Chapter 43

551 78 15
                                    

#ONCEUPONAONENIGHTLUST
Original Writer: Amanda Dulagan
Genre: Sabahan Slang Love Story
Category: Love Story
Amaran: 🔞- read at your own risk

CHAPTER 43

Back to AMETHYST'S P.O.V

"Leo?" Jeremiah.

Leo. Leo dari Suria Sabah yang tolong saya with the parking ticket.

I took my handphone from Jeremy.

"Hello." Saya menjawab panggilan dari Leo.

"Hi, Amie." Leo's voice ceria. "Masih ingat saya?"

"Masih bah." Saya tersenyum.

Silap saya mendongak menatap Jeremiah. His face is as dark as night.

"Apa sudah yang kau janji saya tu?" Leo tanya.
"Ahaha, Starbucks." I laughed awkwardly.

Kenapa saya macam takut-takut ni? Macam yang kedapatan curang saja saya terasa ni.

Then Jeremiah leaned close to me. Very close yang macam mulut dia mau melekat sudah di pipi saya.

"Masih ada cake lagi sini, sayang." Dia bilang sambil menunjuk pipi dia!

Terbulat mata saya.

I can hear beberapa orang chuckling and giggling. Mesti kakak saya dan abang-abang dia yang ketawa tu.

"Siapa tu?" Leo tanya.

Suara Leo sebenarnya bukan saya saja yang boleh dengar sebab agak kuat juga walaupun he is not on loudspeaker.

So faham-faham lah bila...

"Boyfriend dia." JEREMIAH!

I looked at Jeremiah in shock.

Dia sudah gilakah?!

Belum sempat saya mau mengamuk, Jeremiah snatched my handphone from me.

"Jangan lagi call, Amethyst." Suara dia keras.

I can't hear Leo's reply.

Then he ended the call!

"What...?!" I have no words to say.

I'm livid. I snatched back my handphone from si penjahat.

Saya click the call log. And dialled Leo's number.

Baru satu deringan, si Jeremiah rampas lagi handphone saya dan matikan talian.

Saya rampas balik handphone saya, dial back Leo then kena rampas balik lagi oleh si gila ni!

Last-last entah berapa kali kami main rampas-merampas, membuatkan saya geram sampai saya humban handphone saya tidak tau ke mana.

Ooppss.

AMETHYST. Bila lah kau mau belajar berfikir dulu sebelum bertindak? Berfikir dulu sebelum bercakap? Argh!

Dengan buduhnya saya pergilah tempat di mana saya membaling handphone saya tadi.

Meraba-raba kunun saya di rumput-rumput pendek, siap kena gigit nyamuk lagi paha sama lengan saya!

Dorang si dad semua bukan menolong, they continued to enjoy their dinner lah pula. Begitulah dad tu, kalau kami bertebiat saja, terus kena ghosted lah kami berjam-jam. Kadang-kadang sampai boleh berhari-hari. If you greet him pun, dia hanya sekilas memandang tanpa membalas sapaan dan continue buat apa yang dia sedang buat.

I think... this time it'll be days juga dad will give me the silent treatment.

Sedang saya meraba-raba sampai saya tidak tau sejauh mana sudah saya, tiba-tiba saya terasa tangan saya tersentuh sesuatu yang...

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now