[Hanya fiksi]
••••••••Seorang laki-laki tinggi itu mengulurkan tangannya, memegang dada kanannya. Jantungnya berdetak sangat kencang hingga ia mengira mungkin jantungnya akan keluar.
"Jisung-ah kamu sudah siap?"
Yang dipanggil menoleh. Dua orang laki-laki tampan yang memakai hoodie hitam itu menghampirinya.
"Doyoung Hyung, Taeyong Hyung ... "
Doyoung memeluk Jisung, mengusap punggung Jisung. Sementara Taeyong mengelus kepala Jisung.
"Kami akan menonton konsermu, kamu tidak perlu takut."
"Kamu pasti bisa Jisung-ah ... "
Jisung mengangguk pelan. Belakangan hari, semua orang mengatakan kalimat itu padanya. Semua orang berharap Jisung bisa.
Kenapa?
Kenapa semua berharap seperti itu? Jisung merasakan beban karena kalimat itu. Bagaimana jika Jisung tidak bisa?
"Bukan hanya kami berdua, Hyung ilichil lainnya juga akan datang Jisung-ah. Mereka hanya sedikit terlambat."
Lagi-lagi Jisung hanya mengangguk. Kepalanya hanya membayangkan apa yang akan terjadi beberapa menit lagi.
Dimana panggung yang sangat besar hanya milikinya.Apa yang harus Jisung lakukan dengan panggung besar itu?
•••••••
SATU!!
"Jisung-ah aaa ... "
Seorang laki-laki mengulurkan tangannya yang menggenggam jeruk, menyuapinya ke laki-laki yang lebih muda.
Jisung melahap jeruk yang sudah dikupas oleh Jaemin, atensinya masih fokus pada game di ponselnya.
"Jisung-ah jangan bermain game terus."
DUA!!
"Aaaa! Hyung kembalikan ponselku!!"
Jisung mengejar Haechan yang mengambil ponselnya secara paksa.
"Jisung aegyi, tangkap saja kalau bisa."
"Hyungg!! Hyung kembalikan ponselku! Sebentar lagi aku akan menangg!"
Jisung menutup matanya, menarik napas dalam-dalam.
Kenangan demi kenangan tentang ia dan Hyungnya terputar di otaknya. Bahunya bergetar, ia gemetar merasa gugup dan takut.Satu detik hitungan lagi ia akan naik panggung. Panggung besar akan menjadi miliknya.
"Jisung-ah ... Apa kau takut?"
Jisung menoleh, dan ia sedikit terkejut saat melihat Jaemin di sampingnya.
Bukan hanya Jaemin, yang lainnya juga muncul. Mereka menghampiri Jisung, dan memeluk Jisung."Jisung-ah kami akan menemanimu."
Jisung menatap Jeno yang tersenyum lebar kepadanya. Senyum khas Jeno, yang indah membuat matanya menyipit.
"Park Jisung kau terbaik!!"
Renjun berseru keras, membuat Jisung tersenyum merasa bahagia. Chenle, dan Mark menatap Jisung penuh senyum, dan Haechan mengusap kepala Jisung.
Hati Jisung menghangat, ia mulai tenang.TIGA!!
Bayangan Jaemin, Jeno, Haechan, Renjun, Chenle, dan Mark hilang, gantinya elevator yang Jisung naiki mulai terangkat hingga sampai di panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. I'm Alone : Park Jisung
Fanfiction[Lengkap] Apa yang akan terjadi, jika Jisung tanpa Hyungnya? Bagaimana jika suatu hari, Jisung kehilangan Hyung-hyungnya? . . . ⚠️Don't PLAGIAT! Start : 4 Mei 2022 Finish : 17 Juni 2022