REGNO [45]

722 114 9
                                    

"Kamu bener okay?" jeno bertanya kepada yeji yang berada di pelukannya. Memeluk tubuh telanjangnya yang hanya dibalut selimut tebal milik kekasihnya.

hujan makin deras diluar, petir pun masih terdengar bersahutan dan kedua insan yang baru saja menyelesaikan kegiatan panas mereka masih nampak enggan untuk terlelap. Hanya berpelukan sambil menikmati suasana.

"kamu tanya sekali lagi dapet piring cantik" yeji mendongak saat menjawab pertanyaan yang entah sudah kali berapa ditanyakan oleh Jeno.  Jeno terkekeh. "Just make sure that you're okay" jawab Jeno.

"aku tahu kamu mau tanya, tanyakan apapun yang kamu mau tanya" Jeno sedikit melonggarkan pelukannya sehingga kekasihnya bisa melihat tubuhnya.

"Karin itu siapa kamu?" Jeno tersenyum tipis mendapatkan pertanyaan yeji. Ia tahu betul kekasihnya sekarang sedang dilanda cemburu.

"sister. Dia adik aku" yeji langsung melepaskan pelukannya kemudian menatap Jeno tak menyangka. "Adik?"

Jeno terkekeh kemudian menarik yeji ke dalam pelukannya. "Not biological but yeah, she's my sister. Aku sebelum diangkat jadi adik sama bang taeyong, aku hidup bareng Karina dan keluarganya" yeji mengerutkan keningnya, mendongak, mencoba melihat ada tidaknya kebohongan di mata Jeno.

Andaikan yeji tahu kalau Jeno selalu pandai memakai poker face miliknya agar tidak terdeteksi sampai kapanpun.

"jadi kamu marah atau cemburu?" jeno kembali bertanya alasan yeji marah hari ini. Apakah dia benar-benar berbuat salah?

yeji mendengus. "pikir saja sendiri"

"jangan cemburu sama Karina. Karina perempuan satu-satunya di keluarga kami. Jadi kami peduli dengan Karina. Kamu liat sendiri tadi reaksi abang sama adekku gimana ngeliat Karina luka" Jeno kembali menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara yeji dan Karina.

Bagaimanapun dua duanya orang penting bagi Jeno dan Jeno tidak mau kehilangan keduanya.

"aku boleh minta satu hal ke kamu?" yeji mendongak.

"apa?" tanyanya. Jeno terdiam sebentar menimbang apakah dia harus mengatakan hal ini atau tidak kepada kekasihnya.

"jangan jauh jauh dari Karina, bisa?" Pinta nya kepada yeji. Yeji mengerutkan keningnya. Apa yang terjadi?

"Kalau kamu lihat Karina sering satu tempat sama kamu, itu aku yang minta. Karina aku minta buat jagain kamu kalau ada apa apa dan aku ngga ada. Kamu bisa menganggap dia bodyguard kamu atau apapun itu karena aku ngga selalu ada. Jadi kalau ada sesuatu dan aku ngga bisa dihubungi, kamu langsung telepon Karina ya?" ujar Jeno menatap serius kekasihnya. Ia kali ini benar benar bersungguh-sungguh. Tidak ingin kecolongan untuk menjaga yeji.

Karena bukan tidak mungkin, yuta dan taeyong mengincar dia.
.

"kenapa? Kamu mau kemana?" Jeno tersenyum tipis.

"Ada hal yang belum boleh kamu tahu kalau kita baru menjadi sebagai kekasih. Kamu boleh tahu kalau kita akan jadi suami istri, nanti. Tapi untuk saat ini, kamu bisa kan ikutin apa yang aku minta? Demi keselamatan kamu juga" yeji menganggukkan kepalanya pelan. dia sebenarnya masih bingung dengan apa yang terjadi dan tiba tiba Jeno mengirimkan Karina sebagai personal bodyguard nya.

"udah ya, kamu pasti cape. Ayo tidur"

***

"udah lama?" Jeno bertanya saat sudah menemukan Karina di restoran yang berada tidak jauh dari apartemen milik yeji.

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang