REGNO [58]

595 103 4
                                    

"kak mina, kevin dimana?" jeno yang baru saja keluar dari kamarnya turun dengan pakaian yang sudah rapi bertanya kepada mina yang sedang membuat sarapan yang terlambat untuk nya.

sudah satu minggu sejak kelahiran bayi laki laki yang diberi nama kevin, kehadiran bayi lucu tersebut menggeser posisi sungchan dan menjadi primadona di rumah.

Pasti setiap siapapun yang keluar dari rumah akan menyapa bayi gemas yang selalu anteng dalam gendongan mamanya. "lagi dijemur sama papanya tuh di depan. Soalnya kakak mau makan dulu dan kebetulan abang masuk kuliah siang. Kamu mau makan lagi?" Jeno menggelengkan kepalanya saat mina menawarkan salad dan sandwich untuknya. ',
"Udah kenyang, kan tadi makan. Ya udah jeno ke kevin dulu ya kak" mina hanya menganggukkan kepalanya dalam hati benar benar bersyukur bisa bertemu keluarga ini. Keluarga yang benar benar mau menerima dirinya dan putranya.

"kevin ponakan uncle" sapanya kepada bayi satu minggu yang tengah berbaring telungkup di dada sang daddy. Mark duduk di kursi goyang yang sengaja dibeli taeyong untuknya agar bisa menidurkan kevin dengan nyaman tanpa harus menimang nimang bayi mereka. mark sekarang tengah duduk tanpa memakai atasan, membiarkan sang jagoan merasakan degup jantungnya.

"lagi tidur dia, perasaan tadi bangun" mark menoleh ke arah putranya yang kembali tertidur di pelukannya padahal beberapa saat yang lalu dia masih melihat mata milik putra nya terbuka lebar. "nyaman banget kayanya dia tidur sama abang. Pasti kalau rewel digendong abang langsung diem" mark menjawab obrolan jeno dengan tertawa.

Benar, selama seminggu sejak kevin lahir di dunia, bayi itu memang sering menangis lalu akan kembali tenang jika mark yang menggendongnya.

"oh iya, lo mau kemana? Tumben amat udah rapi" mark berkomentar terhadap penampilan adiknya. "oh mau main ke yeji bentar nganterin sarapan sama mau jalan sama jaemin" Mark hanya ber oh ria.

"JENO GUE NEBENG NYAMPE MALL DEPAN" mark dan jeno menoleh saat mendengar suara sungchan berteriak dari dalam rumah, mark menepuk nepuk punggung kevin yang gelisah akibat teriakan uncle nya.

"eh ada kevin" sungchan menutup mulutnya saat ternyata suara nya membangunkan bayi satu minggu yang berada di pangkuan abangnya. "jangan teriak teriak, sungchan" mark menegur adiknya dengan pelan sambil bangkit dari tempatnya duduk kemudian menimang nimang jagoannya.

"iya, maaf bang" mark hanya tersenyum pelan kemudian bergeser di tempat yang lebih teduh memastikan agar putranya tidak terkena sinar matahari yang sudah mulai terik. "Iya, ngga apa apa. Kevin nya juga ngga nangis" ujar mark sambil tersenyum tipis.

"Oh ya bang, gue nebeng nyampe mall depan ya. Ada janjian" jeno mengangkat alisnya bertanya. "sama pacar?" Sungchan menggelengkan kepalanya. "sama bapaknya chenle"

"lah ngapain? Bukannya lo seharusnya jalan sama chenlenya? Ngapain sama bapaknya?" Sungchan mendengus. "disuruh bang yong. Udahlah yang penting misi gue selesai"

Jeno menggelengkan kepalanya. "gue pergi dulu, bang" pamitnya kepada mark kemudian menyempatkan mencium pipi keponakannya begitupun sungchan yang berpamitan dengan mencium pipi tembam anak laki laki digendongan mark sementara mark hanya bisa menggelengkan kepalanya.

***

Rubicon hitam yang baru dibeli taeyong sudah berhenti di sebuah rumah dengan pagar tinggi berwarna hitam yang jeno yakini adalah rumah dari sahabat nya yang ternyata berasal dari keluarga berada. Rumah dengan penjagaan ketat dan puluhan cctv yang jeno tahu dimana tempatnya berada.

"saya cari jaemin, pak" ujarnya saat seorang pria kekar bertubuh besar dengan kepala plontos bertanya kepada jeno dengan mengetuk kaca rubicon nya. Pria tersebut kemudian  nampak berbicara melalui HT yang tadi tersampir di bahunya kemudian tersenyum setelah mendapat jawaban. "oh iya mas, disuruh tuan muda jaemin nunggu sebentar soalnya dia mau kesini"

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang