Di ruang latihan

1.5K 166 10
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

"Jisung-ah kemari!!"

Jisung sedikit terkejut saat baru saja sampai di ruang latihan, ternyata semua orang sedang berpesta. Pesta?
Makanan sudah sampai. Beberapa saat yang lalu Jungwoo bertanya tentang makanan bukan? Sekarang sudah sampai.

"Doyoung bilang kau menyukai malatang, jadi aku memesannya untukmu. Ayo makanlah! Ada kimchi jjigae juga jika kau mau."

Jisung melebarkan matanya, ia langsung menghampiri Jungwoo.

"Kau ingin makan apa Jisung-ah?" tanya Yuta yang entah sejak kapan sudah ada di samping Jisung.

Jisung tersenyum tipis, menggaruk belakang kepalanya. "Malatang," ucapnya.

Bagaimanapun, malatang memang favoritnya. Lupakan Haechan atau kimchi jjigae. Jisung merindukan malatang setelah beberapa hari terus memakan kimchi jjigae.

Begitu memakan satu suap malatang, Jisung membelalakkan matanya. Malatang memang seenak itu!

"Wahh!"

Hingga tanpa sadar Jisung berseru kagum, dan menggelengkan kepalanya. Hal itu membuat orang-orang di ruang latihan itu terkekeh, merasa gemas dengan maknae mereka.

"Makanlah yang banyak Jisung-ah ... "

Jisung menoleh, sedikit terkejut juga karena entah sejak kapan juga Johnny sudah berada di belakangnya. Jisung menatap sekeliling, dan ia sadar semua orang memperhatikannya. Jisung menggaruk belakang kepalanya karena malu.

"Aaa kiyowoo!"

Taeyong mengacak rambut Jisung, saking gemasnya.
Mereka pun kembali melanjutkan makan mereka, dan Jisung jugaa menikmati makanannya. Untuk sesaat Jisung merasa bahagia, tersenyum lebar seperti tidak memiliki beban.

Tapi itu hanya sesaat.

"Jisung-ah! Ada apa dengan gerakan mu? Kenapa sangat kaku begitu? Kau berada di center Jisung-ah! Kau harus melakukannya dengan benar. Apa kau ingin seseorang menggantikan mu? Apa kau tidak sanggup menjadi center?"

Jisung menyeka keringatnya yang terus menetes. Jisung menggertakan giginya, ia juga merasa kesal karena tubuhnya yang tidak bisa diajak kompromi.

Jisung kira, ia sudah mulai terbiasa mengingat ia sudah berlatih untuk konser selama satu bulan penuh. Seharusnya tubuhnya sudah terbiasa melakukan hal-hal seperti ini. Kenapa?!

Kenapa ia tidak bisa mengikuti member lain? Yang lainnya sudah bisa mengikuti, kenapa Jisung merasa kesusahan? Jisung tidak menangkap feel dari dancenya.

"Park Jisung!"

"joesonghamnida," lirih Jisung.

Pelatih Yoon membuang napasnya panjang, berusaha sabar.

"Kalau begitu kau pulanglah terlebih dahulu."

Jisung langsung mendongak, menggelengkan kepalanya kuat menatap pelatih Yoon, dan pelatih Lee bergantian.

"Kau istirahat, besok kau harus berlatih ekstra."

"Tidak, aku bisa melakukannya sekarang. Aku—"

"Pulanglah Jisung ... "

Jisung tidak bisa berkata-kata. Kun menepuk pundak Jisung dua kali, dan menatap Jisung dengan senyumnya.

"Istirahatlah, kau bisa melakukannya besok."

Jisung menoleh ke arah Sungchan yang juga meyakinkan Jisung agar pulang terlebih dahulu.

Tidak ada pilihan lain.

Karena tidak ada yang menginginkan Jisung di sana. Jisung menundukkan kepalanya, berjalan dengan menyeret kakinya mengambil tas gendongnya.

Jisung memakai hoodie, dan maskernya, lalu pergi tanpa melihat ke belakang. Manajer Jung pun menyusul Jisung, Jisung tidak boleh sendirian.

Kenapa?

"Jisung-ah!!"

"Jisung Oppa!!"

Ada fans yang sedang menunggu di luar perusahaan. Manajer Jung sudah menduga itu. Jisung yang terkejut langsung berlindung dari punggung lebar manajer Jung.

"Pegang erat tangan Hyung Jisung-ah ... Jangan takut, ada Hyung di sini."

Jisung menggenggam erat tangan manajer Jung yang menuntunnya ke mobil. Jisung menundukkan kepalanya, membuat wajahnya semakin tersembunyi di balik tudung hoodie, dan masker.

•••••••

"Ini baru di rilis dua jam lalu. Sekarang Korea sedang bersimpati padamu Jisung-ah, dan kau sekarang terkenal. Kau tidak boleh keluar sesuka hati. Kau tau 'kan di dunia ini tidak semua orang menyukaimu. Ada haters juga fans. Bahkan, fans pun ada yang berbahaya seperti sasaeng."

"Jadi, Jisung-ah kau harus berhati-hati. Jangan—"

"Arraseo Hyung. Lagipula kemana aku akan pergi?"

Manajer Jung tertawa kecil, lalu mengacak rambut Jisung.

Jisung hanya diam, lalu memilih untuk melihat langit sore dari jendela mobil.

MV dari cover Jisung untuk lagu NCT U My Everything dirilis dua jam yang lalu. Sekarang, Jisung sangat terkenal.

Dulu, meninggalnya senior Jisung sudah menggemparkan dunia KPop. Dulu hanya satu, tapi kali ini lima orang. Tentu semua bersimpati pada Jisung. Tidak semua, tapi sembilan puluh persen.

"Jadi, bagaimana perasaanmu saat merekam MV?"

"Jadi, bagaimana perasaanmu saat merekam MV?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang