Mafia Love Story (MewGulf)

84

Banyak typo.. Maafkan saja🙏🙏🤗

                             ****

Mew.... Tekan Yonggie..

Iya... Iya... Akan aku jelaskan tapi tunggu sebentar ucap Mew pada phi nya itu. Setelah itu ia masuk kedalam kamarnya yang berada diruangan itu.
Dapat ia lihat Gulf duduk mengusap surai Alex yang saat ini sedang mengarungi mimpi indahnya.
Dan sepertinya ia sedang melamun..
Entah apa yang sedang difikirkan oleh Gulf saat ini.

Mew menepuk pundak Gulf pelan karena sepertinya Gulf tidak menyadari kalau Mew ada dibelakangnya.

Gulf bisa bicara sebentar...? Kata Mew menatap tepat di manik mata Gulf.
Tanpa bantahan,
Gulf bangkit dan mengikuti Mew keluar dari kamar itu.
Mew menggenggam tangan Gulf lembut serta menuntunnya untuk duduk di sofa bersama dengan Jimin dan juga Yonggie.

Mew pun duduk berhadapan dengan Jimin, Yonggie, dan juga Gulf.
Mew menatap Gulf dalam dan kemudian ia menundukkan kepalanya. Mew mulai membuka suaranya...

Sebelum aku menjawab pertanyaan phi tadi... Aku ingin mengatakan sesuatu pada Gulf..
Mew pindah dan duduk disamping Gulf lalu memutar tubuh Gulf agar berhadapan dengannya. Mew juga menggenggam tangan Gulf pada awalnya Gulf menolak sentuhan Mew tersebut, namun yang namanya Mew ia tetap menarik telapak tangan Gulf untuk ia genggam. 
Jimin dan juga Yonggie hanya diam memperhatikan.

Gulf...
Wanita tadi adalah Rossaline dia bagian dari masa lalu phi..
Dia datang secara tiba tiba tadi dan memeluk phi begitu saja...
Phi dengan Rossaline sudah selesai sebelum phi menikah dengan mu ketika itu Gulf... Jelas  Mew
Dahi Gulf berkerut, ia berfikir mengapa Mew memberitahunya soal hubungannya dengan wanita itu.

Mengapa  phi Mew mengatakan itu padaku...? Tanya Gulf

Karena phi tidak ingin kau salah paham Gulf, phi saat ini sedang berusaha mendapatkan hatimu Gulf.
Phi tidak ingin kau berfikir kalau perasaan phi padamu itu hanya omong kosong.  Dan phi hanya mempermainkan mu....
Phi tidak ingin kau berfikir yang tidak tidak Gulf.
Mew mengeratkan genggamannya.
.. " Gulf terlepas dari apa yang telah terjadi dan juga kita berdua lalui, bisa tidak kau membuka hatimu untukku Gulf...?  Ucap Mew penuh harap terhadap Gulf. Ini adalah yang kesekian kalinya Mew meminta Gulf untuk membuka hatinya.

Gulf hanya diam, setelah keheningan beberapa saat... Gulf melepas genggaman Mew dari tangannya.

Maaf phi... Aku tidak tahu harus jawab apa...? Jawaban Gulf membuat raut kecewa diwajah Mew. Ia berfikir apakah Gulf tidak mau membuka hatinya kembali...?
Mew menatap Gulf sendu...
Gulf melihat raut wajah Mew jadi merasa tidak enak.
Ia bukan tidak ingin membuka pintu hatinya untuk Mew, Hanya saja mengingat siapa Mew dan betapa brengseknya seorang Mew Suppasit membuatnya berfikir untuk menghindari nya. Akan tetapi takdir sepertinya berkata lain, ia selalu saja tidak bisa menghindari Mew secara terus menerus...
Apalagi Mew sangat serius mendekatinya. 

Phi mengerti Gulf... Maafkan phi jika kesannya phi memaksamu.
Jangan terlalu dipikirkan hm.... Ucap Mew yang saat ini mengusap rambut Gulf..

Mew pun menceritakan mengapa Rossaline bisa berada di ruangannya.
Dan masalah pelukan itu bukan Mew yang memulainya, tapi karena ia belum siap dengan aksi tiba tiba Rossaline Mew terkejut dan secara bersamaan Jimin datang membuka pintu ruangan itu.
Mew juga menceritakan tentang Rossaline pada Gulf.
Kini Gulf tahu kalau orang yang bernama Rossaline tersebut adalah cinta pertama seorang Mew.

Namun perjalanan cinta Mew yang awalnya sangat baik berubah menjadi tragedi yang menyakitkan.
Dimana sang kekasih berkhianat dan berbelok pada musuhnya.
Mew hampir saja kehilangan perusahaannya dan juga Mommy nya..
Ya Nyonya Jong sempat menjadi sandera oleh salah satu musuh Mew untuk menyerahkan perusahaan nya.
Namun Mew berhasil mengelabui musuhnya dengan dokumen palsu.
Nyonya Jong terselamatkan namun pada saat bersamaan Nyonya Jong melihat titik merah mengarah pada Putranya langsung saja menghalangi nya dengan menubruk tubuh Mew berakhir Nyonya Jong mendapat tembakan tepat didadanya.
Nyonya Jong kritis dan juga koma selama sebulan akibat insiden itu.