36- He's My Big Brother!

88 13 0
                                    

Hallo Hai semuanya!

Jangan lupa gift bintang terlebih dahulu sebelum membaca, ok?

~Selamat Membaca~

~Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**🌜**

Beberapa hari lalu, dimalam pengejaran Lyonna....

"Teganya Papa ngelakuin hal itu?!" teriak Vanya seraya melempar barang yang dia temukan.

Kedua orang yang merupakan orang tua kandungnya itu benar-benar terkejut akan emosi yang ditunjukkan Vanya.

Sarah dan Gerald sungguh tak percaya putri mereka menatap ke arah keduanya dengan pandangan nyalang, betulkah ini Vanya?

"Beraninya kamu teriak seperti itu sama Papa kamu, Vanya?! Mama nggak pernah ngajarin kamu berlaku nggak sopan kayak gini!"

Namun gadis itu tak menggubris perkataan Sarah, ia malah menatap tajam pada Ayahnya.

"Teganya papa," lirih ia menahan tangis. "Papa yang bakar rumah Nenek Dinda... Tahukah Papa betapa berharganya rumah itu buat Kak Revanza?"

"Kakak dari kejadian itu bahkan sampai sekarang belum pulang ke rumah... Entah dia bagaimana, di mana kak Revan tidur, apa dia udah makan... BAGAIMANA PAPA BISA SEKEJAM ITU PADAHAL KAKAK JUGA KELUARGA KITA?!!"

"CUKUP, VANYA!!"

"MASS!!" cegat Sarah menghentikan langkah suaminya untuk menampar Vanya. Wanita itu memeluk gadisnya dengan erat.

Suasana kemudian hening. Gerald menarik tangannya kembali namun tidak dengan emosi dia yang masih mendidih.

"ARGHHHHH!!!" Gerald menendang meja untuk melampiaskan emosinya.

"Papa lakuin itu buat kasih pelajaran ke dia!! PUAS!! BIAR DIA KAPOK DAN PATUH SAMA PAPA!!"

"Kenapa sih kamu selalu membela anak sebatang kara itu? Dia bahkan bukan darah dagingku! Bukanlah kakak kandungmu, dia itu hanya sampah brengsek yang jadi benalu, Vanya!!" serunya dengan semua murka.

"Gara-gara dia kamu sudah tidak hormat sama Papa. Bahkan kamu sekarang sudah tertular tidak tahu diri kayak dia juga!" Gadis itu hanya bisa terdiam seraya merunduk dan dilindungi oleh Sarah yang sangatlah bingung harus berada dipihak siapa sekarang.

Gerald menarik napas gerah. "Bawa dia masuk kamar," titah pria itu yang sudah Sarah jelas pasti tidak ingin dibantah.

Wanita tersebut mematuhinya, tetapi baru saja tangan ia ingin menyeret Vanya ke kamar langkahnya terhenti akan ujaran yang gadis itu ucapkan.

My Sociopath BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang