44

979 70 3
                                    

Sudah 5 hari sejak pasca insiden penculikan Gulf.

saat ini Gulf menatap bosan kedua orang paruh baya yang memintanya tetap tinggal dimansion tersebut. Dengan alasan,
Untuk memulihkan luka Gulf yang kembali terbuka akibat penculikan itu.
Dan mereka memohon untuk membantu  kesembuhan Thania.

Ya mereka mempercayakan kesembuhan Thania pada Gulf....
Mengapa bisa begitu dan lalu kemana Davika...?

Flashback on

Mobil yang membawa Gulf dan Mew telah sampai di mansion.
Mew sedari tadi sudah bangun namun tidak dengan Gulf ia masih tertidur mungkin dia kelelahan.

Mew melihat Singto berniat untuk membangunkan Gulf karena memang sudah sampai.

Gulf,,,

Eunghh....
Gulf mengerjakan matanya lalu ia menatap Singto dengan mata sayu nya khas orang bangun tidur.

Dan itu......

Shit!!!

Mew dan Singto menahan untuk tidak menerkam Gulf saat ini...
Mew yang sadar langsung saja memukul kepala Bagian belakang Singto.

Au... Ada apa sih Mew...? Tanya Singto meringis menahan sakit akibat pukulan Mew.
Menganggu saja  sedang asyik memandangi begitu indahnya ciptaan tuhan tiba tiba saja ia dipukul.
Begitulah yang dipikirkan Singto.

Mew mengisyaratkan akan memotong leher nya pada Singto jika ia menatapnya seperti itu, dan Singto langsung kicep.

Sungguh jika seorang mafia yang sedang jatuh cinta sungguh mengerikan... Batinnya.
Singto mengusap leher belakangnya yang tidak gatal karena tatapan Mew padanya.

Gulf heren ada apa dengan orang orang ini pikirnya.
Tidak tahu saja pergerakan Gulf saat ini sungguh sangat imut dan juga manis dengan muka bantalnya itu.

Gulf melihat keluar jendela ia memperhatikan sekeliling bisa ia pastikan kalau mereka sudah sampai di mansion Suppasit.

Ayo turun Gulf..... ucap Singto membuyarkan lamunannya.

Mereka bertiga keluar dari dalam mobil, kini tampak para bodyguard yang berada di  mansion berkumpul menyambut mereka.

Selamat datang tuan Mew, tuan Singto, dan tuan Gulf... Ucap salah satu bodyguard tersebut.

Mereka mengangguk menjawab sapaan dari bodyguard   itu.

Mereka bertiga memasuki mansion dan disambut dengan raut khawatir oleh orang orang yang berada didalam Mansion.

Nyonya Jong datang menghampiri Gulf ia langsung memegang pipi Gulf dengan raut wajah yang khawatir.
Gulf dapat melihat ketulusan dimata Nyonya Jong saat ini.

Kau baik baik saja kan Gulf....?
Sungguh ia menyesal selama ini mengabaikan Gulf.

Hmmmm
Saya baik-baik saja Nyonya..

Begitu juga dengan tuan Suppasit dan terutama Jenie yang sudah berlinang air mata.

Gulf tersenyum menghampiri Jenie yang sudah menangis sesenggukan
Ia langsung saja menarik Jenie kedalam pelukannya..

Hiks,, hiks... Gulf bibi takut sekali...

Gulf mengusap punggung Jenie lembut. Ia tahu kalau Jenie saat ini sedang ketakutan kalau Gulf kenapa napa.

Gulf mencangkup wajah Jenie dan menghapus sisa air matanya.

Gulf baik baik saja bi.... Ucap Gulf tersenyum.
Jenie pun ikut tersenyum membelai surai Gulf sayang.

Mafia Love Story (MewGulf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang