Jumpa lagi dengan author satu ini yang nggak pernah bikin emosi :)
Mari kita nikmati chapter kali ini dengan sama-sama mendengarkan Diri dari Mas Tulus, okay. Kita sama-sama berterimakasih pada diri sendiri hari ini👍🏻
~Selamat Membaca~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**🌜**
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Diketahui, rumah tersebut sudah lama tidak berpenghuni dan kini polisi masih menyelidiki penyebab utama terjadinya kebakaran."
"Serius amat, ngab," ucap Andy melihat pandangan Noah yang tak lepas dari Televisi.
Namun, cowok tersebut tak menggubris. Ia terus mendengarkan berita yang berisi sebuah peristiwa kebakaran di waktu sore hari ini.
Noah bukanlah penikmat acara televisi akan tetapi ia menjadi tertarik dikarenakan rumah di dalam berita yang jelas-jelas ia ketahui.
Flashback on...
"A-kusu-kasa-maVan-za."
"Gi-ma-naka-loVan-za no-lak ka-mu?"
"A-kua-kanmen-co-potse-pa-tu-ku dan ter-ba-ng ke a-ta-ssa-na."
Dia yang tak sengaja mendengar obrolan tersebut seketika membeku takut. Noah tidaklah bodoh untuk mempercayai perkataan Dasha meski dia telah berjanji. Cowok itu kemudian mengikutinya diam-diam namun sial lift itu malah bergerak turun, tanpa banyak pertimbangan ia segera berlari menaiki anak tangga.
"Moga masih sempat!"
***
Dia membanting Revanza ke dinding lalu meraih kerah jaket milik laki-laki itu. "LO TAHU AKIBAT YANG UDAH LO BUAT?" bentak Noah lepas kendali.
"Gimana kalo dia lagi nggak stabil? GIMANA KALO DIA BENAR-BENAR AKHIRI DIRI?!"
Cowok tersebut membeku di tempat dengan pernyataan yang dikatakan Noah. Dikala terjadi keheningan diantara mereka, secara cepat namun berhasil ditangkap mata. Sesuatu baru saja jatuh dari penglihatan melalui jendela.
