[Hanya fiksi]
•••••••
Jisung menundukkan kepalanya, merasa sedikit risih saat semua orang menatapnya.
Sejak kejadian di ruang latihan, Hyung 127 terus menatap Jisung seperti itu.Jisung meletakkan sendoknya sedikit kasar, lelah ditatap seperti itu.
"Sepertinya aku akan makan di kamarku sendiri—"
"Jangan pergi Jisung-ah."
Jungwoo menahan tangan Jisung yang hendak membawa piringnya ke kamarnya.
"Ekhem ... Ya, maafkan kita. Kita hanya, tanya terkejut saja. Masih tidak percaya, tapi itu bukan sebuah kesalahan kok. Em, untuk saat ini ada baiknya kau selalu bersama kami. Kita tidak akan menatapmu lagi. Oke?"
"Ya, kita minta maaf Jisung-ah. Itu bisa saja terjadi, karena kau juga laki-laki."
Jisung mengernyit. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya dikatakan hyungdeul.
Ya, memang tidak ada yang salah. Apanya yang salah?"
"Berhenti membicarakan itu, Jisung-ah kembali duduk. Kau ingin menambah nasimu?"
Doyoung mengambil mangkuk nasi Jisung, dan menambahkan nasinya lagi. Padahal, Jisung belum menjawab.
"Sejak kapan orang itu mengganggumu Jisung-ah?" tanya Jaehyun.
"Em, sejak aku datang ke dorm hari pertama."
"Itu sudah lumayan lama. Kenapa kau tidak bercerita sejak—"
Ucapan Doyoung terhenti saat terdengar bel pintu. Siapa yang datang?
"Aku akan membukanya," ucap Johnny yang langsung bangkit.
Johnny membuka pintu, dan ternyata seorang pengantar paket.
"Jisung-ah, apa kau memesan paket?" tanya Johnny, datang dengan kotak paket ukuran sedang.
Jisung menggeleng. Seketika semua member waspada, mereka berpikir sama. Apakah paket ini berisi sebuah kata-kata ancaman?
"Jisung-ah jauh-jauh!"
Jungwoo menjaga Jisung, dan yang lain mencoba membuka paket.
Jisung mengernyit, ia tidak mengerti apa yang terjadi.Drrtt drrttt
Jisung menyalakan ponselnya, dan melihat pesan yang datang.
Chenle
Apa paketnya sudah sampai?
Itu adalah piala pertama ku.
Aku sudah memenangkan
olimpiade disini.Bukankah aku hebat?
Tidak heran si. Oh iya,
jangan sampai 127
Hyung membuka paketnya,
aku mengirimi fotoku juga
Siapa tau kau sangat merindukanku.Jisung membelalakkan matanya, ia langsung berlari dan mengambil paket itu.
"Jisung-ah!!"
Jisung mengelus dadanya, kardus paketnya belum dibuka. Jisung menggaruk belakang kepalanya, dan tersenyum bodoh.
"Eum, ini ... Eomma. Eomma baru saja memberitahu ku, kalau eomma mengirimi ku paket."
Dalam hati Jisung sangat bersalah karena berbohong. Tapi, ya, tidak ada cara lain.
"Jinjja?" tanya Jaehyun.
"Tentu saja Hyung!"
"Tidak bisakah kau membukanya bersama kami? Kita juga penasaran, apa isi paket itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. I'm Alone : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Apa yang akan terjadi, jika Jisung tanpa Hyungnya? Bagaimana jika suatu hari, Jisung kehilangan Hyung-hyungnya? . . . ⚠️Don't PLAGIAT! Start : 4 Mei 2022 Finish : 17 Juni 2022