Senin. 03.12am
Addara terbangun dari tidurnya karena udara yang cukup dingin pagi ini. Addara tipe orang yang lebih tahan di udara panas. Ia mengecek jam yang tergantung di dinding. Ini terlalu pagi untuk beraktivitas tapi juga bisa menjadi bencana jika melanjutkan tidur.
Addara memutuskan untuk bangun. Ia mengambil sweater di dalam lemari untuk mengurangi dingin yang menusuk tulangnya. Jangan berharap lebih. Ia hanya memakainya dan kembali menempati kasur.
Addara merogoh ponselnya di meja kecil di samping kasur. Menyalakan dayanya dan menunggu beberapa saat sebelum bisa dioperasikan dengan lancar. Addara membuka aplikasi surat elektronik untuk mengecek kembali konfirmasi mengenai pertemuan hari ini. Ya. Ia sama sekali belum mendapatkan kabar tentang itu.
"Masih gak ada," monolog Addara sembari menyegarkan tampilan e-mail. "Haiiish! Kan kalau gini deg-degannya nambah!" protesnya.
Sebetulnya, jadi atau tidak, itu urusan gampang. Bagi Addara yang penting ia siap dulu. Seharian kemarin pun Addara mematangkan persiapannya. Tapi Addara juga punya rasa gugup, jika tidak ada kepastian seperti ini, rasanya tingkat kegugupan Addara semakin bertambah.
0812********
Pg,
Meetingnya jd. Hr ini di rngn meeting kntr jm 9. Pkaian gk ush formal
02.55"Loh Pak Lucas?" gumam Addara sembari mengingat pemilik nomor tersebut. Merasa sepertinya nomor itu sedikit penting untuk disimpan, Addara akhirnya menyimpan kontak tersebut terlebih dulu.
"Baru 20 menit lalu," Addara membetulkan posisinya menjadi duduk bersila. "Dijawab sekarang, gapapa emang?" tanyanya dengan keraguan.
Pak Lucas
Baik pak. Terima kasih informasinya.
Addara putuskan untuk menjawab. Tidak peduli dengan ketidak sopanan toh pengirim pun mengirim pada dini hari. Jika Addara tidak menjawab, kesannya akan semakin tidak sopan karena tanda terbaca yang pasti terlihat.
Pak Lucas
Km blm tdr atau kbngn, Ra?Kebangun pak kebetulan
Bapak sendiri?Dngn?
Sy gk tdr. Sehran kmrn sy tdrHaha iya pak
Oalaah iya iyaMaaf sy tlt ksh kbr meetngny
Sy jrg bk e-mail kl wkend, bu Raya ksh tau sy lwt e-mailGak apa apa pak. Bukan masalah
Ra sy mau tny
Kenapa pak?
Yg sy liat wkt hr sbtu di rmh mkn, bnrn km kn?
Betul pak. Maaf sebelumnya saya gak nyapa
Dia Arkan Pratama? Ank pmlk prshn Diamond Pulp?
"Loh tau Arkan? Sebentar, aku gak tau nama perusahaan orang tua Arkan. Ya tapi namanya sih bener," gumam Addara.
Pak Lucas
Iya pak, Arkan. Tapi saya kurang tahu nama perusahaan keluarganya.
Kl sy gk slh infrms, dia yg bkl jd klien kt pg ini
"LOH SAMA ARKAN?"
✿✿✿
Sebuah ruangan cukup besar yang berisikan 4 orang dengan pakaian khas orang kantoran. 2 pria dan 2 wanita. Semua terlihat serius namun masih dengan pembawaan yang dibuat sedikit santai dengan beberapa senyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rejection(s) [END]
Teen FictionAddara tidak suka membaca buku atau menonton film dua kali. Ia sudah paham jalan cerita dan akhir dari cerita itu nantinya. Menurutnya, itu sama seperti menjalin hubungan yang sama dengan mantan. Tapi, bagaimana jika hubungan yang sebelumnya memang...