Chapter 37

505 74 3
                                    

CHAPTER 37

AMETHYST'S P.O.V

Tut. Tut. Tut.

Saya menatap layar handphone saya.

Aiks?

Baru saya mau cakap bye, sudah Jeremy cut off the line.

Tidakkan dia mau marah saya pesan jangan bawa adik dia. Malas saya mau gaduh-gaduh time saya sudah meditate with Yoga just an hour ago in my garden balcony.

Tarik nafas, hembus. Tarik, hembus. You're okay, Amethyst. Your day will be perfect.

I'm still in my sports bra and long Yoga tights. Saya mau sambung jogging at the lakeside dekat rumah then pulang, mandi dan bawa Saph ambil Emerald dari airport.

Mom and dad went for hightea with ibubapa mertua si Saph. So it'll only be me and Saph picking up Emerald nanti. Syukurlah Emerald selamat.

Saya mau juga bagi the loaned dress back to the owner by hand, tapi saya malu. Ah, biarlah Jeremy yang kasi balik mom dia. Bikin malu oh saya pakai baju mom dorang, tambahan lagi si dad menyindir tidak tengok orang.

I walked to my bed to pick up the paper bag filled with Aunty Althea's dress on my bed.

Bagus saya pass saja sama our maid dan pesan untuk bagi si Jeremy bila dia sampai nanti. Sebab saya mau pergi jogging bah ni, takut pula ngam-ngam saya out by the lakeside, tiba-tiba sampai sudah si Jeremy.

Saya menuruni anak tangga dan menegur salah seorang maid yang berada di ruang tamu.

"Sia, tolong bagi ni sama adik si Jerome k?" Saya menghulurkan the paper bag to the maid.

"Okay, miss." Sia jawab sopan. "Adik yang mana satu?"

Saya membayangkan sesaat muka Jeremy supaya senang saya describe to Sia.

Tapi lain bayangan yang terkeluar.

JEREMIAH!

I shook my head. Tapi masih juga wajah Jeremiah yang muncul dalam bayangan otak saya. Damn!

Then Sia giggled.
"Yang hensem."

Saya membulatkan mata menatap Sia.

"Jangan bagi dia." Auto saya reply to Sia's 'Yang hensem' ah.

Sia menggaru kepala dia.
"Yang mana, miss?"

ish, Sia ni kan, bikin bingung lah pula.
"Satu orang saja yang datang nanti, Sia. Kau bagi saja dia. Thank you!"

Then I walked off.

I need hard cardio to clear my brains off that... that... Jeremiah Ashburn!

Ugh!

Mau 5 minit juga saya berjalan ke pagar depan rumah.

Saya key-in the autogate pin number to open the side gate sebab saya tidak bawa the autogate remote with me. Biasanya ada guard berjaga di pondok guard, tapi entah pergi mana tu guard yang menjaga. Pergi tandas kali.

Walking out of the gates, saya menghirup udara petang yang segar.

Ah, how I miss home.

Tidak lama lagi... Ah! Janganlah fikir pasal KL, Amie. Kalau boleh saya tidak mau balik KL. Saya mau stay di KK saja. tapi macam typical anak manja bah kalau duduk rumah tunggu ibubapa kasi duit saja.

Hidung saya terhidu sesuatu, namun mata saya masih tertutup.

I sniff and sniff and sniff.

Cologne? A very familiar cologne smell.

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now