Chapter 14

574 70 4
                                    

CHAPTER 14

AMETHYST'S P.O.V

Berdering-dering handphone saya dari tadi.

Yawn.

I looked at the digital clock on the bedside table near me.

Baru 6am bah ni! Siapa juga yang mengacau saya pagi-pagi buta begini? And KL is still super dark at 6am, bukan macam KK, terang-benderang sudah kalau limpas 6am.

"Mmm?" Saya jawab handphone saya tanpa tengok siapa pemanggil di hujung talian. ish, susah oh saya mau buang tu tabiat saya yang tidak pandai check dulu pemanggil telefon.

"Buka pintu." Eh?
"Ah?" Saya masih mamai-mamai lagi bah ni.

Punya siok saya tidur setelah lebih seminggu saya tidak dapat tidur nyenyak gara-gara mimpi buruk pasal si Red Ferrari. Semalam sajalah yang saya dapat tidur tanpa bermimpi.

"Amie!" ish, ni perempuan ni ah.

I forced myself to get up and dragged my feet out of my room.

Saya buka pintu rumah and guess who just stepped in like nobody's business?

"Awww, my little baby sisterrrrr! Muahhh!" Ewww! Emerald cium-cium pipi saya dengan excitednya. Dia sengaja lagi tu kasi wet kisses on my cheeks.

"Ewww!" Saya lap pipi saya with my shirt sleeves. "Bau oh kau."

"Bau sexy kan?" Emerald tersenyum gedik.

Kalau ada yang paling gedik antara kami adik-beradik, Emerald lah orangnya. Hahahaha. Saya sama Saph selalu mengejek Emerald siapa yang paling besar nenen tu lah yang paling gedik.

"Bau logop." Yes, so selain gedik, dia juga paling kaki botol antara kami adik-beradik. "I thought you stopped?" Saya menaikkan satu kudou.

"It's only a sip." She giggled.

Percayalah saya sama kau, Em. A sip won't make me as tipsy and as giggly as you are now.

I rolled my eyes and turned away from Emerald.
"I'm going back to bed."

"Oi! Rise and shine bah!" Emerald memang mabuk bah ni kan?

Saya menoleh dan menatap Emerald dari atas sampai bawah.

"Where's your luggage?" Saya tanya dia. Itu bah pula yang saya sedar.

Tidakkan berminggu-minggu travel tiada satu luggage pun dia bawa balik?

"Luggage?" Emerald giggled again.

"No, actually..." I looked at Emerald again. "Where's your bag?"

Emerald's giggles stopped.

Her happy giggles turned to mortification.

"How'd you get back?" Saya mengerutkan dahi. "Kau okay kah ni, gila?!"

Punya dahsyat ni perempuan! Dia pulang dari entah mana dengan bawa diri dan handphone dia saja. I thought she was to be back few days ago lagi. Ugh.

"IC kau, passport kau semua mana?! Your license lagi!" Okay, ter-fresh sudah saya. Hilang sudah mengantuk saya. "Purse kau mana?!"

Patut pula dia tidak dapat buka pintu rumah.

Argh!!! Macam saya mau tarik-tarik rambut ni kakak satu ni tau. Such a troublemaker oh.

Believe me, the middle child is labelled the troublemaker for a reason. And in my family, the reason is very clear.

"Amie." Suara Emerald melemah.
"Apa?" Merah sudah muka saya menahan amarah.

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now