Haters

1.4K 175 7
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

Di ruangan luas itu, terdengar helaan napas yang entah sudah ke berapa kalinya. Seorang laki-laki dengan piyama tidur bergambar kepala hamster itu sedang duduk di depan layar laptopnya, lalu menunduk.

Wahh akhirnya mereka kembali!! Aku menantikan comeback NCT sejak lama.
MV nya keluar dengan sangat bagus!

NCT memang NCT. Aku sangat menyukai musik mereka. Musiknya membuat candu, dan semakin di dengarkan semakin enak

MV nya sangat bagus. Yoksi, SM!
Semua member juga terlihat sangat tampan. Mereka adalah pangerann!!

Kenapa lagunya aneh sekali? Telingaku sakit, dan kurasa aku harus pergi ke dokter telinga. Mereka harus tanggung jawab karena membuat telingaku sakit

Sijeuni ayo spam komentar positif untuk NCT kita!! Jangan hiraukan komentar negatif, kita harus membuat komentar positif saja yang dilihat member!!!

Park Jisung adalah bintang! Lagu kali ini Jisung terlihat sangat keren! Dia pantas untuk di puji. Jisung-ah hwaiting!!

NCT saranghaee❤️❤️

Jisung tidak terlihat sedang bersedih. Jangan-jangan dia sedang bersenang-senang karena ia menjadi center, dan peran utama untuk lagu kali ini. Jisung pasti sudah melupakan hyung-hyungnya

Bukankah Park Jisung terlalu serakah? Taeyong adalah center NCT, tapi kenapa dia terus-terusan berada di tengah? Park Jisung menyingkirlahh! Kau mengganggu penglihatan ku.

Enyahlah Park Jisung! Kau tidak pantas berada di NCT.

Jisung Oppa sangat hebattt!! Jisung Oppa hwaiting! Saranghae❤️

Jisung Oppa jangan lihat komentar lain, lihat saja komentar ku. Saranghae ❤️

NCT terbaik!!

Siapa yang tau, Jisung adalah dalang dibalik kecelakaan satu tahun lalu?
Bagaimana jika Jisung hanya berpura-pura positif corona?

Jisung menutup laptopnya, menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya. Setelah MV dirilis, NCT trending nomor dua. Dan trending nomor satu adalah Park Jisung.

Benar. Sekarang Jisung sangat terkenal. Semua orang pasti sedang membicarakannya. Entah itu hal baik, atau buruk.

"Kenapa aku membunuh hyungdeul? Untuk apa? Aku bahkan ingin bunuh diri, menyusul Jaemin Hyung!!"

Tidak bisa ditahan lagi, tangis Jisung pecah. Ia sudah cukup menahan diri, dan kini Jisung butuh menangis.
Di kamar luas itu, hanya terdengar tangisan seorang Park Jisung.

"Jaemin Hyung ... Jeno Hyung ... Haechan Hyung ... Renjun Hyung ... Tolongg!"

"Renjun Hyung, apa kau masih hidup? Ku mohon, telepon aku. Tanyakan keadaanku."

"Chenle jeball!! Kenapa kau tidak menghubungi ku?"

"Eommaa ... "

Siapapun yang melihatnya pasti akan mengasihaninya, dan ingin memeluknya. Mata sipit yang seperti panda karena tidak pernah tidur, kini memerah dan bengkak. Sebenarnya, dosa besar apa yang sudah diperbuat laki-laki itu hingga dihukum seperti ini?

Praangg

Jisung tersentak, seketika menoleh ke arah jendela yang pecah. Jisung turun dari kasurnya, dan mengambil batu yang di lempar dari luar.

Siapa yang melempar ini?

Jisung pun mendekati jendela, lalu membukanya. Baru satu detik ia membuka jendela, sebuah batu yang tidak kecil dilempar mengenai tulang pipinya.

"Akh!"

"Hei pembunuh!! Kenapa kau keluar dari kamar itu?! Itu kamar Haechan, kenapa kau di sana?! Apa kau berniat menggantikan posisi Haechan?!"

"Park Jisung pembunuh! Kau tidak akan bisa menggantikan Haechan atau Mark!! Kau adalah pembunuh!!"

Jisung menutup jendelanya, dan tubuhnya meluruh ke lantai. Jisung kembali menangis, bahkan semakin deras. Jisung menggeleng-gelengkan kepalanya, dan memukuli kepalanya. Rasa sakit di pipinya tidak terasa. Justru Jisung  menambah rasa sakitnya dengan memukul kepalanya sendiri.

"A–aku ... Aku bukan pembunuh hiks ... "

"A–aahhh aku ... Aku tidak membunuh hyungdeul!!"

BRAKK

"JISUNG-AH!!"

Pintu dibuka kasar, dan Hyung 127 langsung berbondong menghampiri Jisung yang sedang menangis. Mereka ingin menangis melihat keadaan Jisung sekarang.

"Andwae!! Jisung-ah andwae!! Kenapa kau memukul kepalamu sendiri? Jisung-ah hentikan!!!"

"Lee Taeyong cepat telepon Seo manajer!!!"

Taeil berusaha keras mencegah tangan Jisung yang memaksa ingin memukul kepalanya.

"H–hyung ... Aku, aku bukan pembunuh."

"Kita tau Jisung-ah ... Kau memang bukan pembunuh. Jangan hiraukan omongan orang gila di luar sana oke? Hentikan. Jangan pukul kepalamu, nanti kau pusing."

Doyoung memeluk Jisung, mengusap kepala Jisung. Ia sudah menangis melihat Jisung yang benar-benar kacau.

"Jisung-ah!! Jisung-ah!! Park Jisung!!"

Johnny langsung panik saat Jisung pingsan. Doyoung melepas pelukannya, dan ikut panik. Doyoung menepuk pipi Jisung, tapi Jisung tidak kunjung membuka matanya.

"Menyingkirlah ... "

Taeil mendorong Doyoung pelan, lalu mengangkat Jisung dengan sedikit kesusahan, menidurkan Jisung ke kasur.

"Jisung-ah ... Jisung-ah bangun."

"Jisung-ah ... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang