Maaf update-an sekarang sering lama, karena aku ada kesibukan pribadi masalahnya.
Jangan lupa untuk memasukkan cerita ini ke perpus mu dan berbagi ke sesama pengguna aplikasi orange lainnya, yah!
~Selamat Membaca~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**🌜**
Ding dong!
"Sebentar!" teriak seseorang dari dalam.
Pintu itu terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya yang nampak masih terlihat awet muda. Beliau mempersilakan Lyonna masuk dengan begitu ramah.
"Langsung ke kamarnya ajah, Li, paling lagi ngepangin rambut," ucap Rachel, ibundanya Touka.
"Sip, Tante. Oh, yah, Om Tobby mana? Konco aku kok nggak nyapa? Kan hari libur," tanya Lyonna celingak-celinguk mungkin saja sahabat Papanya itu sedang bersembunyi untuk mengejutkannya lagi.
"Haha, Om Tobby nya kecapekan karena resto rame banget malam tadi. Biasa, kan malam minggu," timpal Rachel mengibaskan tangan.
Oh, yah, sekadar informasi. Pekerjaan orangtua Touka terbilang cukup menarik. Ibunya adalah seorang penyandang marga Scarlet yang mana terkenal akan kepiawaian dalam alat musik dan harmoni dalamnya. Karena bakat turun-temurun tersebut, Rachel berinisiatif sendiri menjadi guru les biola dan piano yang mana adalah kemampuan paling ahlinya.
Sedangkan ayahnya mempunyai inisiatif sendiri yakni membuka restoran. Beliau sangat pandai dalam bidang memasak dan punya ketertarikan terhadap budaya Jepang. Dan jadilah, Tobby membuka usaha restoran Jepang yang sekarang namanya terkenal bahkan telah mempunyai banyak cabang.
Lyonna mengangguk-angguk tanda mengerti akan situasi dan beralih fokus pada tujuannya dengan datang kemari.
"Ok, deh aku ngusilin anak Tante dulu!" ia tersenyum mencurigakan namun langkahnya terhentikan.
"Nggak, nggak ada acakin kasur gue lagi," serobot Touka cepat dengan pakaian rapi dan tas hitam.
"Hahahem, dah. Kalo sudah kelar semua buruan berangkat nanti hari makin panas." Rachel memberikan sekeranjang makanan untuk mereka bersenda gurau nanti.
"Kami berangkat, Tante!"
"Iya, hati-hati!"
Kedua gadis itu berangkat menggunakan mobil milik Touka. "Oh, yah nanti beli bunga, ok?"
