25- Bye, Loser

109 16 1
                                    

Hai Hai Hai jumpa lagi dengan saya! Nggak pada jenuh nunggu kan?

Pasti dongg! Ini serius, kan?

Jangan lupa buat kasih bintang dan komentarnya, ya!

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**🌜**

"Apa aku membuatmu menunggu lama?"

Seseorang yang Wilona maksud menoleh dan menggeleng. "Tidak, apa dia sudah tidur?"

Wanita tersebut pun duduk berhadapan dengan Arina dan mengiyakan. Lyonna telah pulang dan tidur ditemani oleh Lyon jadi dia tak perlu khawatir jika kedua orang itu mengetahui Arina ada di sini.

"Jadi, gimana?" tanyanya to the point.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku sudah mengikutinya seharian tapi aku tak menemukan orang yang mungkin menjebak Lyonna saat disekolahan. Maaf," terangnya pada Wilona.

Wanita tersebut mengangguk-ngangguk. Lagian, jika orang tersebut pintar tidak akan mungkin dia melakukan hal yang sama apalagi dengan rentan waktu yang dekat. Ini semua sesuai prediksinya, pasti orang itu tengah bersembunyi menunggu waktu yang tepat.

"Begitu, terima kasih Arina. Tapi, aku penasaran banget dah! Padahal dia bilang cuman mau pergi sebentar tapi kenapa bisa sampe pulang larut malam begini? Dan juga, Bisa-bisanya jaket Justin dihilangin?!"

"Tuh bocah kalo bapaknya nggak ngebela udah gue eksekusi pake sapu lidi!" omel Wilona masih geram setidaknya ia ingin mencubit Lyonna sedikit.

"Jaket? Kalau tak salah tadi dia berikan pada cowok itu," sahut Arina membuat alis Wilona saling bertaut.

"Cowok? Siapa? Lyonna bilang dia ingin ngunjungin Aslan karena katanya ditemuin dalam mimpi. Ya, paling dia ngibul lagi makanya ku iyain," ucapnya heran.

Wilona menggigit kuku gelisah dan mulai berpikir yang aneh-aneh. "Jangan-jangan tuh anak kibulin gue terus diajak kawin lari!"

"Mana mungkin, ege. Berhentilah bersikap bego, Wilona." Arina menatap datar orang di hadapannya ini.

"Mereka tidak sengaja bertemu. Kemungkinan, dia temannya Lyonna tapi.." ia menggantung kalimatnya.

"Tapi, apa?"

Arina nampak berpikir, "Anak itu, sepertinya tengah mengalami masalah buruk. Itulah sebabnya Lyonna pulang larut malam karena membantu menyelesaikan masalahnya. Tetapi..." perempuan tersebut menatap Wilona.

My Sociopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang