39

990 85 29
                                    


penyesalan memang selalu datang terlambat dan kini penyesalan itu datang pada orang orang yang selalu mengabaikan Gulf, bahkan menutup mata atas penderitaan yang di alami oleh Gulf.

Saat ini keadaan Gulf masih belum ada perubahan, ia masih dalam keadaan kritis.

Jimin menghampiri tuan Suppasit...

Daddy....
Jimin akan pergi menjemput Alex dan bibi Jenie... Kata Jimin.

Hati hati nak...
Kata tuan Suppasit.

Baik dad,,, kalau begitu permisi...
Jimin pun bergegas ingin menjemput Alex dan juga  Jenie.

Sementara itu kini Tay memeriksa keadaan Yonggie dan juga Gulf...
Setelah ia selesai ia melihat pada brankar milik Thania...

Tay terkejut melihat Thania yang tiba tiba bangun dan menatap kosong langit langit ruangan tersebut.
Ia pun datang menghampiri Thania.

Hai Thania.....
Apa kabar....?
Masih ingat denganku.....?
Tanya Tay..

Namun Tay tidak mendapatkan respon dari Thania.
Tay mengerti sedikit tentang kejiwaan ia tahu kalau Thania terganggu  kejiwaannya karena sesuatu terjadi padanya.
Ditambah Singto yang menjelaskan mengapa Thania menjadi seperti itu.

Ia mencoba berinteraksi dengan Thania namun tetap saja Thania tidak menghiraukannya.
Sampai Thania menoleh kesamping....

Deg

Thania melihat Gulf yang terbaring lemah di samping brankar miliknya.

Phi.... Phi... Gulf....
Lirih Thania pelan yang masih bisa di dengar oleh Tay.

Thania mencoba bangun, namun kepalanya terasa begitu pusing.

Akhhhh

Rintih Thania membuat orang orang yang kini ingin masuk kedalam ruangan klinik tersebut terburu buru untuk melihat ada apa...

Mereka terkejut melihat Thania yang kini memegang kepalanya yang sakit.

Thania....

Rebecca langsung saja menghampiri Thania dan langsung memeluknya...

Ada apa sayang... Mana yang sakit... Tanya Rebecca setelah melepas pelukannya..

Phi... Phi... Gulf....
Ucap Thania dengan suara serak nya.

Rebecca yang mengertipun langsung menenangkan Thania.

Tenanglah nak phi Gulf tidak apa apa,, ia hanya tertidur pengaruh dari obat yang diberikan... Ucap Rebecca mengelus pucuk kepala Thania sayang.
Rebecca bingung bagaimana ia bisa langsung merespon ketika melihat Gulf.
Bahkan tuan Suppasit juga berfikir seperti itu.
Apakah selama ini dengan menjauhkan Thania dari Gulf adalah pilihan yang terbaik atau malah sebaliknya...?

Begitulah kira-kira yang ada dipikiran mereka masing masing.

Thania yang mendapat perlakuan tersebut pun merasa matanya memberat, perlahan lahan ia menutup matanya yang menatap Gulf. Dan akhirnya Thania tertidur kembali...
Nyonya Jong pun merebahkan tubuh Thania agar tidurnya lebih nyaman.

Tak lupa Nyonya Jong mencium kening Thania lama...
Nyonya Jong sungguh sedih melihat putri satu satunya jadi seperti ini...

          *****

Beralih pada Mew yang sedang berkencan dengan kertas kertas yang membuatnya kesal.

Dalam hati ia mengumpati kertas kertas tersebut yang isinya meminta kerja sama pada perusahaannya yang mana akan mendatangkan masalah buatnya dikemudian hari, maka dari itu ia terus, mengumpati surat surat perjanjian yang tidak masuk akal tersebut.

Mafia Love Story (MewGulf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang