Chapter 36

544 75 12
                                    

CHAPTER 36

JEREMIAH'S P.O.V

I couldn't take my eyes off of her.

And I know Axel Abraham sedar yang mata saya tidak lari dari Amethyst, anak dia si batu purple.

So when he said.
"I would marry my daughters only to the men I like."

I feel... uh... I feel... offended.

Jauh di lubuk hati saya, saya tertanya-tanya... Am I so unlikeable?

"Am I unlikeable?" I turned to Jeremy when he voiced out my thoughts.

Did Jeremy just read my mind and asked me that question? Connect betul otak kami kan.

"Why do you want to be likeable?" Saya tanya dia dengan satu kudou menaik. "Who do you want to like you?"

Jeremy terdiam sesaat. Lantas dia melototkan mata.
"Saya tanya saja bah. Mana tau saya dapat bakal bapa mertua macam si Axel."

Ada betul juga. Atau... saya menyipitkan mata sambil meneliti Jeremy. Hurmmm...?

Sekali dad lagi bersuara.
"Nah, boys, boleh sudah kamurang practice to be likeable."

Hah? Dad ni kan, tiada tapisan betul oh. Macam saya sama Jeremy betul-betul kena auction out to the Abrahams saja.

Terbalik betul. Sepatutnya si Axel Abraham yang kasi auction anak-anak dia to the Ashburns. Tsk tsk. Boleh saya booking terus si batu purple. Hihihihi. Astaga, kau saja, Jeremiah, entah apa sudah jadi sama otak kau sekarang ni.

Saya tersentak bila Jerome ketawa terbahak-bahak.

"Jangan juga kasi ketara bah, dad." Jerome bilang. "Termerah sudah muka si Rem sama Jeremy."

Dei, kitai punya J.

Axel Abraham ikut ketawa.
"You, my boy, is too arrogant."

Axel pointed at me!

"Tsk, tsk, you're not likeable." Jeremy mengolok.

"And you." Turn Jeremy lagi kena tunjuk. "is too playful."

Jerome leaned closer to me and Jeremy.
"Tsk, tsk, I'm the only likeable Ashburn son. Itulah saya kena kasi jadi menantu."

Jeremy mencibir, his voice low for only the three of us can hear.
"Cis! Kalau kau tidak kasi bunting anak dia, tidak kau kena kasi jadi menantu."

Saya lagi membisik.
"Itu saya setuju." Saya menyebelahi Jeremy.

"Jadi kamurang tau sudah macam mana cara mau jadi menantu kan? Bah, apa lagi? Radu lah." JEROME!

"Ehemmm." Dad cleared his throat and started chuckling. "These boys aren't men yet."

Dad, that is also an offensive statement.

Tapi ada ni satu orang ni tiba-tiba berdiri di sebelah saya. Walaupun tidak kena layan dari awal, masih juga dia setia berada di rumah the Abrahams.

"Hahahaha." Dia ketawa. "Abang Miyo is already taken."

Taken? Bila masa saya sudah taken?

"Mine." Rachel, kau sudah gila? Sejak bila saya milik kau? Psycho!

Ini kali Jeremy yang selalu mengejek dan mengolok saya kalau bab-bab pasal Rachel, langsung tidak ketawa. Jeremy looked up at Rachel dengan mulut dia sedikit ternga-nga gara-gara terkejut lah tu.

Saya rasa Jeremy bukan terkejut yang Rachel memang suka saya dari dulu. Terkejut dia sama dengan all of us Ashburns, kami terkejut yang Rachel berani cakap begitu depan semua orang.

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now