?!"

"Mwoya? Kita kalah?!"

"Arghh!!"

Tiga orang itu berseru kesal, dan hampir saja membanting ponsel mereka. Mereka Hampir saja menang, tapi ... .

Taeyong melirik Jisung yang ada di sampingnya.

"Sekarang ayo tidur, bayi kita harus tidur atau kalau tidak, besok mengantuk heum?"

Jisung hanya tersenyum tipis, padahal biasanya ia tidur jam lima. Sekarang bahkan masih jam dua.

"Johnny-ya, kau tidur juga. Ayo Jisung-ah, Hyung antar kau ke kamar."

Jisung menggelengkan kepalanya, seraya memasukkan ponselnya ke sakunya.
"Tidak perlu hyung, aku—"

"Kau harus tidur. Ayo!!"

Taeyong merangkul bahu Jisung, dan berjalan menuju kamar Jisung. Johnny sudah pergi ke kamarnya sesuai perintah Taeyong.

Begitu masuk ke kamar, tatapan Johnny berhenti pada bingkai foto kecil seorang laki-laki di meja nakas. Johnny duduk di pinggiran kasurnya, dan mengambil bingkai itu. Ia menatap foto itu penuh arti.

"Kenapa juga aku menaruh bingkai foto di kamarku," gumam Johnny.

"Bahkan aku tidak pernah menaruh foto Mommy, tapi aku menaruh fotomu."

Johnny meletakkan kembali bingkai foto itu, lalu membaringkan tubuhnya menuju alam mimpi.

Bingkai foto kecil yang menampilkan seorang laki-laki tersenyum lebar dengan mata yang bersinar seperti matahari. Sejak kapan Johnny begitu mencintai Haechan?

[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang