Jangan lupa meninggalkan bintang terlebih dahulu, ok?
~Selamat Membaca~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**🌜**
Waktu itu, saat kemarau sedang terik-terik dan panasnya, DevilVel kedatangan satu anggota keluarga.
"Nama saya Satria Angkasa! usia 14 tahun! dari distrik utara! semua, mohon kerjasamanya!"
Semua anggota bersorak serta memberi sambutan hangat pada anggota muda yang memperkenalkan diri dengan penuh semangat itu.
Laki-laki tersebut menegakkan tubuhnya bangga, berparas hangat dengan mata yang terlihat begitu lembut, Dialah yang bernama Satria Angkasa.
"Artemis," sapa seorang gadis usia 10 tahun dengan ekspresi yang datar.
"Kau anjing na'as yang dipungut Key 'kan? apa kau kuat? ayok lawan aku!"
Tak!
"Itu bukan salam perkenalan yang baik, Justin." Taka menjitak kepalanya.
"Bego, sih"
"Ngajak gelud, huh?!"
"Hooo nantangin?"
"Dianita, lo mau diantar pulang?" Dika memberi peringatan.
"Berenti buat masalah, sialan!" dan Knife menjewer telinga Justin.
Satria tertawa pelan meski sebenarnya masih khawatir jika mereka akan berkelahi sungguhan. Taka kemudian menepuk bahunya, dia menoleh.
"Tugas perdana sebagai member baru. Tapi, pertama-tama lo harus ikut gue ke SD dulu"
***
Lelaki itu memiringkan kepala bingung, mengapa ketua mengajaknya ke sebuah sekolah dasar? apakah ada seseorang yang berbahaya dan harus segera dibasmi? jika iya dia harus cepat, kalau tidak anak-anak ini akan dalam bahaya.
"Nggak usah nunjukin muka waspada gitu. Anaknya cukup gemesin, kok"
Ekspresi wajah Satria seketika dibuat bingung. Anak-anak? Kini ia bertanya-tanya sebenernya apa tugas pertama yang dia dapatkan?
Dalam kerancuan, bel sekolah berbunyi dan memamerkan anak-anak yang berhamburan keluar. Taka, kemudian menepuk pundaknya dan menunjuk pada satu gadis kecil yang berlari ke arah mereka.
"Itu dia tugas pertama lo"
"Empat tahun lagi gue bakal pensiun. Lalu, orang yang bakal gantiin gue adalah tuh bocah. Tugas lo, akrablah sama dia, belajarlah sesuatu dari dia, dan tolong jaga wakil ketua gue, ok?"
"Dia... Gadis sekecil ini, wakil ketua DVel?" batinnya.
Dia berhenti lalu memiringkan kepala seolah bingung siapa orang berjaket DVel di hadapannya ini. Sementara Satria, ia termatung.
