Chapter 7

890 95 11
                                    

CHAPTER 7

AMETHYST’S P.O.V

TING!

I love you, Saphy!

Bukan lagi RM40k Sapphire transfer, dia kasi lagi saya lebih RM10k.

Untuk shopping di NZ dia bilang. Eh? Sapphire tidak tau kah saya di Sydney not Auckland? Maybe mom tidak mau kasi stress Sapphire with the news of the earthquake di Auckland sebab Sapphire baru discharged from the hospital.

Bagus jugalah mom jangan dulu bagitau Sapphire. Saya takut nanti Sapphire stress sampai memudaratkan kesihatan dan kandungan dia.

Yeay! I’m gonna be an aunty soon.

Laju saya call balik si Joe untuk meminta bank account number si Red Ferrari. Dua kali sudah saya minta, belum lagi dia kasi.

“Uh, Emily.” Si Joe sounded weird.
“Did you get the number?” Saya tanya.

Uhm, Jer… Uh, no.” Kenapa juga si Joe ni? “I can’t reach him.”

Okay.

“So when do you think you can get his bank account number?” Saya tanya lagi. “Or…”

Saya terfikir. Kalau saya transfer, nanti dia tau nama saya. Kedapatanlah saya menipu.

And I bet one of them if not Joe, did try to call the fake number I wrote down on the piece of paper.

“Joe, uhm…” Saya berfikir. “Why not we meet up and I hand you the cash?”

No, no.” Joe menolak. “It’s not my money.”

“I know.” Saya balas. “You can hand it to that…guy.”

Saya terdengar Joe mendengus kesal. He’s acting really weird on the other line.

“I’m sorry I can’t help you, Emily.” Joe bilang. “You’re a pretty Rose, mate, but I truly am sorry.”

Tut. Tut. Tut.

He hang up on me.

Argh! Macamana saya mau bayar si Red Ferrari tu?! Saya tidak mau ada hutang apa-apa pun sama orang macam dia. I can feel something bad will happen kalau saya masih ada kaitan dengan dia.

Dan walaupun saya masih muda, baru mau merasai dunia nyata, saya sedar si Red Ferrari is a rich guy. Lebih-lebih lagi dia berkawan with a police officer. No, a Detective!

So I can’t run and I can’t hide from this. Sebab cepat atau lambat, he will get to me. Jadi saya mesti, mesti sangat menyelesaikan masalah di antara kami. Di antara kereta-kereta kami.

I have to find a way.

***

2 days later saya dapat memancing Joe untuk jumpa saya.

Oh God, forgive me.

Saya tau Joe macam mau pok-pok saya bah tu sebab malam hari yang sama masa saya telefon dia untuk minta bank account number si Red Ferrari, dia hantar saya text ni.

Sempat lagi dia tanya kenapa saya tiada Whatsapp.

Erk, cepat-cepat saya download and activate Whatsapp with the temporary number. Saya tidak mau dia tau yang it’s only a temporary sim.

Me: Wanna meet up to get something to eat?
Joe: How about a movie?

Wah, diberi betis, mau paha. Diberi hati, mau jantung. Hahahaha.

Me: If my schedule permits
Joe: Okay, dinner then
Me: Lunch perhaps?

Saya tidak mau lah berdinner-dinner with someone I just met once. Tidak pasal-pasal saya kena culik, gorols and bunuh nanti. Jangan bilang mentang-mentang dia tu polis dia suci. Polis pun manusia juga, dan manusia pun boleh bertukar jadi iblis juga.

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now