Chapter 23

524 65 1
                                    

CHAPTER 23

JEREMIAH'S P.O.V

Sejak hari Stephanie bagitau saya tentang Emily Rose yang merupakan salah seorang dari mahasiswi terpilih oleh Chanel untuk some post-graduate project, saya mula mengorek more information from Joe.

But Joe isn't being cooperative.

Dia bilang dia tidak tau apa-apa kunun. Haihhh! Saya mesti paksa Joe untuk mendapatkan lebih informasi tentang Emily Rose dari Stephanie before he's heading up for another break up. Ini orang entah berapa banyak sudah ex-girlfriend dia bertaburan di Sydney.

Paling sandi kalau pergi pub sama Joe. Semua perempuan pun dia mau sapu. Kalau saya, ikut mood saja. Just a one night stand is enough.

Hmmm.

So I started with... Sabah.

Slang dia Sabah mana ah? Confirm bukan Pantai Timur Sabah. Not Tawau, Semporna atau sewaktu dengannya.

Tapi tidak juga macam dari Ranau atau Kota Marudu.

Hmmm.

I shall start by getting someone to help me.fc

Siapakah...?

AUSTEN.

Pantas saya Whatsapp call Austen.

"Apa, yo?" Kitai punya Austen dengan suara yang serak-serak lagi tu.

"Masih atas pusat kah?" Hahahahaha!
"Pusat siapa? Pusat si Ra-" Dui, ni anak satu kan.

"Diam lah kau sana." Sudah panggil saya Yo for Miyo. Dia sebut lagi nama manusia paling saya tidak suka bah kan.

"Hahahahaha!" Austen ketawa berhabis. "Ochoi, ochoi, ochoi si Miyo."

Babis betul bah si Austen ni. Mengolok saja kerja dia. Kalau dia berganding sama Jeremy ni kan, bergegar bah satu KK penuh ketawa dorang saja. Apa tidak paling kuat mengejek sama mengolok orang kan.

"Kau minta ambil dari airport kah ni?" Austen tanya saya.

Airport? Gila sudah cousin saya satu ni. Buat apa saya mau balik KK terlampau awal?

"Satu bulan lagi si J kahwin, gila." I rolled my eyes eventhough Austen tidak boleh nampak. "Tolong dulu bah saya. Cari somebody."

Makin Austen ketawa. Makin dia mau menjahili saya bah.
"Kau mau saya cari baby Miy-"

"Kitai bah, Ten!" Geram sudah saya. "Saya cangak-cangak dia tu kalau dia depan saya."

"Cangak-cangak cinta gitew." Dui, Austen. Kau pun tau tidak berkari saya sama tu perempuan.

Saya menghembus nafas kasar.
"Emily Rose." Saya bilang. "Kau tolong dulu saya cari ni perempuan."

Austen terdiam sedetik dua.
"I think... history says she's buried in Germa-"

"AUSTEN." Hilang sudah sabar saya. "EMILY ROSE VERSI SABAHAN."

"Ada Sabahan movie director mau buat the Sabahan version of Emily Rose. Eeeee! Creepynya." Ui, berdenyut-denyut sudah kepala saya oleh kebodohan si Austen ni.

Last-last hampir satu jam juga saya terpaksa melayan kejahilan Austen, barulah dia mau tolong saya mencari keberadaan si little miss pemabuk Emily Rose.

***

Sudah hampir dua minggu saya tidak mendapat khabar dari Austen.

Tidak lama kami sekeluarga akan terbang sudah ke KK untuk Jerome and Sapphire's wedding. Saya mau create my masterplan untuk kasi kena si Emily Rose sebelum saya sampai KK.

Tapi Austen ni tiada khabar berita langsung oh.

Dengan hati yang kurang kesabaran, saya Whatsapp si Austen.

Once Upon A One Night LustWhere stories live. Discover now