REGNO [68]

662 114 7
                                    

Yeji memandang kekasihnya yang tengah tertidur di sofa ruang tengah karena memutuskan untuk menginap di rumahnya. Entah mengapa yang sebelumnya jeno yang terlelap di kasur yang sama dengan hyunjin beranjak tidur di sofa. Kepalanya masih terlilit perban putih akibat pemeriksaan di rumah sakit yang diakibatkan adanya luka di kepala. Dia harus mendapatkan jahitan sejumlah delapan buah.

Dia harus rela memotong rambut nya yang tadinya akan ia biarkan gondrong. Lucunya, jeno sempat berontak di depan ruang gawat darurat saat dokter mengangkat pencukur rambut.

RAMBUTNYA ITU BERHARGA!

dia bahkan lupa dengan lukanya karena harus berontak dari cekalan tangan mark dan jaehyun yang meminta jeno untuk tenang agar bisa dicukur. Bahkan dokter yang menangani dirinya kewalahan karena bukannya pasien mengkhawatirkan luka yang ada, pasien malah mengkhawatirkan rambutnya akan hilang.

Dan alhasil terjadilah perundingan antar bersaudara yang tampan tampan itu. Jeno akhirnya dipotong undercut dengan jalur kutu untuk jahitannya.

Mama jaemin bahkan harus melongo saat dimintai tolong untuk menghubungi tukang cukur agar jeno mau dijahit tanpa harus mengorbankan rambutnya yang berharga.

Belum sampai situ, jeno yang terkena efek bius menolak untuk pulang karena rumah mereka diganti parfum rumah. Bahkan taeyong hampir saja menggeplak kepala jeno jika tidak ditahan seulgi yang terbahak.

Dia menolak pulang ke rumah jaemin karena katanya dia tidak suka kamar mandinya pakai wc duduk. Jadi dia mencari rumah yang bisa ia tinggali untuk malam ini, atau paling tidak bisa menampung nya saat ia mengalami fase 'bodoh' akibat bius.

Kenapa tidak di rawat di rumah sakit? Jeno itu tidak pernah mau menginjakkan kaki lebih dari tiga jam dalam ruang rawat setelah sadar. Dia pernah kabur dari rumah sakit saat terkena peluru satu jam setelah sadar. Dia bisa rewel jika dia tidak keluar dari rumah sakit. Walau belum sadar seratus persen, tenang saja mereka punya mark.

"Dia kapan pindahnya?"

Yeji yang sedang menyiapkan sarapan menoleh ke arah ruang tamu saat kakaknya terkejut melihat kekasihnya tengah tidur di sofa dengan tangan terlipat di atas perutnya. Napas nya teratur pertanda dia masih tertidur dengan lelap.

"Lah lo aja yang tadi malem tidur sama dia aja gatau. Apalagi gue?" Yeji menjawab sambil mengupas bawang merah. Hyunjin kemudian menguap dan duduk di kursi makan sambil terbengong-bengong. "dia emang biasanya gitu?" Tanya nya kepada yeji. Yeji mengangkat alis. "Biasanya gimana?"

Hyunjin menguap lagi. "ya lo kan udah sering tidur sama dia. Tau lah gimana tuh anak kebiasaannya" tangan yeji yang mengupas bawang berhenti. Ia menatap hyunjin horor "kok lo tau?"

Hyunjin mengibaskan tangannya. "gue juga gitu sering nginep di rumah cewe gue. Santai aja kali. Orang gue uda kenal cowo lo. Mau dia ngapa-ngapain juga dia mah anaknya tanggung jawab" sahutnya sambil merebahkan kepala nya di meja makan.

"Masa? Kok bisa yakin gitu?" Hyunjin mengangkat bahu. "Insting cowo kali. Dia emang bangsat tapi kayanya sama lo dia beneran. Tapi kalau dia macem macem bilang gue, walau otot gue ngga ada setengahnya dari dia, gue masih jago berantem kalau adek gue kenapa napa" jawabnya sambil kembali memejamkan matanya.

"loh dek itu pacarmu kok ngga tidur di kamar?" Mama yeji  bertanya saat keluar dari kamar. Yeji mengangkat bahu. "dia butuh waktu sendiri biasanya. Antara banyak pikiran atau lagi kecapean banget tapi kebangun" ujar yeji menggeser badannya saat mamanya ikut bergabung menyiapkan sarapan. Mama yeji menganggukkan kepalanya. "it must be hard for him" yeji hanya tersenyum tipis.

Jeno tidak mungkin tidak memikirkan tentang jaemin dan ibunya. Jeno pewaris tahta selanjutnya dan dia yang menentukan apakah mereka masih berhak tinggal bersama atau harus pergi dengan harta waris dari jaemin. Kalau ditanya ayahnya kemana? Jaehyun yang membereskan. Pria itu datang setengah jam setelah kepergian kakak sulung jeno.

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang