REGNO [27]

709 116 11
                                    

Kegiatan pagi sebentar lagi akan dimulai, setiap siswa sedang bersiap seusai sarapan. Ada yang sibuk mengoleskan sun block di tubuhnya, membuat Instagram stories di ponsel miliknya, atau melakukan pemanasan.

"Kamu ikut voli nya, jen?" Yeji bertanya kepada Jeno yang baru saja keluar dari tenda nya dengan hanya memakai celana pendek di atas lutut dan kaus polos berwarna putih. "disuruh jaemin ikut" ujar Jeno sambil meminum air mineral yang ia bawa.

"ada plaster ngga?" Jeno bertanya. "buat apa?"

"nutupin yang di dada. Takutnya dikira kena begal" jawab Jeno asal. Yeji tertawa pelan. "ada kok, sebentar ya aku ambil di koper" ujarnya kemudian berbalik menuju tenda guna mengambil sebuah plester.

Yeji kembali beberapa menit kemudian dengan plaster senada warna kulit. "Turunin badannya dikit, coba" ujar yeji membuat Jeno sedikit melebarkan kakinya hingga tubuh keduanya setara. Yeji sedikit menarik kaos milik jeno sehingga tulang selangka pria dihadapannya terlihat jelas. Ia kemudian menempelkan plester di luka milik jeno. Menutup luka melintang dari sang pemilik senyuman bulan sabit.

"oke, udah rapi" Jeno menunduk melihat plester yang sudah terpasang rapi.  Ia kemudian mengacak rambut sebahu milik kekasihnya. "thank you. You're good at this" pujinya membuat yeji tertawa.

"dah sana. Udah mulai pemanasan yang lain" ujar yeji. Jeno menoleh, benar saja teman teman pria mereka sudah mulai melakukan pemanasan.

"you okay? I mean, baju kamu gapapa?" Jeno melihat ke arah yeji yang sekarang tengah memakai kaus tanpa lengan berwarna peach dengan celana pendek sepaha. Yeji menganggukkan kepalanya. "ada kamu kan?"

Jeno tertawa pelan. "iya. Jangan jauh jauh ya kalau masih takut. Nanti deket deket sama temen kamu aja atau mau sama aku juga boleh.  Eh tapi jangan. Takut kena bola" yeji hanya menggelengkan kepalanya. Ia kemudian menunjuk ke arah teman temannya yang sedang duduk sambil memakai payung.

"Aku disana. Kalau ada apa apa nanti datengin aku ya?" Ujar yeji. Jeno menganggukan kepalanya. "yes, pretty. Aku kesana dulu ya?"

yeji kemudian berjalan menuju Lia dan yang lainnya saat Jeno sudah berjalan menghampiri teman temannya yang sedang melakukan pemanasan.

"mainnya kapan sih?" somi yang baru datang dengan kipas ditangannya bertanya. Tubuhnya yang cantik dan ramping nampak begitu terbentuk indah, apalagi dia hanya memakai crop top berwarna abu dan hot pans berwarna hitam yang menonjolkan paha mulus nya. Haechan saja sudah sepet melihat kekasih bule nya yang menjadi pusat perhatian.

"katanya sih nanti ketiga makanya tuh anak masih makan" ryujin yang memakai kacamata hitamnya kemudian menyahut sambil menunjuk jaemin yang sedang duduk di kursi wasit sambil memakan cheetos yang entah milik siapa.

"renjun beneran ga lo bolehin main li?" Lia yang sedang memegang payung menoleh.

"punggungnya masih nyeri. Emang ngesok banget tuh si kokoh" Lia menyahut sebal karena mau bagaimanapun renjun itu masih dalam proses pemulihan. Tulang rusuknya yang patah masih sering nyeri saat dibiarkan beraktivitas terlalu banyak. Makanya Lia sering sekali bawel mengingatkan tuh kokoh untuk mengurangi aktivitas nya.

"yeji, not gonna lie. Cowo lo acttractive banget beneran"  yeji tersenyum membalas ucapan dari ryujin.

Ryujin benar benar tidak bohong kalau Jeno benar benar menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Otot otot nya benar benar terlihat begitu jelas, apalagi otot bisepnya yang berkontraksi saat ia bersiap untuk melakukan service. Sesekali tatto di punggungnya menyembul menambah pesona pria dengan rambut hitam legam tersebut.

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang