Chapter 28

578 72 6
                                    

CHAPTER 28

Back to AMETHYST'S P.O.V

Saya nampak Austen sedang melutut di sebelah kerusi saya sambil menghulurkan tangan dia.

"Can I have the honour of your first dance?" AUSTEN.

I smiled awkwardly. Is it that bad to have a dance with Austen? Dia kan memang kawan rapat saya juga zaman persekolahan dulu.

So... baru saya mau menghulurkan tangan saya untuk Austen menuntun saya to the dance floor, saya terasa huluran tangan saya digenggam oleh tangan lelaki yang sedikit kasar tapi mmm... berurat.

GULP.

Saya sempat mendongak tapi saya tidak sempat mengelak.

Tangan kanan Jeremiah menggenggam tangan saya, pulling me up from my seat dan tangan kiri dia di pinggang saya.

"Ui, saya yang-" Austen membantah tindakan Jeremiah yang sepertinya mau merampas his permission for a dance from me.

"Kau tu budak-budak." Jeremiah jeling si Austen. "Pergi belajar menari K-pop sana."

And Jeremiah dragged me to the dance floor. Saya tidak berani mau membantah, nanti banyak drama lagi. I don't trust Jeremiah and his actions in public.

As the song begins... Saya tau ni lagu. Lagu si Nsync yang biasa main di orang kahwin.

This I Promise You.

ish, kenapalah saya terpaksa slow dance to this song with the one man I hate?

Jeremiah memang dapat merasakan ketegangan saya. My body stiffen as I felt his arms wrap around my waist. My hands still on my sides.

"Kau tidak pandai menari?" Dia menaikkan satu kudou.

With only 2-inches heels, ketinggian saya hanya mencapai ngam-ngam bibir dia saja. Jadi kalau saya tidak pakai heels, saya sampai dagu dia saja? Uh.

Silap saya tersalah pandang.

Mata saya terpanah pada bibir dia. His full lips yang nampak so... suckable.

What the geez, Amie?! Did you just admitted si arrogant Jeremiah Ashburn has suckable lips?

Saya rasa saya mau gila sudah.

I jumped a little to the touch of him against my bare arms. Jeremiah grip my arms lightly, making me wrap my arms around his neck.

"Begini kalau mau menari." Dia menunduk dan membisik di telinga saya.

ish, kenapa bah dia suka buat bulu roma saya merinding?

Macam saya rasa melebih oh ni lagu. Tidak ngam untuk kami. Kami kan musuh abadi. Jangan sangka saya lupa yang dia lah punca saya hampir kena penjara masa di Sydney gara-gara dia tuduh saya pencuri.

🎶 Just close your eyes
each loving day
And know this feeling won't go away
'Til the day my life is through
This I promise you
This I promise you 🎶

Malas saya sama ni lagu sudah kan saya bilang. Nasib habis sudah.

Saya meleraikan rangkulan saya pada leher dia.

Just as I wanted to walk away, si Rachel muncul depan kami.

"Miyo." Dengan suara dia yang manja. "Tys." Rachel memuncungkan mulut.

MIYO?

Saya menoleh dan mendongak menatap Jeremiah yang sedang berdiri di sebelah saya. Tangan dia gripping firmly on my waist!

"Miyo, I wanna dance also." Suara Rachel masih manja.

Saya menggaru tengkuk saya yang tidak gatal. Kau kenapa sudah, Rach?

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now