5 tahun kemudian
Seorang pria dengan pakaian serba hitam nampak berdiri di sebuah makam. Di tangannya ada buket bunga mawar yang masih harum tentu saja. Wajah nya yang terpatri nampak menutupi bola mata hitam nya.
ia menundukkan kepalanya sejenak, berdiam diri sambil menatap gundukan tanah yang sekarang tertutup oleh marmer indah dengan ukiran nama sang pemilik jasad.
"how's heaven?" Ujarnya lirih sambil meletakkan buket bunga mawar di atas marmer. Ia kemudian memasukkan tangan kanannya di saku celana kain hitam miliknya.
Ia melirik sebuah luka yang menyembul di dadanya, jantung baru nya kembali berdetak dengan normal berkat pemberian orang yang sedang ia kunjungi. Bahkan rasa sesal dalam dada masih terasa begitu erat saat ia mengingat kejadian yang sudah berlalu lima tahun lamanya.
"abang disini? Mama tadi nanyain abang" pria yang tidak lain tidak bukan adalah Karina berujar saat melihat abangnya sudah berdiri di sebuah makam yang ia kenal betul.
"Iya. Abang langsung kesini. Kamu masih rutin kesini?" Jeno melebarkan kedua tangannya kemudian merengkuh adik perempuannya yang kini sudah dewasa. "duh kamu sekarang udah gede ya?" Karina merengut dalam pelukan abangnya.
"Oh iya bang mau bilang kalau acaranya akhir minggu ini, ya! Abang jangan lupa dateng!" Jeno tersenyum kemudian mengacak rambut adik angkatnya yng sudah ia sayangi layaknya adik kandung sendiri. "duh adiknya abang udah mau jadi istri orang" ledeknya. Karina mendengus. Ia kemudian mendongak.
"pokoknya abang harus dateng. Abang yang anter karina di altar nanti. Janji dulu bakal dateng!" Jeno tertawa kemudian mengulurkan kelingking nya untuk membuat janji dengan sang adik.
Lima tahun berlalu, sudah banyak yang berubah dari hidup Jeno. Contoh nya saja seperti saat ini, karina, adiknya, akan menikah dalam hitungan hari. Jeno yang selama ini tinggal di amerika harus kembali ke negara yang meninggalkan berjuta kenangan di hatinya demi sang adik yang akan melepas masa lajang nya.
yeonjun, pria yang tidak pernah kenal menyerah dengan adiknya akhirnya berhasil meluluhkan hati sang adik setelah kepergian taeyong lima tahun lalu. Mereka masih bekerja di kantor yang sama dengan jeno, hanya saja mereka sekarang naik jabatan. Mereka masing masing menjadi ketua divisi dan memiliki anak buah yang harus mereka pimpin dan jeno sendiri tidak ada masalah dengan pernikahan keduanya karena dia tau bagaimana kerasnya usaha yeonjun untuk membuka hati adiknya.
"nanti yeji diajak sekalian buat fitting baju ya" jeno mengangkat alisnya. "Dia juga dapet?" Karina menganggukan kepalanya.
"tentu saja dapet, kan dia pacar abang yang udah kita anggep keluarga" karina menjelaskan dengan riang.
Jeno tersenyum tipis. "iya besok ya, soalnya dia lagi sibuk ujian. Nanti kalau udah kosong abang anter dia buat fitting baju" ujarnya membalas alakadarnya.
"Mario, you hear me?" Jeno langsung terdiam saat suara di earpiece miliknya berbunyi. "hm?" Ujarnya sambil memasang earpiece yang satunya, pun dengan Karina langsung meletakkan bunga mawar di nisan yang berada di hadapannya sebelum memakai alat komunikasi miliknya.
"target udah ditemukan, lo bisa kesana, kan?" Jeno tersenyum. "sure, Leonardo. Share location nya langsung. Gue bawa motor" ujar jeno sambil berjalan kembali menuju dimana motor hitam gagahnya terparkir.
"ikut abang atau sendiri?" Karina menunjuk motor berwarna merah terang yang terparkir tidak jauh dari motor sang kakak. "gue bawa motor sendiri. Sampai ketemu disana, gue bakal ngamanin wilayah biar abang bisa masuk" karina menepuk bahu jeno sekilas kemudian dengan sigap menarik motor seberat bobot tubuhnya atau bahkan lebih dari tubuhnya sebelum menjalankan motornya menuju titik dimana jeno harus datang, melakukan pengamanan kepada REGNO yang harus turun langsung menangani misi setelah sekian lama jeno harus berjuang sembuh dengan jantung barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGNO
FanfictionBritish English: kingdom /ˈkɪŋdəm/ noun A kingdom is a country or region that is ruled by a king or queen.