REGNO

REGNO [5]

Pencet like atau aku ga update besok?😡 [mrh]

"Mau kemana?" Taeyong dari dapur bertanya kepada Jeno yang sudah memakai Hoodie berwarna biru tua miliknya yang baru saja turun dari lantai dua rumah mereka.

"cari skateboard. Mau pinjam motor boleh?" Jeno bertanya menghampiri taeyong yang sedang memasak makan malam untuk mereka, ralat. Hanya untuknya sendiri.

"motor dibawa jaehyun buat nongkrong. Pake mobil aja. Kunci nya ada di tempat biasa. Jangan pulang setelah jam 12 atau kamu tidur diluar. Udah males bangun kita" taeyong bertanya sambil menghaluskan bumbu. Dia sedang bereksperimen untuk membuat sesuatu. Jeno hanya menganggukkan kepalanya. "Oke, aku mengerti. Aku pergi dulu"

ia kemudian menaikkan tudung Hoodie miliknya sebelum berjalan keluar dengan range Rover yang sudah terparkir di depan rumah. Mereka hanya punya satu mobil dan satu motor di rumah mereka.

Dan sudah selama tiga bulan kelimanya tinggal di negara ini. Mereka sudah beradaptasi dengan semua yang ada disini. Orang orang, makanan, cuaca, dan yang lainnya. Mereka bahkan sudah betah untuk tinggal disini.

Dan sekarang, tujuan Jeno adalah membeli sebuah skateboard di salah satu mall yang cukup besar. Dan makan malam juga disini. Jika dia dibilang tidak menghargai taeyong yang sedang masak. Itu salah.

Taeyong masak untuk dirinya sendiri. Dia hanya akan membaginya sedikit ke yang lain. Jadi taeyong tidak akan pernah sakit hati. Katanya "kalau kalian mau makan ayo, kalau tidak ya tinggal beli saja. Aku memasak dan makan untuk diriku sendiri"

Setelah memarkirkan mobilnya, Jeno kemudian berjalan masuk ke dalam mall yang super megah ini. Dia sebenarnya pernah saat teman temannya mengajak mereka untuk menonton atau hanya sekedar nongkrong dan makan.

Dan sekarang dia seorang diri harus berputar putar mencari dimana store yang menjual skateboard.

Ia membeli skateboard karena belakangan jadwal mereka bentrok, kadang jaehyun berangkat siang tapi mobil dibawa taeyong yang pergi berhari hari, bahkan sungchan juga tidak gampang dibangunkan. Alhasil, setelah pertimbangan yang ada, dia ingin membeli skateboard. Setidaknya dia tidak perlu berjalan kaki cukup jauh.

langkahnya terhenti saat ia melihat sesosok orang yang sedang berjalan dengan wajah cemberut. Ditangannya ada sebuah minuman dan berjalan sambil menghentakkan kakinya.

"ye..ji?" tanya nya begitu wanita itu mendekat. Yeji, wanita yang dimaksud mendongak kearah Jeno.

"Jeno? Ngapain disini?" Tanya nya kepada Jeno, teman sekelasnya yang sebenarnya dia sendiri tidak terlalu akrab. Jeno hanya mengangkat bahu. "Nyari skateboard" ujarnya alakadarnya.

Yeji hanya mengangguk anggukan kepalanya, bibirnya masih mengerucut. "Kamu kenapa?" Jeno bertanya pelan kepada yeji yang menundukkan kepalanya.

"HUAAAAA" bukannya menjawab, yeji malah berteriak kencang sehingga membuat Jeno ketar-ketir saat orang orang yang berada di mall menatap keduanya.

"sssst kamu kenapa? Tiba tiba teriak? Ada masalah?" Jeno bertanya saat wajahnya sudah berada di hadapan yeji. Yeji memajukan bibir bawahnya sambil menunjukkan dua tiket yang sedari tadi ia genggam rupanya.

"Lia batalin janji nonton padahal kita udah janjian huaaaaa" Jeno panik ketika wanita di depannya malah menangis dan menghentakkan kakinya layaknya anak kecil yang tidak diizinkan untuk memakan permen.

"heh jangan nangis dikira gue ngapa-ngapain lo. Udah hey" Jeno cepat cepat membekap mulut yeji agar yeji berhenti berteriak. Yeji menatap Jeno takut takut karena Jeno sedikit membekap mulut yeji dengan tenaga. "diem oke?" Jeno berbisik di telinga kanan yeji, membuat tengkuk wanita berhidung mancung tersebut meremang. Cepat-cepat yeji mengangguk.