CHAPTER 29
JEREMIAH'S P.O.V
I never expected I would go this far as to being crazy.
I'm always the cold and distant Jeremiah when around girls. Even girls who I've slept with just for a one night's fun.
Cold and distant. Just like how I am now with Rachel.
"Miyo, abang." Uh.
Inilah manusia yang paling saya tidak mau jumpa dalam hidup saya. Kalau bukan kerana mau menjaga nama baik keluarga, lama sudah saya radu si Rachel ni pakai Hitachi. Biar dia k.o kena kasi rata. Tsk tsk.
"Mana Amie?" Austen tanya saya.
Ini si Austen pun ada juga sini. Aih, double migraine terus saya.
Sesaat bila Austen sebut 'Amie', otak saya tertangkap 'Emi' for Emily Rose.
But no, Jeremiah. She's Amethyst Abraham.
"Tidak payah kau tau." Saya buat muka datar.
"You know, Miyo, si Amie is my BFF tu." Rachel said happily.
Saya tersenyum setan. You're giving ideas, Rach. Idea untuk mempergunakan Rachel for me to get my hands easily on Amethyst.
"And..." Rachel still bubbly. "Austen's crush sejak school."
CRUSH?
Saya kasi crush kau ada lah, Ten. Tiada istilah crush-crush. Amethyst is mine to... uh.
What just crossed my mind? Jangan kau jadi buduh sana, Jeremiah.
"Miyo, mari bah menari dulu." Rachel memujuk saya. "Tiada orang mau menari sama saya."
I looked at Austen, cousin saya yang babal satu ni.
"Kasi kawan dia menari." Saya arahkan Austen. "Tu nah BTS Dynamite kau main sudah."
Hahahahaha!
"ish, kitai." Austen memaki. "Tidak mau. Saya mau my first dance sama A-"
I walked off leaving Austen and Rachel yang bikin panas.
Sempat lagi Rachel mengejar saya. Tangan dia menyentuh lengan saya.
"Mi-""Hands off." Saya menepis tangan dia.
"Ab-" Saya tau dia mau panggil saya abang.Memang dari kecil lagi dia biasa panggil saya abang. Tapi dia juga yang biasa panggil saya Miyo dari kecil sebab dia tidak pandai sebut Jeremiah. Sebutan M.A.Y.A.H became M.I.Y.O.
"Sudahlah, Rach." I frowned down at her. "Limpas jam 11 sudah ni, bagus kau balik tidur. Budak-budak tidak bagus berjalan malam."
Ck, that was meant to be a sarcastic remark.
"Siapa bilang saya budak-budak?" Terus dia sorong dada dia ke depan menampakkan gundukan buah dada dia yang memang montok. Tapi montok-montok pun, bukan selera saya.
Rachel cuba mau geser buah dada dia di lengan saya. Astaga!
"Eee! Kenapa kau ni, Rach?" Saya menahan amarah. "Bikin geli oh kau ni."
Termerah muka Rachel bila saya cakap begitu. Hahahahaha! Siapa suruh dia, tidak malu mau kasi-kasi nenen dia yang tidak menyelerakan sama orang.
Tapi lain yang saya ter-imagine. Nenen yang lain.
GULP.
Saya teringat macam mana nenen si Amethyst tertempel pada my abs when we slow danced.
Saya teringat rambut dia yang sangat wangi membuatkan saya hampir terbuai dalam ketenangan.
YOU ARE READING
Once Upon A One Night Lust
Romance2nd Once Upon a Love Legacy series The Ashburns x Abrahams #ONCEUPONAONENIGHTLUST Original Writer: Amanda Dulagan Genre: Sabahan Slang Love Story Category: Love Story, 🔞🔞🔞-read at your own risk *** ⚠️ Story is mixed Sabahan Slang. Ada English, B...