Jangan lupa untuk meninggalkan bintang dan komentarnya disetiap paragraf nya, ya?
~Selamat Membaca~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**🌜**
Lyonna berjalan di tengah kedua orang tuanya, gadis itu tampak menawan dengan balutan dress putih selutut dan rambut yang dibiarkan terurai lurus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak pasang mata mulai memerhatikan mereka terlebih saat memasuki gedung. Dari tatapan biasa, memicing, sengit, atau tak suka. Lyonna bisa melihat itu semua dari kejauhan.
"Lyon! Lona!" sapa Airis menghampiri mereka. Wanita itu datang dengan segelas jus di tangannya.
"Terimakasih sudah datang. Maaf ya, jika terkesan kurang nyaman dengan tatapan lain. Lona kamu nggak papa 'kan?"
Wanita tersebut membalasnya dengan senyum ramah. "Nggak masalah, lagian aku sudah terbiasa dari dulu ditatap ginian. Sebenarnya, andaikan nggak diminta Lyon aslinya aku malas datang," ujarnya blak-blakan dan agak keras.
Lyon tersenyum kikuk akan perkataan Wilona yang jelas dan banyak didengar oleh tamu itu. Dasar istrinya bar-bar!
"Eh? Ini Lyonna 'kan? Wah, udah gede banget sekarang, ya? Nambah cantik lagi," ucap Airis melihatnya senang.
Gadis itu tersenyum sebagai bentuk salam dengan diri masih di belakang orang tuanya.
Seorang pria dengan tongkat kepala beruang kemudian datang menghampiri mereka dengan beberapa orang berjas rapi terlihat sebagai pengawal.
Lyon tentu tidak pura-pura dalam bereaksi akan kehadiran Darren, matanya seketika menjadi dingin.
"Masuk ke ruangan sebentar lagi pembahasan akan dimulai. Beberapa anggota keluarga yang lain sudah menunggumu," ujar Darren memberitahu tapi terkesan seperti memberi Lyon perintah.
