13- Lawan Yang Berat

121 18 1
                                    

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**🌜**

Lyonna berjalan menyusuri koridor dengan perasaan gembira tak terkira. Tiga hari lalu, entah kebetulan atau sebuah keberuntungan, Revanza membalas pesan darinya. Dan kalian tahu? Dia membukanya saat ia barusan bangun dari tidur. Oh betapa senang dan indahnya pagi ia saat itu. Lyon dan Wilona saja sampai terheran akan ia yang sepanjang hari senyam-senyum.

Bahkan tak putus sampai situ, dia sekarang masih senyam-senyum. Gadis itu berjalan di koridor sekolah orang setelah dinyatakan lolos dan berniat menuju aula tempat semifinal perlombaan.

Dengan hati yang berbunga-bunga, ia berjalan seraya melompat-lompat kecil bahagia tidak sabar ingin bertemu dengan Revanza yang pasti sudah tidak dingin lagi padanya.

"La la la la la la la la la la la.." (Lagu tomboy G I-DLE)

"Lyo?" suara panggilan itu memberhentikannya dari kegembiraan. Ia lalu melirik ke sumber suara.

"Oh? Anly?!" serunya dan langsung berlari menghampiri. Ia memeluk gemas gadis yang tingginya itu lebih tinggi sedikit darinya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Mira yang datang berbarengan dengan Diego juga Orca.

"Hm? Gue jadi peserta olimpiade juga. Sekarang mau pergi ke aula, masuk babak akhir"

Mereka semua ber-oh ria tak kaget lagi dengan keberhasilan Lyonna.

"Lo sendirian? Noah kagak ikut?" kali ini Orca yang bertanya.

"Nggak, ada urusan. Cuman gue, guru pembimbing, sama suporter. Tapi Woody dan tepung Topioka datang buat dukung," timpalnya menistakan nama kedua orang itu lagi.

"Kalian juga mau ke sana 'kan? Anly ikut?"

"Sorry, Anly nggak bisa karna harus mengurus acara." mendengar itu Lyonna memanyunkan bibirnya sebab kecewa.

"Yahh.. Anly nggak bisa support Lyonna dong?" jangan heran akan tutur kata Lyonna yang mendadak berubah. Dia dan Anly sudah terbiasa sejak dari kecil memanggil diri mereka dengan embel-embel memakai nama. Hanya antara mereka berdua saja.

"Maaf, yah. Tapi, Anly bakal liat dari jauh usaha Lyo di atas panggung. Semoga juara," ujar ia menyemangati diri gadis itu.

"Hehe, bye the way Anly kenal nggak siswa sini namanya--"

Mohon kepada semua peserta olimpiade SAINS Matematika yang berhasil lolos babak seleksi, harap bersiap-siap karena babak terakhir akan segera dimulai... Sekali lagi...

Suara panggilan dari panitia, memotong perkataan Lyonna yang belum sempat Anly dengar dengan jelas.

"Oh? Udah mau mulai. Anly dan konco lain, dadah! Ketemu udah lomba," ucapnya mengakhiri dan pergi duluan.

My Sociopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang