"apa yang bakal kalian lakuin kalau cewe kalian kena pelecehan?" Jeno bertanya membuka sesi diskusi di teras rumah mereka.
Lima orang tampan sedang duduk di teras saat hujan dengan pizza di tengah tengah mereka. Mark memegang gitar sementara sungchan tengah tiduran di lantai dengan bantalan paha jaehyun.
"ngamuk" jaehyun menjawab spontan sebelum mengunyah pizza nya. Ia bersandar di dinding rumah mereka sambil tangan kirinya sesekali mengusap rambut pria yang paling muda.
"lo tahu sendiri jae kan bucin najis sama ceweknya. Cewenya disenggol dikit ngamuk ngamuk tuh bocah" taeyong yang sedang mengotak atik laptopnya menyahut.
"lo lagi ngapain sih?" Mark yang berada di sampingnya melongok ke arah laptop yang Taeyong pegang. "kerjaan buat kalian semua. Duit bulanan kita cuma cukup buat makan sama bensin. Ngga usah pada ngehedon makannya" taeyong tiba tiba mengomel.
Mark meringis. Kan dia cuma bertanya kenapa dia malah kena sembur taeyong sih?
"Lo ngapain, bang?" Jeno bertanya kepada taeyong. Taeyong menoleh. "gue?"
"iyalah. Kan gue nanyain lo" taeyong menganggukkan kepalanya. "Ngga gue apa-apain tuh orang bakal kabur denger nama gue disebut" Jeno terdiam, ada benarnya.
Walau sinting sinting begitu, taeyong punya kuasa dibalik nama nya. Dia bisa melakukan apapun sesuka dirinya tanpa perlu khawatir akibatnya apa.
"ya bener juga sih, denger nama lo aja mereka ngga mau ikut campur" Jeno menyuarakan pendapatnya setuju. Taeyong menganggukan kepalanya kemudian menutup laptopnya pertanda pekerjaan nya telah selesai.
"tuh tau" jawabnya sambil mengambil sepotong pizza.
"eh tapi lo masih ngga sih sama jisoo?" jaehyun bertanya, menyamankan posisi sungchan yang sepertinya sudah terlelap sambil memeluk perutnya. Aduh anak bayi.
Taeyong menggelengkan kepalanya. "gue ngga pernah ada apa apa sama dia" jawabnya acuh. Ketiga nya menatap taeyong aneh. Yang ditatap hanya memasang wajah polos. "apa?"
"ngga mungkin engga sih, bang. Lo jemput dia kemana mana, jalan bareng, sewa hotel juga, ya you treat her like a princess" Mark berujar tidak percaya. Dia sering sekali berpapasan dengan abangnya yang satu ini saat ia sedang main bersama teman teman sekolahnya. Bukan satu atau dua tahun taeyong dekat dengan wanita cantik itu. Dan sekarang dia katanya tidak pernah ada apa apa dengan jisoo?
"kekuasaan bokap dia, duit dia. Gue butuh akses sih sebenarnya. Jadi mumpung anaknya tertarik sama gue, kenapa ngga gue manfaatin aja?" Mereka menggelengkan kepalanya melihat jawaban taeyong. Memang pria ini benar benar sinting, bermain main dengan anak menteri.
"Lo brengsek juga ya, bang" jaehyun menyahut. Taeyong tanpa ragu menganggukkan kepalanya. "Yes. I am"
"Tapi perasaan dia gimana ke lo?" Jeno bertanya penasaran, ada topik hangat yang malam ini diperbincangkan bersama. Taeyong mengangkat bahu. "suka kali. Ngga tau juga. Entar juga bakal gue buang kalau udah dapet apa yang gue mau"
mark, pria yang mengklaim dirinya pria baik baik disana karena sama sekali tidak pernah berurusan dengan perempuan menggelengkan kepalanya takjub dengan jawaban taeyong.
"gila bang, lo tahu kan lo main main sama siapa? Dia anak menteri. Backingan nya banyak" Mark memperingatkan kakak sulungnya untuk berhenti bermain hati dengan wanita. Apalagi sekarang, dia sedang mempermainkan hati putri satu satunya dari pak menteri.
Bukannya takut, taeyong malah mengangkat ujung bibirnya. "gue tahu apa yang gue lakuin, mark. Gue udah tahu semua resiko nya. Dan salahkan dia yang gampang banget baper sama gue. Padahal gue bersikap sama kaya ke cewe lain. untung juga punya muka ganteng kaya gini, sekali kedip dua tiga cewe langsung nurut"
"Kalian jangan ngikutin jejak dia ya. Dia udah profesional soalnya. Jangan pokoknya. Biarin taeyong aja yang brengsek begitu" jaehyun menasehati kedua adiknya plus sungchan yang benar benar tertidur memeluk perutnya.
"gue juga ngga minat sih" Jeno berujar. Dia memang sering tidur dengan wanita lain tapi hanya sebatas one night stand saja. Tidak pernah berujung panjang dan dipermainkan seperti yang Taeyong lakukan.
"Ya kan memang pekerjaan ini beresiko tinggi. Jadi sugar baby nya anak nya pak menteri, ketahuan sedikit gue bisa mati" taeyong menjawab santai. Lagi lagi diberi gelengan kepala oleh jaehyun.
Jangan tanya apakah jaehyun berani seperti taeyong atau tidak jawabannya adalah tidak sama sekali. Dia pria setia, sungguh. Sudah susah susah menaklukan hati rose bolak balik Australia hanya untuk mengejar cintanya masa dia harus berselingkuh?
"Emang tuh cewe lo trauma banget apa gimana?" Taeyong bertanya. Jaehyun dan mark menatap keduanya bingung karena mereka tidak tahu apa apa.
"lo punya pacar emang? Kok gue kaga tahu" Jeno mengangkat bahu. "Bukan pacar kok. Cuma temen aja" ujarnya menjawab pertanyaan jaehyun.
"yang masuk rumah sakit itu Jen? Gimana kabarnya? Eh bagi rokok dong" Mark bertanya sambil mengambil rokok dari jeno. Memang diantara kelimanya, Jeno adalah perokok paling parah. Dia bisa menghabiskan hingga dua atau tiga bungkus dalam sehari jika sedang stress.
Mark hanya satu atau dua batang jika sedang ingin. Pun dengan sungchan yang merokok jika sedang pusing pusing nya."Iya. Ya kalian tahu lah. Traumanya susah hilang. Menurut kalian, kita perlu kejar kasus ini ngga?" Jeno berujar sambil melempar rokok miliknya kepada Mark. Mark mengambil sebatang dan menyalakan nya. Asap khas rokok mengepul di udara.
"Lo tanya gue?" Taeyong yang sedang memakan es krim strawberry miliknya bertanya dengan polos. "Ya iyalah, bang. Kan semua keputusan ada di lo. Kita mah ngikut" taeyong mengangkat bahu.
"Soohyuk belum bilang. Nanti kalau udah disuruh. Jangan bertindak seenak jidat. Males gue ngurusin kerusuhan yang kalian buat" taeyong berujar sambil menunjuk Jeno dengan sendok es krim yang terbuat dari kayu. Jeno mendesah. Ia tidak bisa membantu yeji sekarang. Taeyong sudah berkata seperti ini artinya pembatasan wilayah geraknya.
Jeno akan diam ditempat, sampai tugas diberikan olehs soohyuk.
"tapi kalian denger ngga sih pembunuhan yang akhir akhir ini terjadi. Kaya sering aja gitu. Tapi yang jadi korban tuh pelaku tindak kejahatan. Kaya pencuri, pemerkosa. Tapi aneh nya ngga ada jejak yang ditinggal oleh pelaku" jaehyun bersuara sambil mengusap usap rambut lebat sungchan yang masih terlihat nyenyak tidur. Sungchan memang sering sekali tidur ketika hujan. Ralat, memang waktu tidur sungchan adalah ketika tidur. Suhu udara yang dingin membuat remaja tinggi itu nyaman untuk tidur.
"gue denger beritanya sih. Itu orang jadi buron kepolisian gitu?" Jeno bertanya. Jaehyun mengangkat bahu. "harusnya sih iya? Pembunuhan berantai dong kena nih kasusnya" ujar jaehyun.
Mark yang sedang merokok menoleh ke arah taeyong yang sedang memakan es krim nya dalam diam. "bang, lo tahu sesuatu? Lo tahu pelakunya" tanya nya kepada taeyong. Taeyong mengangkat wajahnya kemudian tersenyum.
"Kapan gue ngga tahu? Gue tau semuanya, Mark. Semuanya"
———
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini yaaa bestie 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
REGNO
FanfictionBritish English: kingdom /ˈkɪŋdəm/ noun A kingdom is a country or region that is ruled by a king or queen.