REGNO [64]

595 116 8
                                    

"Kalian ke ruangan sana, tapi gue saranin kalau misalnya ada phobia sama darah jangan" jaehyun berujar kepada hyunjin dan yeji yang akan menemui ayah mereka sebelum taeyong yang akan mengambil alih. Dan tentu saja mereka sudah diberi tahu kalau semuanya tidak akan baik baik saat taeyong datang. Taeyong bisa sambil menguliti sama seperti yang lainnya.

"Anak yang lain udah nungguin disana, buat jaga jaga kalau kalian berdua ada masalah" jaehyun berujar kepada si kembar. "Jeno?"

jaehyun menoleh saat di tengah jalan yeji menanyakan kekasihnya. Ia tersenyum tipis. "dia ada disana, lagi menenangkan diri. Kemarin kacau banget dia. Hampir lepas kendali waktu liat pelaku pelaku yang ngelecehin lo" yeji menggigit bibir bawahnya, jeno semarah itu?

"dia ngga ngebunuh orang kok, untuk saat ini. Ngga tau nanti, soalnya dari kemarin ngeliat pelaku dia emosi banget. Dia secinta itu sama lo, asal lo tahu" jaehyun menyahut sambil membelokkan langkahnya menuju ruang interogasi.

Yeji tersenyum tipis. "gue tau"

"ini ruangannya?" Hyunjin bertanya kepada jaehyun yang berdiri di sebuah ruangan gelap. Jaehyun menganggukkan kepalanya. "yang punya phobia sama darah, gue saranin jangan. Karena di dalem banyak darah" jaehyun memperingatkan kedua bersaudara dibelakangnya untuk terakhir kalinya.

"kalau gitu kita masuk. Kalian klien vvip yang bisa liat kita bekerja soalnya. Apapun yang kalian lihat gue harap kalian bisa diajak kerja sama karena kami ngga ada ampun. Kalian membocorkan, kalian bisa ada di posisi yang sama dengan orang yang kalian lihat" ujar jaehyun terakhir kali sebelum  membuka pintu masuk.

Bau semerbak anyir mulai tercium begitu mereka masuk ke dalam ruangan gelap. Yeji sedang menciut mendekati punggung hyunjin saat melihat ayahnya duduk di sebuah kursi dengan kedua tangan terikat. Disampingnya ada orang orang yang samar samar yeji ingat, orang orang yang sama yang melecehkan dirinya beberapa bulan yang lalu.

darah berceceran dimana mana. Mereka sudah tidak sadarkan diri dengan luka di wajah serta darah yang mengotori pakaiannya. Ada satu orang yang terduduk tidak berdaya di kursi, kepalanya menunduk dengan darah yang tidak berhenti menggenang.

Jeno bersaudara benar benar menakutkan.

Ia melihat jeno tengah duduk sambil memijat mijat lengannya yang sedang di kompres es batu oleh mark. Taeyong sedang tertidur di atas meja yang berada di ujung ruangan, seulgi sedang merapikan berkas yang ada di meja, sementara sungchan, remaja jangkung itu tengah mengusap usap senapannya.

"Jeno menghabisi mereka semua, well tidak sampai mati sih tapi mereka sekarat saat ini" jaehyun berujar kepada yeji dan hyunjin yang masih terlihat shock.

"Itu ayah kalian, masih belum di apa-apain tenang aja. Karena abang kami tahu kalian ingin melihat dia dalam kondisi waras" jaehyun menunjuk seorang pria yang  berada di tengah tengah mereka.

"Brengsek" hyunjin yang pertama kali maju. Mengumpati ayahnya yang duduk dengan lemas di kursi interogasi. Mereka semua spontan menghentikan kegiatannya kemudian melihat ke arah hyunjin yang menyerang ayah nya dengan membabi buta.

Yeji yang menutup mulutnya dengan gemetar bahkan tidak menyangka kembarannya menangis setelah meninju ayahnya. Sementara yang lainnya hanya menoleh sekilas kemudian fokus kembali melanjutkan kegiatannya. Bahkan jaehyun sekarang sedang melempar lempar buah pir dingin yang sebelumnya memang ia ambil dari kulkas tanpa peduli amis darah tercium begitu jelas.

Dan tentu saja, ada satu oknum yang tentu saja tidak terganggu, masih asik terlelap begitu nyenyak di meja.

"Abang selama ini terus bangga-banggain papa di depan temen temen abang karena papa punya banyak panti asuhan buat nampung anak anak yang kurang beruntung, tapi nyatanya apa, pa? Papa pakai itu buat nutupin alasan sebenarnya kalau papa jual manusia yang juga anak-anak panti yang papa asuh. Papa waras?" Hyunjin berteriak di depan wajah sang papa yang tentu saja tidak menjawab ucapannya karena mulutnya masih ditutup lakban lima lapis.

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang