31- Jealous

101 17 1
                                    

Selamat malam pembaca setia MSB yang saya banggakan

Seperti biasa sebelum memulai alangkah baiknya, saudara-saudari sekalian ini menggive bintang terlebih dahulu.

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**🌜**

Suatu asap mengepul di udara kala cuaca tengah cerah berpayung awan yang menutup surya. Wanita itu kembali menghisap rokok seraya memainkan pemantik api yang merupakan peninggalan seseorang tersebut.

"Sampai kapan kamu mau nyebat?" tanya Lyon sudah muak terus kena asapnya.

"Kau yang punya urusan 'kan? Jadi nggak berhak buat komplen," ucap Anjani dengan lirikan tak peduli.

Jika ada yang sudah lupa, Anjani adalah mantan pacar Lyon, ibu dari Anly, serta dulu ialah seorang pembully saat masih remaja, dan yang paling ia sering tindas adalah Wilona.

Namun, kini semua sifat buruk itu sudah berubah. Wilona yang dulu paling ia benci sekarang menjadi salah satu orang yang ia sayangi walau ketutup gensi. Meskipun cara berbicara ia masih semaunya tapi Anjani sekarang sudah lebih lembut dalam berperilaku dan berbuat baik. Ya, walau dengan caranya sendiri.

"Lagian, bisakah kau menjadikan orang lain aja buat jadi tempat nampung keluh kesahmu? Curhat sana sama Wilona aja! Aku juga sibuk," ucapnya dengan dahi mengkerut.

"Tapi, cuman kamu yang bisa denger keresahan aku kali ini, Jan. Kalo aku cerita sama Lona takutnya dia malah ikut gelisah juga," ujar Lyon dengan nada sendu.

Anjani mengalihkan pandangannya saat Lyon berbicara seperti itu. "Lagian, curhat sama kamu lebih enak. Aku bisa dapat nasehat walau terkesan kayak kena marah," imbuh ia kemudian tersenyum kecut.

Wanita itu berdecih. Ya, memang, di masa kini ia banyak sekali mendapatkan peran. Menjadi seorang ibu, seorang kakak, dan juga sebagai teman curhat dari seorang mantan pacar yang sangat betul ia kenal sifatnya.

Seraya memainkan pemantik api peninggalan Taka, ia tersenyum tipis lalu mengembuskan asap rokok. "Cih! Jadi, apa masalah kau kali ini? Jangan bilang Kakek kau lagi?"

"Bukan, ini soal putriku." ucapan Lyon barusan seketika membuat mimik wajah Anjani berubah serius.

"Dia sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Ya, awal aku kesal kenapa dia nggak bilang ke aku dulu. Aku sih nggak melarang tapi bukan disitu masalahnya." mimik wajah Lyon terlihat tak tenang.

"Aku hanya takut, kejadian kelam dia waktu itu kembali"

"Aku takut, Jan.. Bukan dianggap sebagai pelindung kayak waktu itu," ungkapnya dengan nada gemetar seakan menggambarkan betapa sakit kala diingat.

Anjani merasakannya, ia paham betul kerisauan yang Lyon alami sekarang. "Nggak perlu khawatir. Meski dia ngewarisin gender istrimu, tapi semangat, pantang nyerah, dan keberaniannya persis sama denganmu."

My Sociopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang