Epilog

146 7 5
                                    

Inilah epilog dari kisah ini

Jangan lupa bintang dan komentarnya, ya?

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**🌛**

Beberapa tahun yang lalu....

Anak lelaki itu tak berhenti melihat ke sana kemari mencari seseorang. "Nenek ke mana?"

Dia mulai merasa bosan, kesepian, dan tidak menyenangkan. Revanza kecil lalu melihat anak-anak yang bermain dengan ditemani orangtua masing-masing.

Sakit, iri, dan rindu. Dia juga ingin punya keluarga utuh. Revanza memejam mata dan berdoa pada sang pencipta, Tuhan, bolehkah saatku dewasa aku bisa bahagia?

Dikala ia tengah berharap, tiba-tiba saja ada yang mendorong ayunannya sehingga membuat ia kaget. Dia melihat ke belakang, seorang gadis kecil seusianya entah datang darimana mendorong ayunan yang sedaritadi hanya diam dengan senyum yang begitu riang.

Revanza ketakutan dan menyuruh gadis kecil itu untuk berhenti. Namun, seakan tidak mendengarkan dia tetap asyik mendorong dan senyum yang terpatri diwajahnya berhasil membuat ia terpesona.

Dia mulai kembali duduk tenang, tanpa disadari kedua anak kecil itu bermain dengan senang. Padahal tak saling kenal dan tak mengetahui nama satu sama lain.

Namun, Revanza kecil sungguh senang dan menikmati waktu bersama gadis kecil itu. Tawanya, cerianya, dan senyumnya, sungguh silau dan cerah. Dia, senang bertemu dengannya.

"Itu dia!" ia berpaling dan melihat seorang pria sedikit berlari bersama Neneknya.

"Vanza maafin Nenek, ya perginya terlalu lama." Wanita lanjut usia itu lalu melirik teman bermain cucunya. "Terimakasih sudah menemani Revanza. Kami pulang terlebih dahulu ya, Mas, sekali lagi terimakasih."

Akan tetapi, pria tersebut mencegah berlalunya Nenek Dinda dan mendadak untuk meminta foto bersama. Tanpa curiga, wanita lanjut usia itu memperbolehkan dan mereka berempat berpose riang.

Revanza membalas lambaian riang dari gadis kecil yang telah bermain dan membuatnya bahagia hari ini. keduanya kemudian pergi dengan arah yang berbeda.

Dikala sudah berpisah barulah gadis kecil itu membuka suaranya, dia, ternyata bukan Dasha. "Napa Om Al perginya lama banget? Pokoknya Onna ngambek," katanya menggelembungkan pipi cemberut.

"Jangan dong entar Om Al sedih loh. Mau nanti Om nangis?" gadis kecil itu langsung menggeleng cepat dan memeluk kaki Pamannya. Pria itu hanya tertawa melihat tingkah menggemaskan keponakannya.

"Om Al, Om jadi matahari buat Ty Ta 'kan?"

Ah, cerita itu. Rupanya ponakannya memiliki ingatan kuat yang sama persis seperti Ibunya. Alvin percaya pasti saat dewasa dia akan jadi seorang yang sangat cerdas.

"Iya, emang kenapa?"

"Kayaknya Onna jatuh cinta, deh."

Pria itu  tertawa atas wajah lugu juga pernyataan polos yang diujar keponakannya. "Masa? Jangan-jangan sama anak cowok tadi, ya? Kenapa Lyonna bisa berpikir kayak gitu?" Alvin ingin tahu.

"Kata Om, bulan butuh matahari buat ikut bersinar 'kan? Dia awalnya suram banget lalu waktu aku ajak main dia happy banget. Om Al, kayaknya aku udah nemuin bulan aku."

Pernyataan yang Lyonna kecil ucapkan berhasil membuat Alvin terharu lalu menggendongnya. "Jangan lupakan bulan kamu, ya?"

"Oiya jelas! Kalau perlu akan Onna telusuri satu dunia buat ketemu lagi sama bulan."

Alvin tertawa bahagia. Semenjak itu, Lyonna kecil telah menetapkan takdir miliknya. Akan ia temui kembali anak lelaki itu dan menjadikannya bulan paling terang yang pernah ada.

TAMAT

**🌛**

Baiklah inilah akhir kisah kita, ya

Nggak nyangka aku bisa selesaiin nih cerita walau butuh waktu lama.

Jangan bosan untuk melihat kisah seru ceritaku yang lain, ok?

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

BYE BYE!!

***

Coming Soon: Angels Like You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coming Soon: Angels Like You

Akan Update Pada tanggal 16 September pukul 19.00 WIB.

Jangan lupa mampir ke sana nanti, ya!!!

My Sociopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang