Menjadi kenyataan

1.6K 186 19
                                    

[Hanya fiksi]

•••••••

"Eunghhh ... Chenle-ya."

Lenguhan kecil seorang laki-laki terdengar saat ia merasakan tepukkan di tangannya. Mata sipitnya ia paksa terbuka, dan perlahan benar-benar terbuka.

"Hahhhkk!!"

Laki-laki itu tersentak, seketika menegakkan tubuhnya dan terbangun dari tidurnya. Ia ketiduran.

"D-duìbùqǐ ... "

Park Jisung memasukkan ponselnya ke tas, lalu menundukkan kepalanya merasa bersalah. Setelah itu ia pun keluar dari taksi.

"Xie xie ... "

Taksi pun pergi. Jisung menghembuskan napasnya berat. Mimpi macam apa tadi? Jisung membalikkan badannya, dan menatap gedung tinggi di depannya.

Ini baru pertama kali baginya mengunjungi rumah baru Chenle. Maksudnya, rumah baru orang tua Chenle.

Tidak persis seperti di mimpinya, tapi Jisung akui rumah di depannya benar-benar mewah. Chenle memang anak dari bos.

Jisung membenarkan tasnya yang melorot dari bahunya, lalu melangkah menuju pintu. Jisung menekan bel, dan menunggu seseorang membukakan pintu.

"Eoh?"

Seorang wanita berusia tiga puluhan itu nampak sedikit terkejut, sementara Jisung memasang senyum canggung.

"Qǐng jìnlái ... qǐng jìnlái!"

Jisung tidak tau apa artinya, tapi wanita itu membuka pintu lebar. Mungkin artinya Jisung dipersilahkan masuk.

"Mama!!"

Setelah dipersilahkan duduk, wanita itu memanggil seseorang yang lebih tua. Jisung duduk dengan tubuh tegak, terlihat jelas Jisung merasa canggung. Ia mengedarkan pandangannya, dan menemukan bingkai foto Chenle. Bingkai foto itu terlihat sama persis seperti yang ada di mimpi Jisung.

Jisung melirik pintu coklat di sebelah bingkai foto itu. Di mimpinya, Chenle keluar dari pintu itu. Apa nantinya Chenle juga akan keluar dari pintu itu?

Tanpa sadar Jisung sudah bangkit, menghampiri pintu kamar itu, bahkan tangannya hendak membuka pintu. Namun pergerakannya dihentikan sebuah suara yang tidak asing.

"Jisung?"

"Eommonim ... "
Mama Chenle memeluk Jisung, dan Jisung membalasnya.

"Wahh sudah berapa lama tidak bertemu," ucap Mama Chenle, dan Jisung hanya tersenyum tipis.

"Chenle pasti sangat suka karena kau datang."

Jisung terdiam untuk beberapa saat. Chenle? Chenle senang dengan kedatangannya?

"Kamu duduk dulu, ya, saya akan membawakan minum."

"Aniya eommonim-"

"Duduklah ... "

Jisung duduk lagi di sofa. Jisung sedikit bingung karena beberapa kejadian di mimpinya seperti menjadi kenyataan. Ini mimpi atau nyata?

Jisung kembali menatap pintu coklat di samping bingkai foto Chenle. Momen yang paling Jisung ingin menjadi kenyataan dari mimpinya adalah momen di mana Chenle keluar dari kamar itu.

"Jeball Chenle-ya ... "

Lama, tapi tentu saja tidak ada yang keluar dari ruangan itu. Jisung menunduk, menghembuskan napasnya panjang. Apa yang ia harapkan? Oh ayolah, itu hanya mimpi!! Chenle sudah meninggal itu adalah kenyataan, Jisung harus menerima kenyataan ini.

"Kenapa Mama Chenle sangat lama?" gumam Jisung melirik ke arah di mana Mama Chenle tadi masuk.

Jisung pun mengeluarkan ponselnya, memutuskan untuk menghubungi eommanya. Ia belum mengabari eomma, kalau ia sudah sampai di rumah Chenle. Eommanya pasti menunggu teleponnya.

Ceklek

"Hao Papa, hao ... "

Jisung menoleh ke arah pintu utama. Seketika tangannya melemas, ponselnya jatuh ke lantai. Jisung reflek bangkit dari duduknya, dan membelalakkan matanya. Tangannya menutup mulutnya, dan tangan satunya menunjuk seseorang yang sangat tidak asing baginya.

"Park Jisung?" ucap orang itu.

Apa ini?! Mimpi Jisung memang menjadi kenyataan?!

"C-chenle? Zhong Chenle?!"

"C-chenle? Zhong Chenle?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafin akuu🙏🙏😭😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maafin akuu🙏🙏😭😅

[✓] 1. I'm Alone : Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang